Omicron Cepat Menular, Kasus Covid-19 Global Tembus 300 Juta
Sebanyak 13,5 juta kasus terkonfirmasi Covid-19 secara global ditemukan sepanjang sepekan terakhir. Penambahan infeksi yang terjadi secara cepat mengancam sistem kesehatan di sejumlah negara.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
PARIS, SABTU — Jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 secara global menembus 300 juta kasus pada Jumat (7/1/2022) atau Sabtu WIB akibat penularan cepat virus korona baru galur Omicron. Merujuk pada data yang dikompilasi kantor berita AFP, dalam tujuh hari terakhir, sebanyak 34 negara telah mencatatkan jumlah kasus mingguan tertinggi sejak awal pandemi, termasuk 18 negara di Benua Eropa dan tujuh negara di Benua Afrika.
Sebanyak 13,5 juta kasus terkonfirmasi Covid-19 secara global ditemukan sepanjang sepekan terakhir. Jumlah kasus terkonfirmasi itu melonjak tinggi jika dibandingkan dengan sepekan sebelumnya. Tingkat rata-rata kematian global terbaru akibat penyakit itu dilaporkan turun sekitar 3 persen dibandingkan pekan lalu.
Otoritas kesehatan masyarakat Perancis mengatakan bahwa risiko rawat inap sekitar 70 persen lebih rendah untuk Omicron. Namun, dengan pertambahan rata-rata 2 juta kasus baru yang terdeteksi secara global setiap hari, para ahli memperingatkan jumlah kasus positif Covid-19 yang sangat banyak tetap dapat mengancam sistem kesehatan negara. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus kembali menegaskan galur Omicron tidak boleh dikategorikan sebagai galur ringan dibandingkan galur-galur Covid-19 yang lain. ”Faktanya, tsunami kasus sangat besar dan cepat sehingga membanjiri sistem kesehatan di seluruh dunia,” katanya.
Rawat inap Covid-19 di Amerika Serikat (AS) diperkirakan mencapai level tertinggi pada akhir pekan ini. Tingkat rawat inap di rumah sakit di AS terus meningkat sejak akhir Desember 2021 ketika galur Omicron dengan cepat mengambil alih Delta sebagai galur virus yang dominan di negara itu. AS melaporkan 662.000 kasus baru Covid-19 pada Kamis (6/1), total harian tertinggi keempat di AS, hanya tiga hari setelah negara itu mencatat rekor penambahan kasus Covid-19 harian hampir 1 juta kasus. Pada hari yang sama, jumlah rawat inap Covid-19 mencapai 123.000 pasien dengan tingkat kematian sebanyak 1.400 kasus per hari. Tingkat rawat inap Covid-19 tertinggi di AS yang dicatat sebanyak 132.000 orang.
Jumlah kematian akibat Covid-19 di Brasil adalah yang ketiga terbesar di bawah AS dan Rusia.
Brasil melaporkan 63.292 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, jumlah penambahan tertinggi sejak Juli tahun lalu. Adapun jumlah kematian akibat penyakit itu bertambah 181 kematian. Para ahli kesehatan mengatakan, galur Omicron telah menyebar di negara Amerika Selatan itu. Brasil kini mencatat 22,45 juta kasus Covid-19 sejak pandemi dimulai, sementara jumlah kematian resmi meningkat menjadi 619.822 kasus. Jumlah kematian akibat Covid-19 di Brasil adalah ketiga terbesar di bawah AS dan Rusia.
Lebih buruk
Dari New Delhi, India, dilaporkan, peningkatan jumlah kasus Covid-19 akibat galur Omicron telah membawa ketakutan akan kembalinya hari-hari tergelap di negara itu. Pada tahun lalu, untuk beberapa saat, akibat galur Delta, India mengalami ribuan warganya meninggal karena Covid-19 setiap hari. Gautam Menon, profesor di Universitas Ashoka India, yang telah mengerjakan pemodelan penyebaran Covid-19, mengatakan kepada AFP, ”Omicron berpotensi menekan sistem perawatan kesehatan ke tingkat yang sebanding atau lebih buruk daripada gelombang kedua”.
Ironisnya, di tengah kekhawatiran makin masifnya penyebaran galur Omicron itu, Pengadilan Tinggi Calcutta menolak tawaran untuk membatalkan sebuah festival besar keagamaan setempat yang diperkirakan dihadiri tidak kurang dari 500.000 orang beberapa hari mendatang. ”Orang-orang dari semua negara bagian akan menghadiri festival keagamaan dan berenang,” kata pemerhati lingkungan Subhash Dutta kepada AFP. ”Mereka mungkin membawa galur virus dan festival keagamaan ini mungkin akan menjadi penyebar super terbesar dalam beberapa hari mendatang.”
Penyebaran masif Covid-19 galur Omicron sejak terdeteksi enam pekan lalu telah mendorong banyak negara untuk lebih keras mendongkrak tingkat vaksinasi dan vaksin penguat (booster). Beberapa negara juga memilih memperketat atau memberlakukan kembali aneka pembatasan kegiatan masyarakat. Kebijakan untuk mewajibkan warga memakai masker pelindung juga diberlakukan kembali.
Di Berlin, misalnya, Kanselir Jerman Olaf Scholz, pada Jumat, mengatakan, akses ke bar dan restoran di negara itu akan dibatasi. Mereka yang boleh datang ke bar dan restoran adalah warga yang telah divaksinasi penuh dan menunjukkan hasil tes negatif Covid-19. Warga yang telah menerima suntikan booster akan dibebaskan dari persyaratan tes.
Dari Vienna, Austria, dilaporkan Kanselir Austria Karl Nehammer termasuk yang dinyatakan positif Covid-19. Ia mengaku baik-baik saja dan mendorong warganya untuk mendapatkan vaksin Covid-19 sesegera mungkin. ”Tidak ada alasan untuk khawatir, saya baik-baik saja. Saya terus memohon: segeralah divaksinasi,” katanya. (AFP/AP/REUTERS)