Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Senilai Rp 1,2 Triliun di Makassar
Presiden Jokowi meresmikan sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat senilai Rp 1,2 triliun di Makassar.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat atau SPAL-DT Losari, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam sambutannya, Presiden menekankan arti penting sistem tersebut untuk mengelola air limbah cair agar ramah lingkungan serta meningkatkan kualitas air dan kesehatan bagi masyarakat.
”Sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat di Losari ini sangat penting untuk mengelola air limbah cair agar ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas air tanah dan air baku serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kita,” ujar Presiden Jokowi di Makassar, Kamis (22/2/2024).
Turut mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, dan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.
SPAL-DT Losari dibangun mulai dari 2019 hingga 2023 dengan biaya Rp 1,2 triliun. Kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah pencemaran lingkungan di Kota Makassar.
Apalagi, sistem tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi rumah tangga sekitar. Sistem ini berkapasitas 16.000 meter kubik per hari dengan panjang jaringan perpipaan air limbah sepanjang 96 kilometer dan dapat melayani 41.000 keluarga.
Presiden pun berpesan agar pengoperasian SPAL-DT menjadikan penanganan air limbah di Kota Makassar makin terintegrasi. Tidak hanya itu, kualitas lingkungan dan taraf hidup masyarakat Kota Makassar juga makin meningkat.
Sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat di Losari ini sangat penting untuk mengelola air limbah cair agar ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas air tanah dan air baku serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kita.
Pembangunan SPAL-DT Losari merupakan bagian dari program Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP). Program tersebut bertujuan meningkatkan pelayanan air limbah terpadu pada kawasan perkotaan.
Melalui pembangunan SPAL-DT Losari tersebut, Menteri PUPR Basuki berharap pencemaran badan air akibat air limbah domestik dapat diminimalkan. Selain itu, diharapkan ada nilai tambah berupa air bersih untuk penyiraman taman-taman dan ruang publik kota.
”Tujuan utamanya adalah untuk kualitas lingkungan yang lebih baik. Karena permukiman semakin padat, maka limbahnya juga bertambah. Jadi, harus kita olah dulu sebelum masuk ke badan air,” kata Basuki dalam keterangan pers tertulis.
Pembangunan SPAL domestik di Kota Makassar dinilai efektif karena menggunakan sistem moving bed biofilm reactor (MBBR) dengan mereduksi biological oxygen demand (BOD), denitrifikasi, dan mengurangi nitrogen. Dengan demikian, efluen atau hasil sampingan dari suatu proses yang akan dibuang dapat memenuhi baku mutu sesuai aturan. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 68 Tahun 2016 tentang baku mutu air limbah domestik mengatur, antara lain, kadar BOD di bawah 30 miligram per liter.
Konektivitas tol dan pelabuhan
Di Makassar, Presiden juga meresmikan jalan akses Tol Makassar New Port (MNP). Jalan yang memiliki total panjang 3,2 kilometer tersebut dibangun untuk meningkatkan konektivitas Pelabuhan MNP dengan jalan tol yang sudah ada di Makassar sehingga waktu tempuh transportasi peti kemas menuju dan dari pelabuhan menjadi lebih cepat dari sebelumnya.
Sebelumnya, pada Rabu malam, Presiden Jokowi mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan di Kota Makassar. Kepala Negara tampak santai mengenakan kaus lengan panjang berwarna putih yang dipadankan dengan celana panjang berwarna hitam. Kedatangan Presiden Jokowi menambah ramai suasana mal.
Presiden yang didampingi Erick Thohir, Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pertanian Amran Sulaiman kemudian makan malam bersama di salah satu tempat makan di mal tersebut. Menu yang dipesan pun beragam, mulai nasi goreng ikan teri, mi tek tek, bakso ikan goreng, tempe mendoan, hingga es teh manis. Presiden dan para menteri berbincang hangat sambil menyantap menu makan malam.