Partikel Plastik Telah Ditemukan di Jaringan Paru Manusia Hidup
Setelah ditemukan di darah, partikel plastik juga telah ditemukan di jaringan paru-paru manusia.
Oleh
AHMAD ARIF
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah penemuan partikel plastik di dalam darah manusia, para ilmuwan juga telah menemukannya di jaringan paru-paru pasien manusia yang masih hidup. Penemuan ini menambah bukti bahwa partikel plastik telah mencemari tubuh manusia yang diduga terserap dari udara yang dihirup.
Demikian hasil riset tim peneliti dari Hull York Medical School dan University of Hull di Inggris yang dilaporkan di jurnal Science of the Total Environment volume 831 dan edisi daring yang bisa diakses di Sciencedirect.com pada Sabtu (9/4/2022).
Sejumlah penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa sampah plastik semua ukuran telah ditemukan di berbagai tempat di seluruh planet ini, terutama di perairan dan udara. Baru-baru ini, penelitian telah menemukan potongan-potongan kecil plastik pada hewan dan manusia. Partikel tersebut telah ditemukan di limpa, ginjal, dan hati manusia hidup dan mati.
Bulan lalu sebuah tim di Belanda melaporkan menemukan mikroplastik dalam aliran darah pasien manusia hidup (Kompas.id, 25 Maret 2022). Dalam kajian terbaru ini, para peneliti melaporkan telah menemukan partikel plastik ukuran mikroskopis di jaringan paru-paru yang diambil dari pasien hidup di rumah sakit. Studi ini menemukan 39 mikroplastik di 11 dari 13 sampel jaringan paru-paru yang diuji.
Laura Sadofsky, pengajar di Hull York Medical School dan penulis utama makalah tersebut, dalam rilis yang dikeluarkan universitas ini mengatakan, ”Mikroplastik sebelumnya telah ditemukan dalam sampel otopsi mayat manusia. Ini adalah studi kuat pertama yang menunjukkan mikroplastik di paru-paru dari orang hidup.”
Menurut Laura, temuan ini memberikan kemajuan penting di bidang polusi udara, mikroplastik, dan kesehatan manusia. ”Karakterisasi jenis dan tingkat mikroplastik yang kami temukan sekarang dapat menginformasikan kondisi realistis untuk eksperimen paparan laboratorium dengan tujuan menentukan dampak kesehatan,” katanya.
Studi ini dimungkinkan setelah berkolaborasi dengan ahli bedah di Castle Hill Hospital, Hull University Teaching Hospitals NHS Trust, di East Yorkshire, yang memasok jaringan paru-paru hidup. Awalnya, para peneliti mencurigai bahwa potongan plastik berukuran mikro mungkin terhirup oleh beberapa orang.
Para pasien menjalani operasi untuk pengobatan berbagai penyakit paru-paru dan mengizinkan jaringan yang diambil dari paru-paru mereka selama operasi untuk diperiksa tim peneliti. Di bawah pengaturan seperti itu, tim peneliti dapat mengumpulkan 13 sampel, yang masing-masing diperiksa di bawah mikroskop dan menemukan potongan-potongan plastik di 11 sampel jaringan paru-paru mereka.
Penelitian telah menemukan potongan-potongan kecil plastik pada hewan dan manusia. Partikel tersebut telah ditemukan di limpa, ginjal, dan hati manusia hidup dan mati.
Seluruh bagian paru
Para peneliti juga menemukan tingkat plastik yang lebih tinggi pada pasien pria dibandingkan dengan pasien wanita. Sementara untuk jenisnya, ditemukan 12 jenis plastik berbeda, termasuk yang digunakan dalam aplikasi rumah tangga biasa, seperti pakaian, kemasan, dan botol. Namun, yang paling mengejutkan adalah di mana potongan plastik itu ditemukan.
Studi menunjukkan, 11 mikroplastik ditemukan di bagian atas paru-paru, 7 di bagian tengah, dan 21 di bagian bawah paru-paru dan dianggap sebagai temuan yang tidak terduga. ”Kami tidak menyangka akan menemukan jumlah partikel tertinggi di bagian bawah paru-paru, atau partikel dengan ukuran yang kami temukan. Ini mengejutkan karena saluran udara lebih kecil di bagian bawah paru-paru, dan kami memperkirakan partikel sebesar ini akan disaring atau terperangkap sebelum masuk ke dalam paru-paru,” katanya.
Studi ini mengikuti penelitian yang diterbitkan pada bulan Maret oleh University of Hull and Hull York Medical School. Dalam penelitian itu, para ilmuwan mencatat tingkat mikroplastik atmosfer yang tinggi selama satu tahun studi di sebuah lokasi yang dekat dengan jalan utama.
Para peneliti menemukan bahwa mikroplastik yang paling melimpah adalah polietilen yang berasal dari, misalnya, kemasan plastik terdegradasi atau kantong plastik, nilon yang mungkin dari pakaian, serta resin yang bisa berasal dari jalan rusak, tanda cat, atau karet ban. Para peneliti juga menemukan mikroplastik dengan ukuran dan bentuk yang dapat dihirup oleh manusia.
Menurut hasil studi ini, hingga saat ini belum diketahui dampak potongan-potongan kecil plastik pada tubuh dan kesehatan orang-orang yang memilikinya. Namun, mereka akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahuinya.