logo Kompas.id
HumanioraKritik ”Food Estate” Jangan...
Iklan

Kritik ”Food Estate” Jangan Sekadar Menjadi Komoditas Politik

Program ”food estate” yang diinisiasi pemerintah di sejumlah wilayah mendapat kritik dari politisi. Kritik ini perlu terus disuarakan dan jangan hanya sekadar dijadikan narasi atau komoditas di tahun politik.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 4 menit baca
Petani membajak sawah di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (15/5/2023).
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Petani membajak sawah di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (15/5/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Program lumbung pangan atau food estate yang diinisiasi pemerintah di sejumlah wilayah mendapat kritik dari politisi karena dinilai tidak diimplementasikan dengan baik dan telah menjadi bagian dari kejahatan lingkungan. Kritik ini perlu terus disuarakan dan jangan hanya sekadar dijadikan narasi atau komoditas di tahun politik.

Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Walhi Nasional Uli Arta Siagian menyampaikan, semua program pemerintah yang tidak optimal, termasuk food estate, selalu bisa menjadi komoditas di tahun politik. Padahal, kritik terkait program ini sudah sering disampaikan oleh aktivis dan akademisi sejak mulai dicanangkan pemerintah pada 2019.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000