Penghargaan untuk Dua Tokoh Inspiratif Persampahan
Pengelolaan sampah membutuhkan kolaborasi banyak pihak, mulai dari pemerintah, swasta, komunitas, hingga media.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
Kompas/Wawan H Prabowo
Pesepeda yang tergabung dalam komunitas sepeda Velojitensa memunguti sampah plastik dalam kegiatan bersih sungai yang bertajuk ”Menabur Alam: Bersih-bersih Sungai Ciliwung” di sepanjang aliran Sungai Ciliwung, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/9/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Dua tokoh inspiratif yang bergerak di isu lingkungan dan persampahan meraih penghargaan Award4Change yang diselenggarakan perusahaan penyedia solusi persampahan Waste4Change. Mereka dinilai berjasa dan mendedikasikan hidupnya untuk membersihkan lingkungan serta memberikan edukasi kepada masyarakat ataupun komunitas persampahan.
Dua tokoh inspiratif yang meraih penghargaan tersebut ialah Suparno Jumar dari Komunitas Peduli Sungai Ciliwung Bogor dan Resa Boenard dari komunitas The Kingdom of BGBJ Bantar Gebang, Bekasi. Mereka meraih penghargaan Award4Change kategori Lifetime Achievement Waste Warrior.
Suparno memutuskan untuk aktif dan terlibat dalam setiap kegiatan membersihkan Sungai Ciliwung sejak 2015 sebagai relawan karena ia prihatin dengan kondisi sungai tersebut yang tercemar sampah. Bahkan, ia rela meninggalkan pekerjaannya untuk sepenuhnya menjadi relawan penjaga Sungai Ciliwung dan tak pernah lelah mengedukasi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan sungai dari sampah.
”Apa pun yang disematkan kepada saya mewakili Komunitas Peduli Sungai Ciliwung semoga menjadi suntikan energi baru bahwa ada banyak hal yang bisa kita kontribusikan terhadap alam semesta terutama di wilayah masing-masing,” ujarnya dalam pemberian penghargaan tersebut secara daring, Jumat (26/11/2021).
Kompas
Suparno Jumar
Sementara Resa Boenard merupakan perempuan yang mendedikasikan hidupnya untuk membantu anak-anak yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dalam mengejar mimpi mereka. Ia pun membentuk komunitas The Kingdom of BGBJ yang merupakan kependekan dari ”Bantar Gebang biji” dengan filosofi bahwa anak-anak tersebut layaknya biji yang nantinya bisa tumbuh di mana saja menjadi pohon kuat dan bermanfaat.
Managing Director Waste4Change Bijaksana Junerosano menyampaikan, Award4Change 2021 diharapkan dapat menjadi motivasi untuk terus melakukan pengelolaan sampah secara menyeluruh dari hulu ke hilir. Di sisi lain, Waste4Change juga ingin memberikan penghargaan kepada perusahaan klien yang telah melakukan upaya terbaik dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
”Upaya tersebut dilakukan mulai dari memastikan rantai pasok berjalan optimal di setiap tahap untuk mengurangi timbulan limbah, penggunaan kemasan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai daur ulang, hingga memastikan mitra dan konsumen dapat turut terlibat dalam pengelolaan sampah,” tuturnya.
Award4Change 2021 terdiri dari 10 kategori penghargaan yang akan diberikan kepada 27 perusahaan atau institusi dan para mitra. Penghargaan juga diberikan kepada dua tokoh persampahan di Indonesia yang telah mendedikasikan waktu dan semangatnya untuk dunia persampahan ataupun lingkungan yang lebih baik.
Apa pun yang disematkan kepada saya mewakili Komunitas Peduli Sungai Ciliwung semoga menjadi suntikan energi baru bahwa ada banyak hal yang bisa kita kontribusikan terhadap alam semesta terutama di wilayah masing-masing.
ARSIP WASTE4CHANGE
Petugas pengumpulan sampah dari Waste4Change bertugas di perumahan Vida Bekasi, di Narogong Raya, Bekasi. Di kawasan perumahan ini, warga diajak memilah dan mengolah sampah untuk mengurangi pengiriman sampah di TPTS Bantargebang.
Sejak didirikan 7 tahun lalu hingga saat ini, Waste4Change telah mengelola sebanyak 8.500 ton sampah. Layanan pengangkutan sampah dari Waste4Change juga telah menjangkau 3.000 keluarga di dua kawasan hunian dan 68 perusahaan mitra di 115 titik lokasi. Selain itu, 300 proyek pendampingan komunitas, riset, dan pelatihan manajemen sampah juga telah dijalankan.
Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar mengatakan, pengelolaan sampah merupakan sektor multidimensi dan multi-stakeholder mulai dari pemerintah, swasta, komunitas, hingga media. Oleh karena itu, pengelolaan sampah perlu didukung kolaborasi yang erat di antara seluruh pemangku kepentingan.
”Kolaborasi yang terjalin diharapkan dapat mendukung ekosistem dan tata kelola persampahan yang baik di Indonesia agar lebih terintegrasi. Penyelenggaran Award4Change 2021 juga diharapkan menjadi motivasi untuk seluruh stakeholder pengelolaan sampah untuk terus memberikan dampak baik bagi lingkungan,” katanya.
