logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiParadigma Masyarakat Jadi...
Iklan

Paradigma Masyarakat Jadi Kendala Program Kampung Iklim

Pembentukan proklim di sejumlah wilayah terkendala respons di masyarakat. Hasil yang tak langsung dari implementasi kampung iklim membuat upaya adaptasi dan mitigasi terkendala.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BJJqYU60ht-heiNbtz1te4tDLmw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181105_PESISIR_F_web_1541404796.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Jalan menuju kampung yang masih bertahan di antara tanaman mangrove di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (5/11/2018). Kawasan pesisir utara dengan tanaman mangrove terus menyusut karena rusak diterjang ombak, perubahan iklim, dan menjadi lahan tambak.

JAKARTA, KOMPAS — Program Kampung Iklim sebagai salah satu upaya adaptasi perubahan iklim di tingkat tapak masih menemui kendala, seperti adanya pro-kontra di masyarakat. Banyak masyarakat enggan melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim maupun kegiatan lingkungan lain karena hasilnya tidak bisa dirasakan secara langsung.

Penggerak Program Kampung Iklim (Proklim) Lestari Ngadirejo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Suryono Arief mengemukakan, paradigma masyarakat tersebut menjadi salah satu alasan pembentukan Proklim di sejumlah wilayah belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Bahkan, masyarakat kerap berkomentar negatif sehingga menurunkan semangat dari pengurus kegiatan Proklim.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000