Ada 223.217 calon mahasiswa yang dinyatakan lulus tes jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau SNBT dan masih tersisa 36.418 kursi.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Calon mahasiswa yang lulus perguruan tinggi negeri jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau SNBT diumumkan secara daring pada Selasa (20/6/2023) pukul 15.00. Ada 223.217 calon mahasiswa yang dinyatakan lulus tes. Dengan daya tampung 259.635 kursi, SNBT menyisakan 36.418 kursi atau nyaris 14 persen dari daya tampung.
Sisa kuota 14 persen itu akan dipindahkan untuk menambah kuota seleksi jalur mandiri. Dengan demikian, diharapkan tidak ada kursi kosong pada seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru tahun ini.
”Dari daya tampung keseluruhan 259.635 (calon mahasiswa), SNBT berhasil meluluskan 85,97 persen (peserta SNBT). Ini belum terisi penuh. Dengan tingkat keterisian sekitar 86 persen, ada 14 persen kursi kosong yang nanti akan diisi ke jalur berikutnya,” kata Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Mochamad Ashari, di Jakarta.
Pemindahan kuota hanya dapat dilakukan jika daya tampung PTN tidak terpenuhi pada setiap tahap seleksi. Adapun seleksi tahun ini berlangsung dengan tiga jalur. Pertama, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Kedua, jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer SNBT (UTBK-SNBT). Ketiga, jalur mandiri.
Ashari mengatakan, SNBP 2023 (yang hasilnya diumumkan pada Maret 2023) menyisakan kuota kurang dari 5 persen. Kompas mencatat ada 8.315 kursi kosong dari SNBP 2023. Sisa kuota SNBP ini lantas dipindahkan untuk menambah kuota SNBT. Hal yang sama akan dilakukan terhadap sisa kuota SNBT.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 48 Tahun 2022 tentang penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.
”Semestinya tidak perlu khawatir dengan (kursi) kosong karena akan diisi di (seleksi jalur) berikutnya. Untuk antisipasi (peserta yang) tidak daftar ulang, (jumlah calon mahasiswa) yang diterima itu ditambahkan. Misal, seharusnya 100 (orang diterima), kita naikkan (kuotanya) untuk antisipasi yang tidak daftar ulang. Ini supaya tidak banyak (kursi) kosong,” ucap Ashari.
Salah satu alasan kekosongan kursi adalah kurangnya peminat ke beberapa program studi (prodi). Ini terjadi, antara lain, karena prodi belum banyak diketahui masyarakat.
Direktur Politeknik Negeri Batam Uuf Brajawidagda mengatakan, sosialisasi prodi hingga ragam profesi terkait akan dilakukan. ”Sebentar lagi (kami) akan mengangkat beberapa kisah inspiratif dari pendidikan vokasi,” katanya.
Menurut Saryadi, ini momentum untuk menyosialisasikan berbagai prodi yang belum banyak diketahui masyarakat. Terlebih, seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun ini memberikan pilihan prodi yang beragam, mulai dari diploma 3, diploma 4 atau sarjana terapan, hingga sarjana. Hal ini berlaku pertama kali pada 2023.
Seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun ini memberikan pilihan prodi yang beragam, mulai dari diploma 3, diploma 4 atau sarjana terapan, hingga sarjana.
Calon mahasiswa juga bisa memilih prodi lintas ilmu. Artinya, lulusan SMA jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), hingga Bahasa bebas memilih prodi apa pun. Hal serupa berlaku pula untuk lulusan SMK/MA sederajat.
Adapun beberapa jam setelah pengumuman, SNBT menjadi salah satu topik terpopuler di Twitter. Hingga menjelang pukul 20.00, sedikitnya ada 75.000 cuitan di Twitter mengenai SNBT.
Jumlah peserta SNBT 2023 sebanyak 803.852 orang atau naik 0,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Pada seleksi berbasis tes tahun 2022, ada 800.852 peserta yang mendaftar PTN.
Adapun jumlah daya tampung SNBT 2023 sebanyak 259.635 kursi. Ada kenaikan 23,8 persen dibandingkan dengan daya tampung pada 2022, yaitu 209.811 kursi. Kenaikan ini, antara lain, karena ada tambahan PTN.
Seleksi berbasis tes tahun 2022 melibatkan 124 PTN yang terdiri dari universitas/institut (74), politeknik (39), dan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri/PTKIN (11). Jumlah PTN pada SNBT 2023 naik menjadi 136 PTN, yaitu universitas/institusi (75), politeknik (43), dan PTKIN (18).
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam mengatakan, seleksi mahasiswa baru tahun ini dilakukan dengan obyektif dan hati-hati. Ia membesarkan hati para peserta yang belum lulus tes karena masih ada peluang di jalur mandiri serta peluang di perguruan tinggi swasta. Ia juga mengingatkan agar calon mahasiswa bijak memilih perguruan tinggi.
”Jangan sampai tertipu karena juga ada, mohon maaf, perguruan tinggi yang abal-abal. Jangan sekadar masuk ke perguruan tinggi, tapi dilihat betul kualitasnya, terutama melalui akreditasinya. Kalau tidak terakreditasi, berarti perguruan tinggi itu tidak atau belum layak menyelenggarakan pendidikan tinggi,” ujar Nizam.