TRCC, Paduan Suara Anak-anak Indonesia, Juara Umum Leonardo Da Vinci International Choral Festival
Paduan suara anak-anak The Resonanz Children’s Choir atau TRCC meraih juara umum pada kompetisi paduan suara internasional, Leonardo Da Vinci International Choral Festival di kota Firenze, Italia.
Oleh
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Paduan suara anak-anak The Resonanz Children’s Choir atau TRCC kembali menorehkan prestasi di panggung dunia dengan meraih juara umum pada Leonardo Da Vinci International Choral Festival di kota Firenze, Italia, Jumat (14/7/2023) malam. Pada kompetisi paduan suara internasional ini, TRCC merupakan satu-satunya paduan suara anak-anak yang mengikuti kompetisi.
Dalam video yang dikirimkan tim TRCC, anak-anak TRCC sontak meluapkan kegembiraan ketika tim juri Leonardo Da Vinci International Choral Festival mengumumkan paduan suara mereka sebagai juara umum (Grand Prix). Selain lolos sebagai juara umum, TRCC juga menyabet dua gelar juara, yaitu pada kategori D (Children’s Choir) dengan nilai 94,3 dan kategori G (Popular, Folks, Gospel, Barbershop, Jazz, and Modern Ensemble) dengan nilai 95,5. Tak hanya itu, TRCC juga mendapatkan penghargaan sebagai paduan suara dengan koreografi terbaik.
Meski merupakan satu-satunya paduan suara anak-anak, TRCC mampu bersaing dan kemudian unggul atas beberapa paduan suara dewasa asal Bosnia-Herzegovina, Thailand, Kostarika, Puerto Riko, dan Austria di babak Grand Prix. TRCC terdiri atas 51 anak-anak berusia 8 tahun hingga 16 tahun.
”Salah satu tantangan yang kami hadapi dalam mempersiapkan tim ini adalah bahwa sekitar hampir setengah dari anggota tim merupakan anak-anak yang belum pernah mengikuti kompetisi paduan suara. Bahkan, ada beberapa anak yang baru saja lulus audisi masuk TRCC dan baru mulai berlatih pada bulan Januari yang lalu,” kata konduktor TRCC, Luciana Dharmadi Oendoen.
Pada kategori D (Children’s Choir), TRCC menyuguhkan tiga lagu, yaitu ”Mejikuhibiniu” karya komposer Indonesia, Fero Aldiansya Stefanus; lagu ”Der Psalm 23” karya komposer Austria, Franz Schubert; dan lagu ”Ihauteri Habanerak” karya komposer Spanyol, David Azurza. Pada kategori ini, TRCC dipimpin oleh konduktor Luciana Dharmadi Oendoen.
Kemudian, pada kategori G (Popular, Folk, Gospel, Barbershop, Jazz, and Modern Ensemble), TRCC menampilkan lagu ”Guapparia” karya Libero Bovio. Lagu ini pernah dipopulerkan penyanyi Italia, Mario Merola.
”Guapparia” merupakan sebuah lagu Neapolitan yang sangat terkenal di Italia. Lagu ini diaransemen khusus oleh Vatara A Silalahi untuk kompetisi ini.
”Secara lirik, lagu ini banyak menggunakan kiasan yang tidak lazim bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Perlu usaha ekstra bagi anak-anak supaya bisa mengekspresikan artinya. Begitu juga dengan komposisi aransemen lagunya yang cukup kompleks,” ujar Rainier Revireino, konduktor TRCC untuk kategori G.
Di kategori ini, TRCC juga menyanyikan lagu ”Steal Away”, sebuah lagu Afro-American spiritual yang diaransemen oleh komposer Amerika Gwyneth Walker, dan lagu tradisional Minang, Sumatera Barat, berjudul ”Tak Tong Tong” yang diaransemen Fero Aldiansya Stefanus. Berbalut kostum bergaya Minang, anak-anak TRCC menyanyikan ”Tak Tong Tong” dengan koreografi impresif dibimbing konduktor Rainier.
Setelah berkompetisi pada kedua kategori itu, TRCC akhirnya masuk pada babak Grand Prix untuk berkompetisi dengan beberapa paduan suara lain, yaitu Bitung City Chorale, Cantoria Universidad De Puerto Rico en Arecibo, Chamber Choir of The Academy Music - University of East Sarajevo, Kem B’ix, Mahidol University Choir, dan North Sulawesi GMIM Male Choir.
Ada dua lagu yang ditampilkan TRCC pada babak pamungkas Grand Prix, yaitu lagu berbahasa Yunani karangan komposer Amerika, Jim Populis, yaitu ”Gnothi Safton” dan lagu karya komponis Fero Aldiansya Stefanus berjudul ”137 Hip Street”.
Menurut Luciana, setelah lolos audisi bulan Maret lalu, 51 anak-anak TRCC kemudian mengikuti latihan intensif selama 4-6 jam setiap hari sejak 19 Juni 2023, pada saat mereka mulai memasuki libur sekolah.
”Ketika pandemi Covid-19, mereka berlatih selama dua tahun secara virtual. Sistem belajar paduan suara secara virtual sedikit menghambat kemajuan anak seiring dengan perkembangan usia mereka yang membutuhkan pengajaran secara tatap muka. Maka, sejak 2022, kami kembali mengadakan latihan secara tatap muka, dengan protokol kesehatan ketat, dan sejak itulah baru mulai membangun pembelajaran paduan suara yang sesungguhnya,” paparnya.
Hampir setengah dari anggota tim merupakan anak-anak yang belum pernah mengikuti kompetisi paduan suara. Bahkan, ada beberapa anak yang baru saja lulus audisi masuk TRCC dan baru mulai berlatih pada bulan Januari yang lalu.
Direktur Artistik TRCC Avip Priatna menyebutkan, pencapaian TRCC kali ini sangat istimewa mengingat tim TRCC yang ikut kompetisi sekarang adalah anggota paduan suara yang relatif masih baru. Mereka merupakan angkatan yang pada awal latihan terdampak pandemi sehingga latihan mereka lebih banyak dilakukan secara daring.
”Ini adalah pertama kalinya angkatan ini mengikuti kompetisi di luar negeri. Kita semua bersyukur bahwa berkat kerja keras dan semangat yang luar biasa, dengan segala tantangan yang ada, anak-anak ini tetap dapat memberikan hasil yang maksimal,” ucap Avip.
Leonardo Da Vinci International Choral Festival merupakan kompetisi paduan suara internasional tahunan di kota Firenze, Italia, yang tahun ini memasuki edisi kelima. Kompetisi ini digelar sejak 11 Juli dan berpuncak pada 14 Juli 2023. Kegiatan ini diprakarsai organisasi paduan suara Florence Choral yang sering menyelenggarakan kompetisi dan festival paduan suara di Firenze, Italia.
Prestasi TRCC di ajang kompetisi paduan suara dunia tidak diragukan lagi. Pada 2018, TRCC berhasil menjadi juara dalam kompetisi paduan suara European Grand Prix for Choral Singing (EGP). EGP merupakan kompetisi paduan suara tertua dan tersulit di dunia.
TRCC merupakan bagian dari The Resonanz Music Studio (TRMS) yang juga menaungi Batavia Madrigal Singers (BMS). Tahun lalu, BMS juga berhasil menjadi pemenang EGP 2022.