Mikroplastik Ditemukan hingga ke Jaringan Jantung Manusia
Hasil pemeriksaan dan laporan terbaru menemukan adanya mikroplastik dalam organ terdalam manusia, yakni jaringan jantung. Ditemukan pula partikel plastik dalam darah manusia.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
Selama ini para ilmuwan selalu menemukan mikroplastik baik pada makanan, hewan, air, maupun udara. Bahkan, hasil pemeriksaan dan laporan terbaru dari para peneliti menemukan adanya mikroplastik di organ terdalam manusia, yakni jaringan jantung.
Para peneliti yang tergabung dalam American Chemical Societymelaporkan bahwa mereka telah menemukan mikroplastik di banyak jaringan jantung. Laporan dari para peneliti ini telah dipublikasikan di Environmental Science and Technology, 13 Juli 2023.
Sejumlah hasil penelitian menunjukkan mikroplastik dapat memasuki tubuh manusia melalui mulut, hidung, dan rongga tubuh lain yang berhubungan dengan dunia luar. Namun, para ilmuwan belum mendapat banyak informasi tentang potensi paparan dan efek dari mikroplastikpada organ dalam atau jaringan tubuh manusia.
Kondisi tersebut membuat peneliti dari Beijing Institute of HeartLung and Blood Vessel Diseases, yakni Kun Hua dan Xiubin Yang, serta rekan lainnya, menyelidiki terkait mikroplastik di organ dalam manusia. Mereka ingin melihat apakah partikel mikroplastik telah memasuki sistem kardiovaskular manusia melalui paparan langsung ataupuntidak langsung.
Dalam sebuah percobaan, para peneliti mengumpulkan sampel jaringan jantung dari 15 orang selama operasi jantung, serta spesimen darah sebelum dan sesudah operasi dari setengah peserta. Kemudian tim menganalisis sampel dengan pencitraan inframerah langsung dan mengidentifikasi partikel berukuran 20-500 mikrometer yang terbuat dari delapan jenis plastik, termasuk polietilen tereftalat, polivinil klorida, dan polimetil.
Teknik tersebut dapat mendeteksi puluhan hingga ribuan potongan mikroplastik di sebagian besar sampel jaringan meskipun jumlah dan bahannya bervariasi di antara peserta. Semua sampel darah juga mengandung partikel plastik. Namun, ukuran rata-rata partikel dari jenis plastik yang beragam tersebutjuga berkurang setelah dilakukan operasi.
Melansir situs resmi American Chemical Society, Kamis (10/8/2023), Kun Hua menyebut bahwa hasil studi ini telah memberikan bukti awal terkait paparan mikroplastik yang dapat menumpuk dan bertahan di jaringan jantung manusia. Ini merupakan sebuah informasi penting meskipun dalam studi ini baru melibatkan peserta yang terbatas.
Peneliti juga menyebut bahwa temuan tersebut menunjukkan ada pengabaian dalam sebuah prosedur medis invasif sebagai rute paparan mikroplastik. Studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya efek mikroplastik pada sistem kardiovaskular seseorang dan prognosisnya setelah operasi jantung.
Dalam studi terpisah lainnya, para peneliti juga menemukan mikroplastik di dalam darah manusia. Hal ini didapat setelah peneliti menganalisis sampel darah dari 22 pendonor dewasadengan kondisi tubuh yang sehat. Setelah dilakukan analisis, mereka menemukan adanya paparan partikel plastik di 17 sampel darah pendonor.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Environment International pada Mei 2022ini mengadaptasi sejumlah teknik untuk mendeteksi dan menganalisis partikel sekecil 0,0007 milimeter. Beberapa sampel darah mengandung dua atau tiga jenis plastik.
Tim peneliti juga menggunakan jarum suntik baja dan tabung kaca untuk menghindari kontaminasi serta menguji tingkat latar belakang mikroplastik menggunakan sampel kosong.
Ahli ekotoksikologi di Vrije Universiteit Amsterdam, Belanda, Dick Vethaak, yang terlibat dalam penelitian ini, menyatakan bahwa partikel mikroplastik terdapat pada darah manusia dan diangkut ke seluruh tubuh. Namun, penelitian ini juga menyimpulkan jumlah dan jenis plastik sangat bervariasi di antara sampel darah.
”Studi kami merupakan indikasi pertama bahwa terdapat partikel polimer dalam darah kita– ini adalah hasil terobosan. Ke depan, kita harus memperluas penelitian dan meningkatkan ukuran sampel dan jumlah polimer yang dinilai,” katanya dikutip dari The Guardian.