logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiJangan Salah Memaknai Gejala...
Iklan

Jangan Salah Memaknai Gejala Ringan Omicron

Dampak keparahan Omicron lebih ringan bagi kesehatan individu dibandingkan varian Delta. Namun kemampuannya yang amat menular bisa berdampak serius di populasi. Pencegahan masih menjadi strategi terbaik menghadapinya.

Oleh
Ahmad Arif
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/n7cbKWCOSOJbWpuhZ5gV1np2xqs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F8133bcdc-da9a-46cd-a850-a34a7beeb406_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Kader Posyandu mengukur tekanan darah warga lanjut usia di tempat tinggalnya di kampung Gandaria di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Kamis (13/1/2022). Pelayanan jemput bola dari rumah ke rumah ini telah dilakukan kader posyandu selama pandemi.

Penambahan kasus Covid-19 harian secara global terus memecahkan rekor. Laporan epidemiologi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, penambahan kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir di seluruh dunia mencapai 15 juta orang, tertinggi selama pandemi.

Di antara lebih dari 357.000 kasus yang diurutkan genomnya dalam 30 hari terakhir, hampir 59 persennya adalah varian Omicron, sebut laporan WHO ini. Karena Omicron memiliki waktu penggandaan lebih pendek daripada varian lain, jumlah hari yang diperlukan untuk erlipat ganda jauh lebih cepat.

Editor:
Evy Rachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000