Perkuat Mutu Lulusan SMK untuk Bekerja ataupun Berwirausaha
Penguatan mutu pendidikan SMK terus menjadi komitmen pemerintah. Lulusannya pun agar mampu berwirausaha.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penjaminan mutu pendidikan vokasi di jenjang sekolah menengah kejuruan atau SMK diperkuat lewat berbagai bantuan pemerintah. Lulusan SMK dibekali sertifikat kompetensi yang sesuai standar dunia usaha dan dunia industri untuk memastikan mereka relevan dengan kebutuhan dunia kerja ataupun berwirausaha.
Direktur SMK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wardani Sugiyanto, Kamis (1/2/2024), di Jakarta, menjelaskan, pada tahun 2024 ini ada lima program utama bantuan pemerintah untuk penjaminan mutu implementasi Kurikulum Merdeka dan penilaian sebagai wujud transformasi pendidikan SMK.
Bantuan tersebut berupa bantuan sertifikasi kompetensi siswa SMK, bantuan pembelajaran SMK berbasis Industri, bantuan SMK yang mengembangkan pengajaran berbasis pabrik reguler, bantuan SMK yang mengembangkan pengajaran berbasis pabrik dalam rangka pengimbasan, serta bantuan SMK yang mengembangkan proyek kreatif dan kewirausahaan.
”Pendidikan vokasi akan efektif dan efisien apabila penyelenggaraan pendidikannya merupakan replikasi industri. Replika inilah yang sedang disasar oleh pemerintah untuk setiap satuan pendidikan memiliki replika pembelajaran berbasis industri dalam bentuk teaching factory atau tefa,” ujar Wardani.
Sementara itu, dalam webinar ”Sosialisasi Program Bantuan Pemerintah Tahun 2024”, Tim Kerja Bidang Penjaminan Mutu Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penilaian, Direktorat SMK, Kurniati Restuningsih, mengatakan, bantuan sertifikasi diberikan dalam rangka penjaminan lulusan SMK agar dapat diakui dunia kerja baik di dalam maupun luar negeri.
Sertifikasi untuk siswa SMK sesuai dengan konsentrasi keahlian masing-masing dengan menyasar 85.000 siswa dan total anggaran Rp 42,5 miliar. Pendaftaran untuk program berlangsung hingga 9 Maret.
Ada juga program bantuan SMK yang mengembangkan proyek kreatif dan kewirausahaan untuk menumbuhkan karakter kewirausahaan siswa SMK serta mendorong sekolah berinovasi dalam mengembangkan produk kreatif yang berorientasi pada wirausaha.
Para siswa dapat belajar dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah didapatkan di sekolah.
Targetnya untuk membangun kreativitas siswa dalam mengembangkan proyek bernilai jual dan mendorong peningkatan jumlah siswa yang berwirausaha setelah lulus dari SMK. Terdapat 240 SMK yang menjadi sasaran dengan total anggaran Rp 12 miliar.
Pembuktian talenta vokasi
Secara terpisah, Kepala SMKN 2 Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Turino mengatakan, sekolah kejuruan musik yang dipimpinnya berkomitmen menjadi bagian dari pemajuan industri musik nasional, bahkan dunia. Hal ini dilakukan SMKN 2 Kasihan dengan berupaya untuk bertahan dalam idealisme musik klasik yang menjadi dasar gaya musik lain.
”Kami semua diajak untuk mengingat kembali hakikat musik sebagai bahasa yang universal dan menjadi salah satu dari penanda peradaban suatu bangsa,” ujarnya.
Turino menambahkan, SMKN 2 Kasihan yang sudah berusia 72 tahun tersebut telah mampu menunjukkan kepada masyarakat bahwa dengan kecakapan bermusik yang dimiliki, lulusan SMK bidang musik dapat menjadi pemusik harapan masa depan. Salah satunya Putri Ariani yang meraih peringkat keempat di America's Got Talent 2023.
Pada akhir Januari kemarin, SMKN 2 Kasihan menggelar pertunjukan orkestra bertajuk ”Anniversary Concert Reminiscing Memories” di Taman Budaya Yogyakarta. Konser dalam rangka memperingati HUT ke-72 tahun berdirinya SMKN 2 Kasihan, sekaligus menjadi ajang pembuktian pengembangan talenta bakat musik pelajar melalui pendidikan vokasi untuk pemajuan industri musik nasional.
”Melalui konser ini, kami juga ingin menunjukkan bahwa bermusik bisa menjadi salah satu kecakapan hidup yang jika ditekuni bisa menjadi pilihan profesi atau karier di masa depan,” kata Turino.
Konser untuk umum tersebut melibatkan 248 siswa dan 42 alumni SMKN 2 Kasihan. Seluruh rangkaian acara pada konser kali ini sepenuhnya dikelola oleh para siswa sebagai upaya untuk memaksimalkan pembelajaran yang telah dilakukan di sekolah.
Dengan demikian, mereka dapat merasakan langsung dan memiliki pengalaman terkait penyelenggaraan konser. Sementara pelibatan alumni bertujuan untuk memberikan semangat sekaligus memberikan pengalaman yang dapat memicu semangat belajar siswa.
Elvina, siswa Kelas XI SMKN 2 Kasihan, menuturkan, melalui penyelenggaraan konser tersebut, para siswa dapat belajar dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah didapatkan di sekolah. Hal itu, antara lain, melalui pengalaman berkolaborasi dengan para profesional yang sebelumnya tidak dirasakan di sekolah.
”Kami juga menjadi tertantang untuk benar-benar mendalami satu instrumen yang sudah kami pilih untuk nantinya kami bisa menjadi ahli di instrumen tersebut,” ujar Elvina.