logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiProyek Lumbung Pangan...
Iklan

Proyek Lumbung Pangan Mengancam Kehidupan Orang Asli Papua

Hutan bagi masyarakat Papua tidak hanya tempat untuk memperoleh pangan, tetapi juga tempat interaksi sosial dan tumbuhnya kearifan lokal yang menjadi identitas budaya.

Oleh
Pradipta Pandu
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BTXLdV6In-ReBhYzTAanEvK24PA=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F0043d576-0a44-4dcc-89fb-01714dcd0490_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Foto udara Kampung Zanegi di Distrik Animha, Kabupaten Merauke, Papua, Selasa (10/3/2020). Perkampungan yang makin terdesak ke pinggiran ini dihuni oleh suku Malind Anim. Kampung Zanegi menjadi salah satu kampung yang terdampak pembangunan proyek Merauke Integrated Food and Energy Estate.

JAKARTA, KOMPAS — Proyek lumbung pangan atau food estate yang akan dikerjakan di sejumlah wilayah di Papua dinilai berpotensi mengancam kehidupan orang asli Papua. Pemerintah didesak untuk menghentikan program lumbung pangan dan memastikan orang asli Papua dapat mengelola hutan atau wilayahnya tanpa intervensi pihak luar.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Papua Aiesh Rumbekwan mengemukakan, program lumbung pangan bukanlah sebuah pembangunan, melainkan ancaman baru yang akan memarjinalkan orang Papua kembali di wilayah yang berbeda. Hal ini berkaca dari kegagalan program serupa di masa lalu, seperti Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000