Sejumlah mekanisme baru yang berkeadilan diterapkan dalam seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri tahun 2024.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah aturan baru seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri atau SNPMB PTN tahun 2024 diberlakukan dengan mengedepankan rasa keadilan bagi semua calon mahasiswa. Peluang calon mahasiswa untuk bisa mengikuti seleksi berkalikali di jalur nasional maupun mandiri dipersempit agar tidak ada kursi kosong di PTN.
Calon mahasiswa lulusan SMA/SMK sederajat diminta untuk benar-benar serius memilih program studi (prodi) dan PTN yang diminati. Saat lulus seleksi nasional di jalur prestasi atau tes, peserta harus bertanggung jawab, tidak boleh menjadi ”kutu loncat” guna menghindari kekosongan kursi di tiap jalur masuk serta molornya waktu seleksi masuk di PTN.
Di acara konferensi pers Peluncuran SNPMB PTN Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (8/12/2023), Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan, ada revisi dalam seleksi masuk PTN di tahun 2024, terutama untuk mengoptimalkan kuota di jalur prestasi dan jalur tes.
”Kita tidak ingin hanya karena ada keistimewaan atau privilese ekonomi, akhirnya merugikan calon mahasiswa lain. Yang seharusnya bisa masuk karena asumsi penuh, jadi dirugikan akibat ada peserta lulus, tetapi tidak mendaftar ulang, lalu mencoba di jalur mandiri. Kita ingin memberikan keadilan untuk semua peserta,” kata Anindito.
Sesuai dengan ketentuan, peserta yang lulus jalur prestasi, tetapi tidak mendaftar ulang, tidak boleh ikut jalur seleksi tes tertulis. Akibatnya, peserta tidak punya nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sebagai syarat seleksi lewat jalur tes, atau di sebagian jalur mandiri yang memakai syarat nilai UTBK. Selain itu, sekolah peserta juga bisa terkena dampak tidak lagi diperhitungkan untuk mendapat kuota di PTN tertentu.
Selain itu, ada penambahan jumlah prodi yang bisa dipilih. Hal ini terutama untuk memberikan pilihan bagi peserta agar juga mulai melirik program vokasi D3 dan D4 di politeknik ataupun sekolah vokasi.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam mengatakan, perbaikan dalam mekanisme seleksi nasional ataupun mandiri di PTN untuk membuat penyelenggaraan seleksi semakin lebih baik. Selain itu, empat tahun terakhir terjadi transformasi dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi sehingga perlu diharmonisasikan agar selaras.
”Kita ingin membangun sistem seleksi yang berkeadilan, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, serta menghindari hal yang selama ini masih belum baik. Di seleksi masuk nasional lewat jalur prestasi dan tes, selama ini yang sudah diterima masih bisa leluasa ikut tes di jalur lain, terutama mandiri. Kita coba hindari ini mulai tahun depan karena menyebabkan bangku di PTN kosong. Artinya, kalau kosong yang rugi PTN dan masyarakat,” kata Nizam.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2024 Ganefri yang juga Rektor Universitas Negeri Padang mengatakan, seleksi nasional lewat jalur prestasi (seleksi nasional berdasarkan prestasi atau SNBP dan seleksi nasional berdasarkan tes atau SNBT) harus dioptimalkan.
Untuk tahap pertama dibuka jalur seleksi tanpa tes dengan melihat nilai rapor dan prestasi non-akademik siswa kelas XII SMA/SMK sederajat mulai 8 Januari 2024. Adapun kuota ditetapkan minimal 20 persen. Di jalur ini, sekolah harus membuat akun dan mengisi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS).
Di tahun 2024, ada 76 PTN akademik, 43 PTN vokasi, dan 24 PT Keagamaan Islam Negeri. Kepada peserta ditawarkan 585 prodi diploma 3 dan 604 diploma empat/sarjana terapan (vokasi) serta 3.417 prodi sarjana.
Menurut Ganefri, ada ketentuan baru bagi peserta yang diterima di jalur tanpa tes. Jika diterima, tetapi tidak mendaftar ulang, maka peserta tidak boleh ikut seleksi di jalur tes ataupun mandiri di PTN mana pun. Demikian juga yang sudah diterima tanpa tes tahun 2023 ataupun seleksi nasional masuk PTN 2022, di tahun ini tidak boleh ikut seleksi tes tahun 2024.
