Bagi umat Islam yang ke Madinah, beribadah di Masjid Nabawi harus dipastikan. Shalat di Masjid Quba juga keniscayaan.
Oleh
ADI PRINANTYO dari Madinah, Arab Saudi
·4 menit baca
”Apa yang berada di antara rumahku dan mimbarku merupakan taman dari taman-taman surga.”
Hadis Nabi Muhammad SAW ini pemantik keserempakan umat Muslim dari seantero dunia untuk datang ke Raudhatul Jannah, atau biasa disebut Raudhah, salah satu bagian penting dari Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Bagi Muslimin dan Muslimat, ke Madinah harus beribadah di Masjid Nabawi dan andai ke Nabawi tak mungkin tak ke Raudhah.
Raudhah hanya sepanjang 22 meter dan selebar 15 meter. Namun, ruang inilah bagian di antara rumah atau kamar Rasulullah yang kini makam sang junjungan, dengan mimbar. Tak heran, berduyun-duyun kaum Muslim menyempatkan diri hadir, bermunajat, berdoa, dan berserah di Raudhah.
Misran, petugas Sektor Khusus Daerah Kerja Madinah, menuturkan, setiap anggota jemaah haji Indonesia dipastikan mendapatkan tasreh, istilah untuk surat izin masuk ke Raudhah bersama rombongan. ”Satu rombongan bisa hanya 20-an orang, bisa juga 100 lebih,” katanya, Jumat (14/7/2023).
Hadirin Raudhah wajib antre sebelum masuk Raudhah, untuk dicek jumlah dan nama-namanya. Namun, pengecekan ini tergantung padat-tidaknya permohonan kunjungan. Andai sedang padat, petugas Raudhah memastikan jumlah pengunjung harus sama dengan yang tertera di tasreh. Namun, saat lengang, pengecekan jumlah apalagi nama, sekenanya saja.
Pengaturan pengunjung Raudhah, menurut Kepala Bidang Media Center Haji Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi Moh Khoeron Abdurori, mulai dibenahi setelah pandemi Covid-19. ”Kalau sebelum pandemi, mau masuk ke Raudhah ya harus siap berdesak-desakan. Pemberlakuan kuota jemaah di Raudah, ya setelah pandemi,” kata Khoeron.
Saking berharganya kunjungan di Raudhah, ada juga anggota jemaah di luar nama-nama tertera di tasreh yang ingin nimbrung. Saat rombongan tim MCH Daker Mekkah antre masuk pada Sabtu (15/7/2023) pagi, dua orang, yakni satu dari Mesir dan satu Malaysia, ingin nebeng. Keduanya gagal masuk karena kunjungan ke Raudhah padat dan petugas menghitung jumlah.
Menurut Khoeron, seiring dengan keberadaannya sebagai ”taman dari taman-taman surga” inilah umat Muslim disarankan menjalan shalat sunah, berdoa, dan bermunajat di Raudhah. Utamanya, banyak membaca shalawat nabi.
”Lamanya di dalam Raudhah juga bervariasi. Kalau sedang ramai, ya bisa kurang dari 10 menit sudah diminta keluar. Pas sepi, bisa saja 15 menit lebih. Karena yang mau ke Raudhah ini sedunia, ya diminta bisa bertenggang rasa dengan mereka yang sedang antre masuk,” ujarnya.
Praktis, selain Masjidil Haram di Mekkah serta tiga lokasi puncak ibadah haji, yakni Arafah, Muzdalifah dan Mina, Masjid Nabawi di Madinah juga menjadi tujuan ibadah Muslimin dan Muslimat sedunia. Jemaah haji dan umrah tak pernah melewatkan acara beribadah di Nabawi.
Masjid Nabawi menjadi yang kedua terbesar di dunia setelah Masjidil Haram di Mekkah. Kapasitasnya mencapai sejuta orang dalam sekali shalat berjemaah. Selain keberadaan Raudhah, Nabawi menjadi makin lengkap dengan adanya kuburan Baqi, makam para pengikut setia Rasulullah SAW, yang juga satu kompleks dengan Masjid Nabawi.
Pahala sekali menunaikan shalat di Masjid Nabawi sesuai bunyi hadis adalah 1.000 kali lipat ketimbang di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Sementara shalat di Masjidil Haram lebih utama dibandingkan di Masjid Nabawi dengan kelipatan pahala 100.000 shalat.
Selain Nabawi, kota Madinah mempunyai Masjid Quba, yang juga bersyafaat Rasulullah SAW. Masjid Quba tak lain salah satu titik persinggahan Nabi Muhammad di Madinah dan kemudian nabi mendirikan masjid di situ, yang hingga sekarang bernama Masjid Quba.
Tentang Quba, Rasulullah bersabda, ”Siapa bersuci (membersihkan diri dari najis dan hadas) di rumahnya kemudian datang ke Masjid Quba dan shalat di dalamnya, ia mendapatkan pahala seperti pahala umrah.” Tak pelak, kunjungan ke Masjid Quba juga tak pernah sepi, seperti suasana pada Sabtu (15/7/2023).
Madinah, singkat kata, kota penuh anugerah seiring dua masjidnya ber-syafaat nabi: Nabawi dan Quba. Perjalanan dan jerih payah Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan syiar Islam menjadi berkah bagi kota Madinah berikut warganya, berikut Muslimin dan Muslimat sedunia.
Mereka bertamu ke rumah Rasulullah yang kini menjadi makamnya, bermunajat di Raudhah, berserah diri sepenuhnya selama beribadah di Madinah.