Disiapkan 2.000 Tempat Tidur Tambahan untuk Pasien Covid-19
Penambahan kasus Covid-19 masih melonjak sehingga butuh intervensi menyeluruh. Itu dilakukan, antara lain, dengan menambah tempat tidur untuk pasien, menekan mobilitas masyarakat, dan melindungi tenaga kesehatan.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Kesehatan tengah menyiapkan tambahan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di DKI Jakarta. Menurut rencana, sekitar 2.000 tempat tidur tambahan akan disediakan. Identifikasi kebutuhan tempat tidur di daerah lain juga sedang dilakukan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Jumat (16/7/2021), menyampaikan, 2.000 tempat tidur tambahan yang sedang disiapkan akan digunakan untuk pasien Covid-19 dengan gejala sedang. Itu meliputi 900 tempat tidur isolasi dan 100 tempat tidur ICU di Wisma Haji, Pondok Gede; 300 tempat tidur di RSUP Dr Cipto Mangunkusumo; dan 300-500 tempat tidur di RS Pertamina.
”Kami (Kementerian Kesehatan) juga bekerja sama dengan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) yang sudah mengunjungi daerah lain, seperti Bandung dan Jawa Tengah, untuk mengidentifikasi beberapa tempat untuk pembangunan rumah sakit lapangan jika memang diperlukan. Identifikasi juga dilakukan ke Surabaya jika perlu ada tambahan,” katanya.
Khusus untuk menangani mobilitas, fungsi pencegahan dan pembinaan harus dijalankan dengan efektif.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menambahkan, dari 31 asrama haji yang tersebar di seluruh Indonesia, sebanyak 27 asrama haji telah siap digunakan untuk keperluan penanganan Covid-19. Sebanyak empat asrama haji lainnya tidak dapat digunakan karena masih dalam proses renovasi.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan mudik pada Hari Raya Idul Adha. ”Kementerian Agama telah berkoordinasi dengan ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, dan MUI, untuk bersama mengimbau masyarakat agar tidak melakukan mudik Idul Adha. Mudik akan memicu penyebaran Covid-19,” tuturnya.
Penularan
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 16 Juli 2021 melaporkan, kasus baru yang terkonfirmasi positif bertambah 54.000 dengan 1.205 kematian. Kasus aktif bertambah 24.716 kasus sehingga total kini menjadi 504.915 kasus.
Secara terpisah, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menyampaikan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dan posko satuan tugas di tingkat kelurahan dan desa perlu diperkuat untuk menekan mobilitas masyarakat, khususnya mobilitas permukiman yang masih cukup tinggi. Satuan tugas di tingkat kelurahan ini terdiri dari banyak unsur, antara lain, pemerintah daerah, Babinsa TNI, Bhabinkamtibmas Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para sukarelawan.
”Jadi, merekalah yang perlu mengendalikan pandemi Covid-19 dengan menjalankan empat fungsinya, yaitu pencegahan, penanganan, pembinaan, dan dukungan. Khusus untuk menangani mobilitas, fungsi pencegahan dan pembinaan harus dijalankan dengan efektif. Semua harus bergerak bergotong royong untuk menyelesaikan persoalan ini,” katanya.
Vaksin dosis ketiga
Penyuntikan vaksin dosis ketiga untuk tenaga kesehatan yang digunakan sebagai penguat (booster) mulai dijalankan. Vaksinasi dosis ketiga ini dilakukan pertama kali terhadap 50 guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan sejumlah tenaga kesehatan di RSUP Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Adapun vaksin yang digunakan untuk vaksinasi penguat ini adalah vaksin Covid-19 dari Moderna.
”Harapan kami, jika para senior ini yakin untuk bisa menerima vaksin booster atau vaksin yang ketiga dengan Moderna, seharusnya para yuniornya, murid-muridnya, juga bisa segera mengikuti (divaksinasi). Jadi, harapan saya para nakes ini segera diberikan booster sehingga bisa lebih melindungi,” kata Budi Gunadi.