Dunia Usaha Dipacu Jalankan Bisnis Berwawasan Lingkungan
Sebanyak 13 perusahaan dinilai memiliki kinerja baik dalam tata kelola lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Yayasan KEHATI memberikan penghargaan kepada 13 perusahaan yang memiliki kinerja baik penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG. Penghargaan ini menjadi apresiasi sekaligus pengingat bagi dunia usaha untuk menjalankan bisnis yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
”Ini sebagai pemacu agar perusahaan-perusahaan ini semakin meningkatkan kinerja ESG mereka. Selain itu, juga bisa menjadi pengungkit bagi perusahaan lain untuk menerapkan prinsip yang sama,” kata Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos saat konferensi pers ESG Award 2023 di Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Dalam penghargaan ini, Yayasan KEHATI memberikan penghargaan kepada 13 perusahaan dari berbagai sektor, seperti emiten finansial dan non-finansial, manajer investasi (fund manager), penerbit surat utang (issuer), modal ventura, hingga usaha rintisan.
Riki mengungkapkan, ESG Award menjadi salah satu strategi edukasi dan komunikasi yang bisa menjangkau masyarakat dan khususnya investor pasar modal guna mendorong pengembangan investasi ESG. Dengan strategi itu, pihaknya berharap permintaan terkait dengan adopsi dan implementasi investasi ESG di berbagai sektor usaha bisa terus meningkat.
Selain sebagai apresiasi bagi perusahaan, menurut Riki, penghargaan ini juga akan menjadi pengingat bagi dunia usaha untuk tetap teguh dalam memegang prinsip ESG. Kinerja baik ESG perusahaan, kata Riki, selaras dengan performa perusahaan di lantai bursa.
”Jika mereka mengabaikan prinsip ESG ini, perusahaan tersebut akan sampai pada momen reputasi institusi mereka akan terdampak negatif,” ucap Riki.
Salah satu dewan juri yang juga Ketua Program Studi Manajemen Universitas Prasetya Mulya, Agus Salim, menyebutkan, ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi kandidat peraih. Secara umum, kriteria pemenang berdasarkan strategi, kebijakan, dan praktik untuk mengintegrasikan aspek ESG perusahaan dalam proses investasi/bisnisnya. Hal tersebut seperti, produk investasi berbasis ESG, alokasi dana untuk aktivitas filantropi, inovasi yang berdampak pada positif bagi lingkungan, hingga pendanaan pada ekonomi hijau.
Ini sebagai pemacu agar perusahaan-perusahaan ini semakin meningkatkan kinerja ESG mereka. Selain itu, juga bisa menjadi pengungkit bagi perusahaan lain untuk menerapkan prinsip yang sama.
Salah satu pemenang pada sektor investasi berdampak (impact investment) ialah perusahaan rintisan sociopreneur Mahorahora Bumi Nusantara untuk kategori perusahaan berdampak terbaik (best impact entrepreneur).
Perusahaan Mahorahora bergerak di bidang hasil hutan bukan kayu, yakni industri gula aren di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat. Mahorahora mampu mengubah kebiasaan petani lokal dari perambahan hutan dan perburuan satwa liar beralih untuk terlibat bisnis gula aren. Masyarakat bergabung dengan kelompok tani yang dibentuk oleh Mahorahora.
Selain itu, pada sektor pasar modal, PT Bank Rakyat Indonesia (PT BRI) menjadi salah satu peraih penghargaan untuk kategori ”emiten terbaik”. Dalam aspek lingkungan, PT BRI menunjukkan komitmen dengan pengadaan kendaraan listrik, pemasangan sonal panel, serta ikut menetapkan target kontribusi emisi nol bersih pada Juni 2023. Selain itu, dalam aspek sosial, pada 2022 BRI memberikan kesempatan kerja bagi 69 penyandang disabilitas.
Adapun pada sektor pinjaman dan pembiayaan infrastruktur (debt and project financing), PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) meraih penghargaan untuk kategori ”best investor/kreditor”. Sebagai investor, selama 2022 PT SMI membiayai 10 proyek energi terbarukan, sebagian besar berupa kontruksi baru (greenfield project). Bahkan, dalam kurun 2018-2022, PT SMI memiliki total 49 proyek ekonomi hijau/berkelanjutan.
Selain dari tiga nama di atas, perusahaan pemenang lainnya, bersama Mahorahora di sektor investasi berdampak, yaitu PT MIKO Bahtera Nusantara (kategori perusahaan berdampak terbaik), PT BRI Ventura Investama (investor terbaik), serta ANGIN (fasilitator terbaik). Pada kategori pasar modal, selain PT BRI, ada PT Unilever Indonesia (emiten terbaik), PT BNP Paribas Asset Management, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, dan PT Mandiri Manajemen Investasi (investor terbaik) serta PwC Indonesia (fasilitator terbaik).
Pemenang lain pada sektor pinjaman dan pembiayaan infrastruktur, selain meraih penghargaan investor terbaik, PT SMI juga meraih penghargaan kategori fasilitator terbaik. Satu penghargaan lainnya didapatkan PT Bank Mandiri untuk kategori ”Best Issuer”.
”Kendati belum memenuhi kriteria secara penuh, para pemenang terpilih telah menunjukkan memiliki kinerja ESG lebih baik,” kata Agus.