logo Kompas.id
HumanioraMitigasi Iklim dan Tetap Sehat...
Iklan

Mitigasi Iklim dan Tetap Sehat dengan Meninggalkan Daging

Dampak buruk perubahan iklim telah mengancam ketersediaan pangan kita. Pada saat yang sama, produksi pangan menjadi penyebab utama krisis ini. Diperlukan transformasi sistem pangan untuk keluar dari krisis ini.

Oleh
AHMAD ARIF
· 6 menit baca
Pekerja memerah susu sapi di salah satu peternakan sapi perah di kawasan Pengadegan Utara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (21/7/2023).
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Pekerja memerah susu sapi di salah satu peternakan sapi perah di kawasan Pengadegan Utara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (21/7/2023).

Pangan dan perubahan iklim memiliki interaksi timbal balik. Di satu sisi, perubahan iklim telah menurunkan ketahanan pangan melalui peningkatan suhu, perubahan pola curah hujan, dan frekuensi kejadian ekstrem yang lebih sering. Di sisi lain, sektor pertanian dan penggunaan lahan telah menyumbang sekitar 24 persen dari total emisi gas rumah kaca, selain pemicu utama hilangnya keanekaragaman hayati.

Penelitian terbaru Marta Korzicka dari International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA), Austria, dan tim di Nature Communications pada Selasa (12/9/2023), memberikan perspektif menarik. Kita mesti memilih pangan yang lebih efisien dalam memenuhi kebutuhan energi sekaligus memiliki jejak karbon terendah, yaitu dengan mengurangi daging dan beralih ke nabati.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000