Transformasi Pendidikan Tinggi Mulai Membuahkan Hasil
Transformasi pendidikan tinggi dinilai mulai berdampak dan memperbaiki kondisi Indonesia di tingkat global.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Transformasi pendidikan tinggi dalam empat tahun terakhir dinilai akseleratif dan membuahkan hasil. Kolaborasi pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha dan dunia industri, serta masyarakat membuat sekat-sekat antara pendidikan, dunia kerja, dan kehidupan nyata terintegrasi.
Pelaksana Tugas Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam menyampaikan hal itu dalam acara Anugerah Diktiristek 2023 di Jakarta, Rabu (13/12/2023) malam.
Menurut Nizam, trasformasi pendidikan tinggi melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam empat tahun ini berjalan akseleratif dan hasilnya mulai terlihat.
Melalui MBKM, kolaborasi antara kampus dan dunia usaha/dunia industri (DUDI) semakin erat. Kerja sama dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat memberikan banyak hasil yang dirasakan masyarakat dan pelaku usaha serta industri.
”Akhir tahun 2023, hasil Global Innovation Indeks (Indeks Inovasi Global) Indonesia meningkat. Terjadi peningkatan luar biasa untuk bagian kolaborasi perguruan tinggi dan industri dalam pengembangan dan riset, dari ranking ke-35 di tahun 2020 menjadi ranking ke-5 dunia,” papar Nizam.
Dari laporan INSEAD, lembaga yang tiap lima tahun mengeluarkan pemeringkatan daya saing talenta global, Indonesia menjadi negara kedua yang menunjukkan peningkatan pesat lima tahun terakhir. Indonesia naik 14 peringkat, dari semula di posisi ke-85 menjadi posisi ke-71.
Terjadi peningkatan luar biasa untuk bagian kolaborasi perguruan tinggi dan industri dalam pengembangan dan riset, dari ranking ke-35 di tahun 2020 menjadi ranking ke-5 dunia.
Nizam meyakini, kebijakan MBKM yang mendorong kolaborasi perguruan tinggi dengan banyak pihak serta meruntuhkan sekat-sekat kaku dari tridarma perguruan tinggi berkontribusi signifikan untuk pencapaian Indonesia di tingkat global.
”Sebagai bentuk apresiasi kami kepada semua perguruan tinggi, mitra industri, dan media massa yang mendukung percepatan transformasi MBKM, Anugerah Diktiristek digelar tiap tahun. Semoga memacu semangat kita bergerak maju untuk membangun negeri melalui transformasi pendidikan tinggi,” ucap Nizam.
Anugerah Diktiristek berawal dari Anugerah Humas dan Jurnalis/Media Massa. Kemudian, ajang tersebut dikembangkan menjadi Anugerah Diktiristek setiap tahun sebagai apresiasi pemerintah pada kiprah dan kontribusi semua pemangku kepentingan yang mendukung kinerja Diktiristek.
Pada tahun ini ada 500 penerima penghargaan untuk 10 kategori penghargaan, baik dari kalangan perguruan tinggi, lembaga layanan pendidikan tinggi, mitra industri, maupun jurnalis atau media massa.
Dampak yang dihadirkan
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengutarakan, banyak transformasi yang dilakukan dan dampak yang dihadirkan. Lewat program MBKM, mahasiswa didorong belajar di luar kampus dan perguruan tinggi mengakui pengalaman mahasiswa itu sebagai bentuk pembelajaran.
”Mahasiswa terasah tidak hanya dari sisi keterampilan, tetapi juga dari sisi karakter dan komponen untuk menyiapkan mereka memasuki lapangan kerja,” katanya.
Menurut Suharti, para mitra DUDI juga merasakan dampak transformasi pendidikan tinggi. Industri punya kesempatan terlibat dan berkolaborasi untuk menyiapkan lulusan yang relevan dengan perkembangan dunia kerja hingga kolaborasi riset untuk menghasilkan inovasi yang dapat dihilirisasi.
”Kebermanfaatan program MBKM mulai dirasakan mahasiswa dan pemangku kepentingan lainnya. Kami mendorong perguruan tinggi untuk melaksanakan MBKM mandiri dengan kolaborasi bersama pemerintah daerah serta DUDI di daerah supaya program ini berkelanjutan,” ujarnya.
Melalui Kampus Merdeka, lanjut Suharti, hampir 1 juta mahasiswa sudah keluar dari kampus untuk mendapat pengalaman belajar di industri, pembelajaran berbasis proyek, hingga proyek sosial.
Selain itu, lulusan perguruan tinggi yang ikut program Kampus Merdeka memiliki waktu tunggu lebih pendek untuk mendapat pekerjaan. Waktu tunggu yang semula rata-rata 10 bulan menjadi tujuh bulan. Rata-rata gaji juga meningkat 2,2 kali lipat.
Dari sisi anggaran pendidikan tinggi, menurut Suharti, sebenarnya jumlahnya terbatas. Pada tahun 2024, dari anggaran pendidikan di Kemendikbudristek senilai Rp 99,98 triliun, sebanyak Rp 33,7 triliun di antaranya untuk Diktiristek.
”Tanpa dukungan dari mitra DUDI, pencapaian dari transformasi pendidikan tinggi sulit terwujud. Anugerah Diktiristek yang diberikan setiap tahun semoga membangkitkan semangat berkarya dan meningkatkan kinerja,” ujarnya.
Kategori yang diberikan dalam Anugerah Diktiristek 2023 antara lain anugerah prioritas nasional untuk perguruan tinggi dan mitra DUDI berkolaborasi di riset dan inovasi nasional serta hilirisasi riset bidang ekonomi hijau, ekonomi biru, ekonomi digital, kemandirian kesehatan, dan penguatan pariwisata.
Selain itu, anugerah diberikan bagi mitra dari kementerian atau lembaga dan industri yang mendukung program kerja Diktiristek, kategori mitra filantrofi pendukung MBKM, talenta digital, talenta kewirausahaan, kerja sama perguruan tinggi teraktif, hingga mitra penyedia solusi TIK.