Renungan Akhir Tahun
Menjaga kesehatan merupakan hal penting sehingga wajar untuk ditingkatkan pada tahun mendatang.
Menjelang akhir tahun biasanya kami sekeluarga berkumpul dan mengadakan renungan, meninjau apa yang sudah dilaksanakan pada tahun berlalu dan apa yang akan dilakukan pada tahun mendatang.
Kami sekeluarga, saya (53 tahun), istri (50 tahun), anak pertama laki-laki 25 tahun sudah selesai kuliah dan bekerja, anak kedua perempuan 23 tahun masih tahun terakhir kuliah.
Secara ekonomi, keluarga kami pada tahun 2023 ini dapat melaluinya dengan baik. Saya dan istri bekerja, sedangkan anak pertama sudah mandiri. Hanya anak kedua yang masih menjadi tanggungan kami.
Kuliah anak kedua cukup lancar dan diharapkan tahun depan sudah dapat selesai. Dia berniat bekerja satu tahun baru akan merencanakan nikah. Anak pertama saya juga baru rencana menikah dua tahun lagi.
Tahun ini dalam bincang-bincang akhir tahun kami sekeluarga membahas masalah kesehatan. Saya gemuk dan menderita darah tinggi. Istri penderita asma meski serangan asmanya jarang. Anak-anak keduanya sehat, tetapi keduanya kelebihan berat badan.
Baca juga: Resolusi, Panduan di Tahun Penuh Peluang
Kami berencana mencapai tingkat kesehatan lebih baik tahun mendatang. Kami sepakat akan mengurangi konsumsi nasi separuh dari biasanya, amat mengurangi konsumsi gula dan garam. Komposisi makanan akan lebih banyak sayur dan buah. Protein hewani dikurangi dialihkan ke protein nabati.
Kami juga sepakat memiliki timbangan berat badan, tensimeter, serta sepeda diam di rumah. Kegiatan olahraga akan ditingkatkan. Anak pertama saya akan ikut kegiatan di pusat kebugaran dekat rumah, sedangkan anak perempuan saya akan memanfaatkan sepeda diam di rumah. Saya dan istri memilih olahraga jalan kaki tiap pagi pukul 06.00 sejauh 4 kilometer.
Kami juga akan menjalani imunisasi influenza dan pneumokok tahun depan. Istri saya juga akan mengikuti imunisasi Human Papillomavirus (HPV) untuk mencegah kanker serviks.
Kami sepakat setidaknya sebulan sekali makan bersama di luar sambil berbincang-bincang ringan. Anak perempuan saya ingin mulai berbisnis, mungkin bisnis daring dahulu dengan modal yang tidak besar.
Mohon pendapat Dokter apakah rencana kami untuk lebih sehat di tahun depan sudah cukup. Menurut Dokter, dari segi kesehatan masyarakat, perubahan apa yang penting yang perlu dilakukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dan produktif? Terima kasih.
W di B
Wah, hebat. Ternyata keluarga Anda benar-benar keluarga yang punya rencana. Kesehatan merupakan hal penting sehingga memang wajar untuk ditingkatkan pada tahun mendatang.
Baca juga: Gula Menjadi Candu bagi Orang Indonesia
Kita mungkin punya kelemahan dan penyakit tertentu. Namun, kita bisa berusaha agar derajat kesehatan kita sebaik-baiknya dengan memperoleh informasi kesehatan yang benar dan terbaru, mencegah penyakit termasuk dengan imunisasi, deteksi dini penyakit, serta mengamalkan gaya hidup sehat.
Banyak keluarga yang amat sibuk sehingga lupa menjaga kesehatan, baru tersadar ketika sudah mengalami penyakit yang berat. Sebenarnya banyak penyakit kronik serius yang dapat dicegah dan dideteksi secara dini, misalnya diabetes melitus, gagal ginjal kronik, penyakit jantung kronik, serta kanker.
Komplikasi kronik diabetes melitus, seperti gagal ginjal, terjadi setelah 20 tahun terkena diabetes. Namun, banyak pasien tak tahu mereka menderita diabetes sehingga penyakitnya makin berat dan timbul komplikasi. Bahkan, ada yang baru sadar kalau menderita diabetes melitus setelah mengalami gagal ginjal.
