Interaksi dengan Anak-anak Bantu Menjaga Kesehatan Mental Lansia
Semakin rutin lansia berinteraksi dengan anak-anak bisa membantu mereka terhindar dari masalah kecemasan dan depresi.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Interaksi dengan anak-anak diyakini bisa membantu menjaga kesehatan mental warga lanjut usia di panti jompo. Interaksi tersebut bisa membantu mengelola kesehatan mental sehingga lansia bisa terhindar dari masalah kecemasan dan depresi.
Dua peneliti dari Universitas Stellenbosch, Afrika Selatan, yakni Elizabeth Jane Earl dan Debbie Marais, melakukan studi ini pada Juni 2019 serta menerbitkannya dalam jurnal PLOS One, 5 Juli 2023.
”Lansia menghadapi proses penuaan alami yang mengurangi mobilitas mereka. Mereka bisa memiliki pandangan hidup lebih buruk ketika kesepian yang dapat menyebabkan gangguan kondisi kesehatan mental umum, yakni kecemasan dan depresi,” kata Earl seperti dikutip dari Eurekalert, Kamis (6/7/2023).
Earl mengungkapkan, kendati kondisi kesehatan fisik lansia di panti jompo diperhatikan, masalah kesehatan mental para lansia kerap tidak terdeteksi dan cenderung diabaikan. Perawatan standar untuk kondisi seperti itu biasanya melibatkan kombinasi pengobatan dan intervensi nonfarmakologi atau tanpa obat.
Pengobatan secara medis dianggap berbahaya, apalagi bagi lansia yang telah berusia di atas 60 tahun. Dengan demikian, menurut dia, pendekatan dengan terapi nonfarmakologi perlu didorong, misalnya dengan interaksi bersama anak-anak.
”Selain berkaitan dengan kondisi medis, penggunaan obat farmasi juga merupakan bentuk pemborosan biaya,” ucapnya.
Earl dan Marais melakukan penelitian kepada 10 warga lansia berusia 80-89 tahun dalam kurun waktu sebulan. Sebelum penelitian dimulai, para lansia menjalani penapisan (screening). Hasilnya, hampir semua dari mereka memiliki risiko gangguan kecemasan, depresi, ataupun keduanya.
Interaksi dengan anak-anak meningkatkan rasa memiliki, membangkitkan kenangan, dan secara positif memengaruhi kesejahteraan mental orang yang lebih tua.
Adapun untuk memahami potensi manfaat dari interaksi antargenerasi, peneliti menghadirkan anak usia prasekolah di panti jompo. Kegiatannya meliputi bermain gim, mengerjakan teka-teki, membaca, hingga bernyanyi bersama.
Hasilnya, kondisi kesehatan mental lansia yang berinteraksi dengan anak-anak membaik. Hasil penapisan ulang memperlihatkan, kecemasan dan depresi lansia yang berinteraksi dengan anak 1-2 kali dalam seminggu turun menjadi 83 persen.
Selain itu, ditemukan juga interaksi 3-4 kali per minggu dengan anak-anak bisa menghindarkan lansia dari kedua gangguan kesehatan mental tersebut. ”Interaksi dengan anak-anak meningkatkan rasa memiliki, membangkitkan kenangan, dan secara positif memengaruhi kesejahteraan mental orang yang lebih tua,” ujar Marais.