“Cryobank” Dapat Menjadi Solusi Penyelamatan Spesies dari Kepunahan
Bank sel hidup atau ”cryobank” merupakan terobosan yang bisa menjadi solusi penyelamatan spesies dari kepunahan. ”Cryobank” mengawetkan materi genetik dari hewan, seperti DNA, embrio, air mani, dan jaringan hidup.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para peneliti terus mencari solusi untuk membantu menyelamatkan spesies dari kepunahan sekaligus menghadapi krisis keanekaragaman hayati. Salah satu terobosan yang bisa menjadi solusi penyelamatan spesies dari kepunahan adalah melalui cryobank atau bank sel hidup yang berisi pembekuaan sel genetik hewan.
Potensi cryobank ini terangkum dari hasil studi baru yang diterbitkan di Zoo Biology, Rabu (7/6/2023), berjudul ”Memaksimalkan Potensi Bank Sel Hidup untuk Berkontribusi pada Prioritas Konservasi Global”. Studi yang dilakukan para peneliti dari Trinity College Dublin, Irlandia, ini menyoroti potensi besar bank sel hidup sebagai prioritas konservasi global.
Bank sel hidup ini mengawetkan materi genetik dari hewan, seperti DNA, embrio, air mani, dan jaringan hiduppada suhu yang sangat rendah. Sel-sel ini dapat dibudidayakan dan digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk analisis genetik, teknik reproduksi berbantuan, memastikan keragaman genetik dalam populasi hewan, dan berpotensi memperkenalkan kembali spesies ke habitat aslinya.
Andrew Mooney, penulis utama studi ini dari Sekolah Ilmu Pengetahuan Alam Trinity College Dublin, menekankan pentingnya penelitian tersebut.Melalui hasil studi ini, komunitas kebun binatang dan akuarium global dapat berkontribusi lebih lanjut terhadap inisiatif cryobanking global sebagai prioritas konservasi.
”Populasi satwa liar terus menurun di dunia dan sangat penting untuk mengumpulkan serta melestarikan sampel genetik dari spesies terancam. Sampel cryobank memberikan peluang konservasi yang besar, tetapi hal ini harus ada upaya bersama dalam mengumpulkan sampel,” ujarnya dikutip dari situs resmi Trinity College Dublin, Senin (26/6/2023).
Dalam studi ini, para peneliti menganalisis Kebun Binatang Beku (Frozen Zoo) di San Diego Wildlife Alliance (SDZWA) untuk pengambilan sampel di masa mendatang. Kebun Binatang Beku merupakan koleksi sampel genetik hidup terbesar dan paling beragam di dunia.
Para peneliti juga menggunakan data agregat dari basis data pengetahuan terbesar di dunia tentang spesies, yakni Sistem Manajemen Informasi Zoologi Species360 (ZIMS), untuk mengidentifikasi peluang pengumpulan sampel genetik di masa depan.
Studi ini menunjukkan bahwa 965 spesies berbeda, termasuk 5 persen amfibi, burung, mamalia, dan reptil yang terdaftar sebagai terancam di Daftar Merah Badan Konservasi Dunia (IUCN) saat ini disimpan di SDZWA Frozen Zoo.Pengambilan sampel lebih lanjut dari kebun binatang dan akuarium dapat secara signifikan meningkatkan keterwakilan tersebutmenjadi 16,6 persen dengan menyediakan akses ke 707 spesies terancam tambahan.
Sampel cryobank memberikan peluang konservasi yang besar, tetapi hal ini harus ada upaya bersama dalam mengumpulkan sampel.
Selain itu, sampel genetik dari 50 persen spesies yang saat ini terdaftar sebagai punah di alam liar sudah terwakili di dalam SDZWA Frozen Zoo. Pengambilan sampel dari komunitas zoologi juga dapat meningkatkan jumlah ini menjadi 91 persen dan berpotensi memberikan garis hidup kritis bagi spesies tersebut di ambang kepunahan.
Selain menyarankan sejumlah spesies yang perlu diprioritaskan untuk pengambilan sampel genetik, para peneliti mendorong pembentukan basis data cryobanking global. Tujuannya untuk memfasilitasi upaya kolaboratif dalam melestarikan keragaman genetik.
Director of Conservation Genetics San Diego Zoo Wildlife Alliance Oliver A Ryder mengatakan, lebih dari 40 tahun cryobank sel di Frozen Zoo telah menghasilkan sumber daya yang substantif dan berdampak untuk penemuan keanekaragaman hayati berbasis genomik. Hal ini menunjukkan bahwa cryobank memungkinkan untuk penyelamatan genetik berbasis seluler.
”Sangat dibutuhkan upaya yang didukung negara-negara di seluruh dunia untuk membangun distribusi jaringan biobank. Ini bertujuan untuk membuat sumber daya genetik berbasis sel dan memberikan pilihan konservasi kepada generasi mendatang,” tuturnya.