Dua Spesies Baru Dinosaurus Raksasa Ditemukan di Inggris
Dua spesies baru dinosaurus karnivora teridentifikasi dari fosil yang ditemukan di wilayah Pulau Wight, Inggris Raya. Ukuran dua dinosaurus ini diperkirakan mencapai 9 meter dengan tengkorak 1 meter.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
Sebuah studi baru yang dipimpin oleh ahli paleontologi dari University of Southampton, Inggris, menemukan dua spesies baru dinosaurus raksasa predator spinosaurus. Dua spesies baru ini teridentifikasi dari fosil yang ditemukan di wilayah Pulau Wight, Inggris Raya.
Dari hasil studi yang telah terbit dalam jurnal Scientific Reports, 29 September 2021, fosil yang sebagian besar berupa tulang ekor ini tidak teridentifikasi milik spesies spinosaurus mana pun. Satu-satunya kerangka spinosaurus yang ditemukan pada tahun 1983 di sebuah tambang di Surrey, Inggris, merupakan milik spesies Baryonyx. Sejak saat itu, sebagian besar penemuan fosil lainnya hanya terbatas pada gigi dan tulang tunggal.
Chris Barker, penulis utama studi tersebut mengatakan, para peneliti menemukan tengkorak dengan ciri-ciri yang berbeda dengan spesies Baryonyx dan spesies spinosaurus lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Inggris memiliki keragaman spinosaurus yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Penemuan dua karnivora yang mirip dan terkait erat dalam satu ekosistem memang menjadi hal yang cukup aneh.
Spesimen pertama dari spesies baru yang ditemukan ini diberi nama Ceratosuchops inferodios. Dalam bahasa sederhana, spesies ini diterjemahkan sebagai burung bangau berwajah buaya bertanduk. Nama tersebut diambil karena spesies ini memiliki serangkaian tanduk rendah dan tonjolan yang menghiasi daerah alis.
Nama ini juga mengacu pada gaya berburu spinosaurus yang mirip dengan bangau. Bangau terkenal menangkap mangsa di sekitar tepi saluran air. Namun, mereka juga cukup fleksibel dalam berburu karena masih kerap memangsa hewan-hewan di daratan.
Spesimen kedua diberi nama Riparovenator milnerae yang diterjemahkan sebagai pemburu tepi sungai Milner. Nama ini diambil untuk menghormati paleontolog Inggris, Angela Milner, yang baru saja meninggal. Milner merupakan palaentolog yang telah mempelajari dan menamai spesies Baryonyx. Identifikasi yang dilakukan Milner menjadi sebuah titik peristiwa paleontologis besar yang telah meningkatkan pemahaman tentang spinosaurus.
Palaentolog dari Queen Mary University of London yang juga terlibat dalam penulisan laporan tersebut, David Hone, menyatakan, penemuan dua karnivora yang mirip dan terkait erat dalam satu ekosistem memang menjadi hal yang cukup aneh. Namun, penemuan ini menunjukkan fakta adanya sejumlah dinosaurus predator yang hidup dalam satu ekosistem
Meski kerangka dinosaurus yang ditemukan ini tidak lengkap, para peneliti memperkirakan bahwa Ceratosuchops dan Riparovenator berukuran panjang sekitar sembilan meter dengan tengkorak mencapai satu meter. Studi ini juga memperkirakan evolusi pertama spinosaurus di Eropa sebelum menyebar ke Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
Status Pulau Wight
Kurator Museum Pulau Dinosaurus Martin Munt memandang temuan baru ini memperkuat status Pulau Wight sebagai salah satu lokasi strategis untuk penggalian sisa-sisa dinosaurus di Eropa. Batuan kapur awal di Pulau Wight menggambarkan lingkungan dataran banjir kuno yang bermandikan iklim seperti Mediterania.
Lanskap Pulau Wight juga dikelilingi sungai besar dan perairan. Jutaan tahun yang lalu, lanskap ini menampung berbagai ikan, hiu, dan buaya. Habitat berbagai hewan tersebut memberikan banyak kesempatan berburu bagi spesies spinosaurus yang baru ditemukan ini.
Martin mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam studi ini. Ia mengakui bahwa proyek ini memperkuat peran kolektor, museum, dan universitas untuk dapat bekerja sama dalam mengungkap spesimen fosil. Fosil ini nantinya akan dipajang di Dinosaur Isle Museum di Sandown.