119.731 Titik Panas Karhutla Sepanjang September, Sumsel Terbanyak
Jumlah titik panas di Sumatera Selatan meningkat 10 kali lipat dalam sebulan.
Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Titik panas kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di lima provinsi naik signifikan selama September 2023, totalnya mencapai 119.731 titik panas. Provinsi Sumatera Selatan menjadi yang paling parah, yakni meningkat 10 kali lipat, dari 3.286 titik panas pada Agustus menjadi 35.874 titik panas pada September.
Selain Sumatera Selatan, jumlah titik panas di Kalimantan Tengah juga mengalami peningkatan tinggi dari 15.497 titik panas pada Agustus menjadi 51.256 titik pada September. Disusul Kalimantan Selatan dengan total 26.710 titik panas, Jambi 3.508 titik panas, dan Riau 2.393 titik panas. Titik panas hanya berkurang di Kalimantan Barat dari 49.592 menjadi 22.120 titik panas.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, peningkatan jumlah titik panas ini diluar perkiraan karena awalnya mereka memperkirakan ada penurunan pada September. Kalimantan Barat bisa menurun karena sudah mulai ada pertumbuhan awan hujan di sana.
”Ini sangat berbanding lurus dengan kondisi tutupan awan dan intensitas hujan, kalau cukup bagus seperti di Kalimantan Barat itu hotspot-nya tidak berkembang signifikan. Penambahan jumlah hotspot pada minggu kelima dan keempat September itu sampai 216,9 persen, lebih dari dua kali lipat,” kata Abdul, Senin (2/10/2023).
Peningkatan jumlah titik panas ini diperparah dengan tidak adanya curah hujan di Indonesia. Analisis curah hujan melalui citra Satelit Himawari milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada 25-30 September menunjukkan hanya Pulau Sumatera bagian utara dan Kalimantan bagian utara yang sudah mulai hujan, itu pun intensitasnya masih rendah.
Meski demikian, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyatakan tidak ada asap karhutla dari Indonesia yang berembus sampai negara tetangga seperti Malaysia. Bantahan ini berdasar pada laporan The ASEAN Specialised Meteorological Centre (ASMC) pada 28 September sampai 1 Oktober 2023 yang menunjukkan tidak ada asap yang menyeberang ke Malaysia.
Penambahan jumlah hotspot pada minggu kelima dan keempat September itu sampai 216,9 persen, lebih dari dua kali lipat
Asap terpantau level sedang hingga pekat di sejumlah wilayah Sumatera dan Kalimantan, terutama di Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan. ”Jadi jelas, ya, keduanya menyatakan tidak ada asap lintas batas,” ucap Siti seperti dikutip dari kompas.id (Senin, 2/10/2023).
Abdul menambahkan, BNPB bersama pemerintah daerah sudah melakukan upaya maksimal dengan menyiagakan tim satuan tugas khusus di darat dan udara. Tim darat menyemprot air dari darat, sementara tim udara melakukan bom air dan modifikasi cuaca setiap kali ada pertumbuhan awan yang bisa disemai.
Teknologi modifikasi cuaca sudah dilakukan di Riau pada 15-23 September, Jambi 15-21 Agustus, Kalimantan Barat 22 Agustus-1 September, Kalimantan Tengah 25-31 Agustus, Kalimantan Selatan 23-29 September, dan Sumatera Selatan 14-20 September dilanjutkan pada 30 September-6 Oktober mendatang.
BNPB bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan terus memantau pertumbuhan awan yang bisa dimodifikasi. Selain itu, total ada 13 helikopter patroli karhutla dan 22 helikopter untuk bom air disiagakan.
”Memang unit-unit TMC ini sudah kami standby-kan di daerah prioritas ini, tetapi bagaimanapun efektivitasnya bergantung pada pertumbuhan awan hujan,” ungkap Abdul.
Fenomena gelombang ekuatorial atau gelombang Kelvin dan Rossby juga diprediksi tidak akan terjadi di Indonesia pada 1-7 Oktober. Artinya, tidak ada potensi pertumbuhan awan hujan sehingga dalam sepekan ini cuaca menjadi sangat panas.
Gelombang Equatorial Rossby atau Rossby Ekuator adalah suatu fenomena yang terjadi di fluida (atmosfer/lautan) yang berotasi secara berpasangan dan bergerak ke arah barat di sekitar kawasan ekuator. Gelombang Rossby juga dikenal dengan istilah gelombang planet.