Peneliti mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari temuan fosil berumur sekitar 145 hingga 163 juta tahun yang lalu di Thailand.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim ahli paleontologi multilembaga telah mengidentifikasi spesies dinosaurus baru yang digali di Thailand pada tahun 2012. Dinosaurus ini dideskripsikan sebagai pemakan tumbuhan dan memiliki panjang sekitar 2 meter.
Dalam makalah mereka yang diterbitkan dalam jurnal Diversity edisi Juli 2023, kelompok peneliti menjelaskan di mana fosil itu ditemukan, karakteristik, dan kondisinya.
Fosil itu ditemukan di situs penggalian di Phu Noi, Thailand utara. Daerah geologi ini dikenal sebagai Formasi Phu Kradung dan telah menghasilkan sejumlah besar fosil selama bertahun-tahun.
Dalam upaya terbaru, tim peneliti yang dipimpin Sita Manitkoon dari Palaeontological Research and Education Centre Mahasarakham University, Thailand, memfokuskan upaya mereka pada fosil yang tertanam di batu yang kondisinya baik. Mereka kemudian menemukan spesies baru dinosaurus yang sebelumnya tidak diketahui, yang kemudian diberi nama Minimocursor phunoiensis.
Fosil ini diperkirakan berumur 145 hingga 163 juta tahun yang lalu. Tim memperkirakan bahwa ketika dewasa penuh, panjang dinosaurus itu kira-kira 2 meter.
”Wilayah Phu Noi memiliki banyak spesimen dan telah menghasilkan kerangka yang diartikulasikan secara luar biasa, yang merupakan salah satu dinosaurus terawetkan terbaik yang pernah ditemukan di Asia Tenggara,” tulis Manitkoon dan tim.
Tim peneliti menggambarkan fosil itu sebagai ”kerangka yang sangat artikulatif” dan meyakininya sebagai salah satu dinosaurus paling terawat yang pernah ditemukan di Asia Tenggara. Mereka menemukan bahwa itu adalah kelompok neornitischia, yang merupakan dinosaurus pemakan tumbuhan.
”Ini adalah catatan neornithischia paling awal di Asia Tenggara, dan takson dinosaurus pertama yang diberi nama dari Formasi Phu Kradung di Thailand. Temuan ini meningkatkan keragaman dan membantu menjelaskan evolusi dinosaurus neornitischia basal di wilayah ini,” katanya.
Para peneliti juga menemukan bahwa dinosaurus tersebut belum dewasa saat mati. Binatang ini memiliki empat anggota badan, tetapi berjalan dengan dua kaki.
Ia juga memiliki tubuh yang panjang dan ekor panjang serta moncong seperti paruh dengan tonjolan tulang di rahangnya yang dikenal sebagai bos jugal. Dinosaurus ini juga memiliki punggung bukit di sepanjang panggulnya.
Fosil ini diperkirakan berumur 145 hingga 163 juta tahun yang lalu. Tim memperkirakan bahwa ketika dewasa penuh, panjang dinosaurus itu kira-kira 2 meter.
Secara keseluruhan, karakteristik fisiknya menunjukkan bahwa ia memakan tumbuh-tumbuhan dan mampu berlari cukup cepat untuk menghindari pemangsa. Para peneliti mencatat bahwa fosil lain dari jenis dinosaurus yang sama telah ditemukan di area umum yang sama, menunjukkan bahwa mereka sangat umum.
Tim menyimpulkan dengan mencatat bahwa studi tentang fosil masih berlangsung; beberapa tulangnya masih perlu diproses, termasuk tengkoraknya. Setelah selesai, tambah mereka, akan lebih banyak lagi yang akan dipelajari tentang dinosaurus dan tempat hidupnya.
”Banyak tulang yang tersisa masih dalam persiapan, termasuk tengkorak lainnya. Spesimen yang tidak dipublikasikan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang biologi gen Minimocursor phunoiensis et sp. Kajian ini juga memberikan data paleontologi baru untuk menggambarkan paleoekosistem kepada masyarakat umum serta meningkatkan nilai akademik Geopark Kalasin,” ujar peneliti.