logo Kompas.id
HumanioraKorban Perundungan Mengalami...
Iklan

Korban Perundungan Mengalami Trauma Tambahan

Program anti-perundungan di sekolah harus menekankan jenis perundungan akibat perbedaan karakteristik fisik dan sosial.

Oleh
AHMAD ARIF
· 4 menit baca
Tim Satgas Antibullying Sekolah Dasar Negeri Tenggulunan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menunjukkan deklarasi anti-<i>bullying </i>di sekolah itu, Rabu (4/10/2023). Satgas ini bertugas memantau tindakan perundungan di sekolah, seperti mengolok, mengejek nama orangtua dengan kata-kata kasar, dan mengancam.
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Tim Satgas Antibullying Sekolah Dasar Negeri Tenggulunan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menunjukkan deklarasi anti-bullying di sekolah itu, Rabu (4/10/2023). Satgas ini bertugas memantau tindakan perundungan di sekolah, seperti mengolok, mengejek nama orangtua dengan kata-kata kasar, dan mengancam.

JAKARTA, KOMPAS — Siswa yang menjadi korban perundungan karena perbedaan karakteristik fisik dan sosial, seperti penyakit, etnis, atau seksualitas, mempunyai risiko tambahan mengalami trauma. Program anti-perundungan dan pencegahan kekerasan di sekolah harus lebih memperhatikan hal ini dan pendidik dan tenaga kependidikan perlu bekerja untuk mengidentifikasi mereka yang karakteristiknya sangat rentan.

Temuan ini diterbitkan secara daring dalam Journal of School Violence pada Kamis (9/11/2023). Penelitian melibatkan lebih dari 2.200 anak muda korban intimidasi dan perundungan di Amerika Serikat.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000