Wakil Ketua Kwartir Nasional Terpilih Menjadi Anggota Dewan Yayasan Dana Pramuka Dunia
Wakil Ketua Kwartir Nasional/Ketua Komisi Luar Negeri Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia Ahmad Rusdi dipilih menjadi salah seorang anggota Dewan World Scout Foundation atau WSF.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pada sidang tahunan Yayasan Dana Pramuka Dunia atau World Scout Foundation di Portugal, Senin (24/4/2023), Wakil Ketua Kwartir Nasional/Ketua Komisi Luar Negeri Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia Ahmad Rusdi dipilih menjadi salah seorang anggota Dewan World Scout Foundation atau WSF. Dengan demikian, Rusdi merupakan anggota Praja Muda Karana atau Pramuka pertama dari Indonesia yang menjadi anggota Dewan WSF.
Terpilihnya Rusdi tersebut diumumkan dalam rapat daring yang dihadiri Ketua Kehormatan WSF Raja Swedia Carl Gustaf VXI dan Ketua WSF Pangeran Guillaume dari Luxemburg. Hadir pula Sekretaris Jenderal World Organization of Scout Movement (WSOM) dan Ketua Komite Pramuka Dunia.
Yayasan Dana Pramuka Dunia berdiri pada 1977, dan selama 20 tahun dipimpin oleh Raja Swedia Carl Gustaf VXI. Sampai saat ini, anggota yayasan berjumlah 2.500 orang yang umumnya berasal dari Eropa, Amerika, Arab Saudi, Jepang, Korea, dan Hong Kong. Anggota WSF yang berasal dari Indonesia adalah Nyonya Tien Soeharto, Letjen TNI (Purn) Mashudi, Nyonya Ibnu Soetowo, Nyonya Widianti Kusno Utomo, dan Ahmad Rusdi.
Ahmad Rusdi diusulkan dua anggota WSF dari Australia, yaitu John Leece AM dan Geoff Morgan AM. Dewan kemudian mewawancarai Ahmad Rusdi dan calon lainnya. Mereka lalu memilih Rusdi dan empat individu lainnya dari Amerika, Belanda, dan Swiss.
Rusdi diharapkan dapat menjembatani WSF dengan kepramukaan di kawasan Asia Pasifik. Dia pernah menjadi anggota Komite Pramuka Asia Pasifik dan Ketua Komite Pramuka Asia Pasifik periode 2018-2022 merangkap/ex-officio anggota Komite Pramuka Dunia (WOSM). Sejak tahun 2022, Ahmad Rusdi dipercaya sebagai Ketua Yayasan Kepanduan se-Asia Pasifik.
”Saya akan mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah kegiatan kepramukaan tingkat dunia,” kata Ahmad Rusdi yang dihubungi di Jakarta, Selasa (25/4/2023).
Memajukan kepramukaan
Menurut Rusdi, dirinya akan mengajak perusahaan-perusahaan di Indonesia melalui skema tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk membantu Yayasan Dana Pramuka Dunia dan Gerakan Pramuka Indonesia. ”Dana dari Indonesia yang masuk ke WSF dapat diamanatkan untuk mendukung kemajuan kepramukaan di Tanah Air. Selama ini, dana rutin yang dimiliki WSF diberikan untuk aktivitas kepanduan di seluruh dunia, antara lain, melalui program Messenger of Peace (MoP) dan Ticket to Life atau TTL,” papar Rusdi.
Rusdi menambahkan, MoP merupakan program WOSM untuk mendorong Pramuka melaksanakan aksi sosial yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi kepentingan masyarakat. Tujuannya, terciptanya budaya perdamaian dan dialog serta untuk mencapai Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program ini telah berjalan selama 12 tahun dan terus dikembangkan melalui dukungan Yayasan Dana Pramuka Dunia.
Adapun Ticket to Life adalah program WOSM untuk mendukung anak-anak yang hidup dalam kekurangan dan ketimpangan sosial ekonomi di seluruh dunia untuk mendapatkan pendidikan kepramukaan. Program ini bertujuan memberikan bekal dan kesempatan yang sama bagi anak-anak yang kurang beruntung agar dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Gerakan Pramuka Indonesia mendapat dukungan dana untuk melakukan program MoP dan TTL di beberapa kwartir daerah. ”Saya akan mendorong agar kedua program ini lebih banyak lagi dilakukan di Indonesia,” ujar Rusdi.
Sebelumnya, Ketua Kwartir Gerakan Nasional Pramuka Budi Waseso mendukung program MoP di Indonesia. Petunjuk pelaksanaan Gerakan Pramuka untuk mendukung Mop dikeluarkan pada Maret 2023.
Saya akan mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah kegiatan kepramukaan tingkat dunia.
”Saya ingin mengembalikan kepada Gerakan Pramuka dari apa yang telah saya peroleh selama menjadi Pramuka siaga, penggalang, penegak, dan pandega. Ini bentuk pengabdian tanpa batas akhir,” kata Rusdi.
Rusdi mendorong pembina, pelatih, dan andalan yang berusia muda untuk aktif di kepramukaan tingkat internasional. ”Hal ini dapat menjadi bekal dalam menimba pengalaman di kepramukaan yang didasari oleh Dasa Dharma Pramuka,” kata Rusdi.