Program Magang untuk Mahasiswa Terbuka hingga Luar Negeri
Kesempatan mahasiswa menimba pengalaman kerja di luar kampus diperluas lewat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Dengan program magang bersertifikat di dalam dan luar negeri, kesiapan kerja mahasiswa bisa meningkat.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Program magang dan studi independen bersertifikat untuk memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa di dunia profesional terus berkembang. Peluang bagi mahasiswa untuk merasakan dunia kerja yang sesungguhnya terbuka di perusahaan dalam negeri, bahkan difasilitasi hingga ke luar negeri.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melepas 36 mahasiswa Indonesia pada pelaksanaan program Magang Bersertifikat di Jepang akhir pekan lalu. Hal ini sejalan dengan komitmen Kadin Indonesia yang melakukan terobosan untuk mempersiapkan keterampilan dan keahlian tenaga kerja unggul dan inovatif di dalam maupun luar negeri.
Program magang bersertifikat ini merupakan langkah konkret Kadin Indonesia dalam mendukung kebijakan dan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) Nizam, Minggu (16/7/2023), mengatakan, mahasiswa yang berkegiatan di luar kampus lewat berbagai program MBKM mendapatkan pekerjaan lebih cepat dan gaji pertama yang lebih tinggi.
”Program Kampus Merdeka yang memberi peluang bagi kampus untuk belajar di luar kampus, salah satunya magang dan studi independen bersertifikat, disambut antusias oleh mahasiswa, perguruan tinggi, dan dunia usaha. Kini hal itu tidak hanya dilakukan Kemendikbudristek, tetapi juga secara mandiri oleh perguruan tinggi masing-masing,” kata Nizam.
Dari paparan kajian berbagai program unggulan MBKM yang digelar Kemendikbudristek beberapa tahun terakhir, sudah menghasilkan lulusan lebih cepat mendapatkan pekerjaan dan gaji lebih tinggi dari upah minimum daerah.
Nizam, dalam paparannya, pada pertemuan Ditjen Diktiristek bersama media di Bogor, menyatakan, hasil kajian yang memperlihatkan mahasiswa yang mengikuti program pertukaran pelajar di luar negeri (IISMA) paling pendek masa tunggu mendapat pekerjaan yakni 0,3 bulan. Lalu, yang pernah ikut MSIB hanya butuh 1,1 bulan. Gaji pertama yang didapat untuk program IISMA sebesar 1,88 x UMP, sedangkan yang MSIB sebesar 1,78 x UMP.
Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, program magang bersertifikat untuk mahasiswa Indonesia merupakan bentuk sinergi dunia industri dan pendidikan guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan industri melalui kesempatan pengalaman kerja di luar negeri. Jepang dipilih jadi salah satu negara tempat magang para mahasiswa karena perubahan demografi penduduk signifikan dan berdampak pada ketersediaan tenaga kerja.
Per 2022, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, populasi usia produktif di Jepang terus menurun sebanyak 556.000 orang. Karena itu, Jepang membutuhkan tambahan tenaga kerja produktif untuk menyelesaikan perubahan demografi tersebut.
Hal itu menjadi peluang bagi para mahasiswa untuk mendapat pengalaman berharga sekaligus pembelajaran mengembangkan keterampilan dan keahlian yang relevan dan berkontribusi memenuhi kebutuhan tenaga kerja di negara tersebut. Kadin Indonesia yakin program itu akan memberi manfaat signifikan bagi para mahasiswa, memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka, serta memperluas peluang mereka memasuki dunia kerja.
”Mahasiswa perlu mengingat bahwa selama program magang berlangsung, mereka bukan hanya perwakilan kampus, melainkan juga menjadi duta Indonesia di luar negeri. Kami berharap mahasiswa dapat menjalankan kesempatan berharga ini dengan bertanggung jawab, mengerahkan upaya, inovasi, dan kreativitas secara optimal,” kata Arsjad.
Salah satu persyaratan bagi para mahasiswa yang berkesempatan mengikuti program ini adalah kemampuan berbahasa Jepang setidaknya setara dengan level N4. Melalui program ini, peserta magang diharapkan memecahkan permasalahan yang ditemui di tempat kerja sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan.
Salah satu mahasiswa peserta program magang, Safira Febrianti bersyukur dan menghargai kesempatan yang diberikan untuk mengikuti program magang bersertifikat di Jepang. ”Saya berharap melalui program ini, pengetahuan dan pembelajaran yang kami peroleh akan membentuk keahlian dan keterampilan unggul sehingga setelah kembali dari Jepang, kami dapat berkontribusi bagi sektor industri di Indonesia,” tuturnya.
Direkrut perusahaan
Program MSIB yang dilakukan Kemendikbudristek pada tahun ini memasuki angkatan kelima. Kepala Program MSIB 2023 Wachyu Hari Haji, mengungkapkan adanya program MSIB memiliki dampak yang positif, salah satunya bisa menambah pengalaman kerja para peserta. Melalui program ini, mereka bisa mendapat gambaran nyata suasana kerja di suatu perusahaan.
Program MSIB Angkatan 5 menggandeng perusahaan dari berbagai bidang untuk menjadi mitra. Melalui keikutsertaan pada program ini, selain mendapat pengalaman, para peserta juga bisa memulai persiapan perjalanan kariernya di masa depan.
Officer University and Student EngagementMSIB Ayu Shagiira Rahmatika menambahkan, lewat MSIB mahasiswa juga berkesempatan mendapatkan tiket emas untuk jadi karyawan tetap di perusahaan mitra MSIB. ”Berbagai cerita telah disampaikan alumni program MSIB Angkatan 1 -3 3 yang memiliki kinerja baik saat menjalankan MSIB di mana mereka langsung direkrut oleh mitra untuk menjadi karyawan,” ujarnya.
Perwakilan Stechoq Robotika Indonesia sebagai mitra MSIB Angkatan 5 Febri Hari Natoro mengungkapkan ada kesempatan emas bagi para peserta MSIB jadi bagian tetap mitranya di dalam maupun luar negeri. ”Kami akan mempromosikan karier teman-teman peserta MSIB ke mitra kami berjumlah lebih dari 200. Selain itu, ada golden ticket untuk menjadi karyawan Stechoq. Saat ini terdapat beberapa alumni yang menjadi karyawan di mitra Stechoq di dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Fauziah selaku perwakilan dari PT Arkatama Multi Solusindo juga menekankan program MSIB sejatinya menjadi salah satu sarana dalam mempersiapkan calon SDM yang nantinya menjadi bagian dari perusahaan. ”Program MSIB menjadi wadah perusahaan untuk menyiapkan calon pegawai Arkatama. Sejauh ini, sudah ada lima peserta magang MSIB yang direkrut menjadi karyawan,” ujarnya.