Jika 20 tahun lalu dia tahu bahwa dia menderita diabetes dan berusaha mengendalikan gula darah, komplikasi gagal ginjal akan dapat dicegah.
Untuk keluarga Anda, saya juga menganjurkan kedua anak Anda untuk menjalani imunisasi HPV. Meski pemerintah telah melaksanakan imunisasi HPV untuk anak sekolah, kedua remaja Anda mungkin belum menjalaninya. Imunisasi HPV tak hanya bermanfaat untuk perempuan, tetapi juga untuk laki-laki.
Perubahan perilaku
Berbagai faktor dapat menyebabkan penyakit seperti kuman (bakteri, virus, jamur), kebiasaan makan, malas berolahraga, lingkungan yang tercemar, serta faktor genetik.
Dewasa ini faktor yang paling menonjol dalam menimbulkan penyakit adalah perilaku berisiko yang tak sehat. Perilaku berisiko dapat menyebabkan penyakit infeksi, kecelakaan, kanker, dan lain-lain.
Baca juga: Diet Sehat Lebih Ampuh Dibandingkan Obat Penyakit Metabolik
Kita semua menyadari bahwa merokok dapat meningkatkan risiko berbagai kanker, seperti kanker paru dan tenggorok. Kenyataannya sampai sekarang sekitar 70 persen orang dewasa laki-laki di Indonesia merupakan perokok. Mereka banyak yang sudah merokok sejak usia sekolah dasar.
Kita harus menurunkan konsumsi rokok ini. Jika kita berhasil mengubah perilaku merokok ini sehingga masyarakat bebas dari rokok, akan terjadi perubahan besar dalam situasi kesehatan kita.
Begitu juga konsumsi alkohol. Malas berolahraga dan suka makan enak tanpa mempertimbangkan keseimbangan kalori dan kegiatan fisik menyebabkan masyarakat kita terkena epidemi obesitas. Jumlah orang yang kelebihan berat badan meningkat dengan nyata.
Untuk melakukan perubahan perilaku harus dimulai dari diri sendiri. Disiplin menjalankan gaya hidup sehat dan rajin melakukan upaya pencegahan serta deteksi dini.
Peralatan canggih dan rumah sakit modern memang dapat membantu orang yang sudah sakit, tetapi perannya dalam meningkatkan derajat kesehatan terbatas.
Derajat kesehatan akan meningkat jika masyarakat menjalankan gaya hidup sehat, melakukan pencegahan penyakit, serta deteksi dini. Upaya-upaya tersebut sebenarnya jauh lebih murah daripada upaya kuratif serta pengadaan alat-alat kedokteran canggih.
Pemerintah bersama akademisi dan organisasi profesional perlu mendorong masyarakat untuk memperoleh informasi kesehatan yang benar, memahami tindakan pencegahan, serta menganjurkan masyarakat melakukan deteksi dini penyakit.
Pengeluaran rumah tangga untuk hidup sehat juga perlu ditingkatkan porsinya. Banyak rumah tangga yang punya televisi, pendingin ruangan atau AC, lemari pendingin, mobil, dan lain-lain. Namun, di rumah tak ada timbangan berat badan, termometer, tensimeter, serta kotak P3K yang sederhana.
Kita mesti mengajak warga lebih peduli kesehatan. Pepatah lama masih relevan, lebih mudah mencegah penyakit daripada mengobati. Tahun depan kita berharap soal kesehatan mendapat perhatian pemerintah, organisasi profesi, serta masyarakat. Kita ingin agar warga Indonesia lebih sejahtera, lebih sehat, dan produktif.
Baca juga: Olahraga, Antidepresan Alami untuk Remaja
Kerja sama antarpemangku kepentingan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tahun 2024 perlu ditingkatkan. Masalah kesehatan acap kali kompleks, tak dapat diselesaikan hanya secara sektoral.
Kerja sama antarkementerian untuk meningkatkan penyediaan air bersih, lingkungan sehat, serta pencegahan stunting, misalnya, memerlukan kerja sama antarkementerian.
Begitu pula kerja sama antara kementerian dengan organisasi profesi dan akademisi dalam meningkatkan derajat kesehatan pada tahun 2024 harus lebih dipererat.