Selain itu, peserta yang lulus seleksi jalur tes dan sudah mendaftar ulang tidak dibolehkan mendaftar di jalur mandiri PTN mana pun tahun 2024. ”Jika belum mendaftar ulang di PTN yang dituju, peserta masih bisa mendaftar di jalur mandiri. Kami ingin mendidik peserta untuk bertanggung jawab dengan pilihannya,” ucapnya.
Wakil Ketua I Tim Penanggung Jawab SNPMB 2024 Eduart Wolok yang juga Rektor Universitas Negeri Gorontalo mengatakan, aturan yang ketat bagi peserta yang ikut seleksi masuk PTN tanpa tes karena jalur prestasi ini ibaratnya ”karpet merah”. Mereka terpilih dari sekolah dan secara nasional karena dinilai berprestasi. ”Jika meyia-nyiakan kesempatan, jadi merugikan hak orang lain,” katanya.
Menurut Eduart, kekosongan di tiap jalur merugikan PTN dan calon mahasiswa lainnya. Untuk seleksi nasional, pemerintah sudah menyubsidi seleksi. Jika seleksi nasional sudah penuh, hal ini juga akan mempermudah penuntasan jalur mandiri tiap PTN.
”Di jalur mandiri yang biayanya ditanggung masyarakat hanya sekitar 75 persen peserta lulus yang mendaftar ulang akibat ada kendala biaya. Padahal, tiap PTN, kan, harus bisa memastikan daya tampung terpenuhi dan ada batas waktu pelaksanaan,” ujar Eduart.
Di tahun 2023, yang log in untuk jalur prestasi sebanyak 694.878 siswa dan yang datanya final untuk ikut seleksi sebanyak 663.181 siswa. Adapun yang diterima sebanyak 143.805 atau 21,6 persen. ”Bayangkan kalau ini juga kuotanya yang sudah lulus tidak diisi. Di sisi lain, jika kuota tidak terisi, maka kuota akan dialihkan ke jalur tes. Jika tidak terpenuhi, dialihkan ke jalur mandiri. Jadi, tidak ada sebenarnya menambah jalur mandiri,” ucap Eduart.
Persentase untuk daftar ulang tahun 2023 untuk jalur tes ialah 89,98 persen. Padahal, banyak yang menginginkan, tetapi tidak dapat karena di ujung ada yang tidak mendaftar meski lulus di PTN yang dituju. Jalur tes ini mendapat subsidi yang lebih besar dari pemerintah.
Di jalur tes tahun 2023, peserta yang log in sebanyak 1.294.263 orang. Sementara data final yang ikut tes sebanyak 803.853 orang, kemudian yang diterima 223.217 orang atau 27,7 persen. ”Jika kedua jalur terpenuhi, tidak ada penambahan di jalur mandiri. Kita ingin di seleksi nasional bisa optimal, tidak disia-siakan,” ucapnya.
Di tahun 2024 ditetapkan peserta bisa memilih empat prodi akademik ataupun vokasi. Sebelumnya hanya dua prodi, sementara pilihan prodinya banyak. Jika mengambil antara tiga hingga empat prodi, peserta harus memilih program akademik dan vokasi.
Untuk materi soal tes UTBK di tahun depan sama seperti tahun lalu, yaitu lebih menguji kemampuan dan penalaran, bukan materi dari mata pelajaran tertentu. Di tahun ini ada soal isian, tetapi bukan membuat esai. Jawaban soal isian cukup singkat saja.
Pada tahun 2023, sebenarnya sudah ada konsep transparansi yang akan diberikan kepada semua peserta atau masyarakat terkait seleksi nasional ataupun mandiri. Namun, kanal pelaporan hanya disiapkan di Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek. Untuk SNPMB dan seleksi mandiri tahun 2024 dibuka kanal pelaporan di setiap PTN dan Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek. Batas waktu pelaporan lima hari kerja setelah seleksi mandiri diumumkan sebagai bentuk transparansi dan kesempatan masa sanggah.