RS Apung Nusa Waluya 2 Atasi Akses Kesehatan Masyarakat Pesisir
Pelayanan Rumah Sakit Apung Nusa Waluya 2 di Distrik Seget, Sorong, Papua Barat Daya, dibuka untuk 45 hari ke depan.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
SORONG, KOMPAS — Rumah Sakit Apung Nusa Waluya 2 telah sandar di dermaga di Distrik Seget, Sorong, Papua Barat Daya. Fasilitas kesehatan bagi masyarakat di sekitar wilayah tersebut secara resmi dibuka mulai Kamis, 7 Desember 2023. Menurut rencana, pelayanan akan dibuka selama 45 hari ke depan.
Beroperasinya Rumah Sakit Apung Nusa Waluya 2 di Sorong itu merupakan hasil kerja sama antara Yayasan Dokter Peduli (doctorShare) dan PT Pertamina International Shipping (PIS). RS Apung Nusa Waluya 2 merupakan rumah sakit apung yang setara dengan rumah sakit darat tipe C.
Managing Director Yayasan Dokter Peduli Tutuk Utomo Nuradhy dalam acara pembukaan layanan RS Apung Nusa Waluya 2 di Distrik Seget, Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (7/12/2023), mengatakan, masyarakat setempat dapat mengakses layanan medis, mulai dari pelayanan dokter umum, pemeriksaan kehamilan dan USG bagi ibu hamil, gawat darurat, rawat inap, dan tindakan bedah. Layanan dokter spesialis, seperti dokter spesialis bedah, spesialis anak, jantung, penyakit dalam, kandungan, dan saraf juga dapat diakses.
”Ini merupakan pelayanan pertama yang menggunakan Rumah Sakit Apung Nusa Waluya 2 di Tanah Papua. Kami harap layanan ini bisa mendukung pemerintah untuk mengatasi isu kesehatan, khususnya akses kesehatan dasar dan lanjutan yang masih timpang di Indonesia,” katanya.
Tutuk menjelaskan, layanan di RS Apung Nusa Waluya 2 dibuka setiap Senin-Jumat pukul 08.00-15.00 WIT. Namun, layanan IGD dan persalinan akan dibuka selama 24 jam. Selain itu, selama masa operasional, rumah sakit apung juga akan membuka pelatihan bagi para tenaga kesehatan setempat serta kader posyandu untuk meningkatkan pengetahuan mengenai layanan kesehatan dasar. Pelatihan akan diberikan pula bagi dokter kecil yang ditunjuk di sekolah.
”Bagi bidan dan tenaga kesehatan akan diberikan pelatihan khusus ANC (layanan pemeriksaan kehamilan). Sebab, angka kematian ibu dan anak di wilayah ini, juga di Indonesia secara luas, masih menjadi persoalan,” kata Tutuk.
Tutuk menambahkan, layanan, menurut rencana, akan dibuka selama 45 hari dengan target pasien 5.000-7.000 pasien. Sejumlah sukarelawan telah berkomitmen untuk melayani pasien. Sementara bagi dokter spesialis akan dilakukan pergantian tenaga setiap satu minggu sekali. Mereka merupakan sukarelawan dokter spesialis yang telah mendaftar dari berbagai wilayah di Indonesia.
Bagi masyarakat di Distrik Seget, keberadaan rumah sakit apung tersebut sangat membantu untuk melayani kebutuhan mereka. Selama ini, masyarakat di distrik tersebut harus menempuh jalan 3-4 jam dengan jalur darat untuk mencapai rumah sakit terdekat, yakni RSUD Kabupaten Sorong. Jika musim hujan, jalanan tidak dapat diakses akibat lumpur. Biaya yang harus dikeluarkan untuk perjalanan pun tidak murah, yakni sekitar Rp 100.000-Rp 200.000 dalam sekali jalan.
Kami harap layanan ini bisa mendukung pemerintah untuk mengatasi isu kesehatan.
Sekretaris Perusahaan PT Pertamina International Shipping (PIS) Muh Aryomekka Firdaus menyampaikan, dukungan yang diberikan kepada Yayasan Dokter Peduli untuk operasional RS Apung Nusa Waluya 2 diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di daerah pesisir yang jauh dari rumah sakit. Layanan ini diharapkan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat yang tinggal di sekitar Distrik Seget, Sorong.
Ia mengatakan, kerja sama ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ”BerSeanergi untuk Laut” yang dilakukan oleh PIS. Ini menjadi salah satu program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Untuk operasional RS Apung Nusa Waluya 2 di Distrik Seget selama 45 hari, total dukungan yang diberikan mencapai Rp 2,7 miliar.
”Tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan kerja sama berikutnya,” ucap Aryomekka.