Perlu Dibentuk Yayasan Pramuka untuk Dukung Pendanaan Pramuka Indonesia
Gerakan Pramuka Indonesia butuh dukungan pendanaan untuk pengembangan kegiatan Pramuka yang berperan penting dalam menguatkan karakter anggotanya. Ada gagasan agar dibentuk Yayasan Pramuka untuk penggalangan dana.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Gerakan Pramuka Indonesia perlu membentuk yayasan untuk menggalang dana dari anggota dan masyarakat guna membantu pengembangan kegiatan kepramukaan di sejumalh daerah di Tanah Air. Yayasan Pramuka tersebut nantinya dapat merekrut warga dan pengusaha untuk menjadi anggota yayasan seumur hidup.
Gagasan perlunya pembentukan yayasan Pramuka di Indonesia dilontarkan Ahmad Rusdi, Wakil Ketua/Ketua Komisi Luar Negeri Kwartir Nasional Pramuka. Rusdi baru-baru ini terpilih menjadi President of Asia Pasific Region Scout Foundation Management Committee periode 2022-2025. Pemilihan Rusdi ditentukan dari hasil rapat virtual Asia-Pacific Regional Scout Foundation Management Committee pada 30 April lalu. Rusdi meraih suara terbanyak, mengalahkan calon dari India.
Rusdi yang dihubungi dari Jakarta, Rabu (4/5/2022), menjelaskan, tugas Komite Pengelola Yayasan Pramuka Kawasan Asia Pasifik ialah melakukan pencarian dana, mengawasi investasi dana abadi, mengidentifikasi kriteria dan proposal proyek kepramukaan yang dapat didanai yayasan, serta memberikan laporan kepada Konferensi Kepanduan Asia Pasifik. Sumber pendanaan berasal dari investasi yang diinvestasikan kepada Yayasan Kepanduan Dunia dan sumbangan para anggota Yayasan.
”Dengan bertambahnya dana simpanan, setiap tahun yayasan menyumbangkan ke beberapa proyek pembangunan berkelanjutan, bantuan kemanusiaan dan bencana, serta pelatihan kepada Pramuka di 30 negara Asia Pasifik,” ujar Rusdi.
Rusdi merupakan sosok dari Pramuka Indonesia pertama yang menduduki jabatan sebagai Presiden atau Ketua Komite Pengelola Yayasan Pramuka Kawasan Asia Pasifik. Sebelumnya, Paulus Tjakrawan yang merupakan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kwarnas Gerakan Pramuka menjadi anggota komite selama empat periode.
Kami sangat bangga dan mendoakan perwakilan Pramuka Indonesia ini sukses selalu dalam mengemban amanah yang luar biasa ini.
Rusdi yang berkarier sebagai diplomat di Kementerian Luar Negeri dan pernah menjadi duta besar di beberapa negara sebelumnya menjadi Ketua Komite Pramuka Kawasan Asia Pasifik untuk masa bakti 2018-2022. Di periode sebelumnya, ia menjadi anggota komite.
”Selamat dan sukses selalu Kak Rusdi. Kami sangat bangga dan mendoakan perwakilan Pramuka Indonesia ini sukses selalu dalam mengemban amanah yang luar biasa ini,” kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso.
Yayasan Kepramukaan Asia Pasifik dibentuk pada 1991 dengan Asosiasi Pramuka Hong Kong sebagai wali amanat. Kantor yayasan berada di Kawasan Makati, Filipina, bergabung dengan kantor Asia-Pacific Regional Support Center.
Sampai tahun 2022, ada 839 orang dan yang menjadi anggota Yayasan Kepramukaan Asia Pasifik. Jumlah dana yang berhasil dihimpun mencapai 2,9 juta dollar AS. Para anggota dikelompokkan ke dalam tingkatan Bronze, Silver, Gold, dan Platinum berdasarkan besar sumbangan.
Di antara 839 anggota Yayasan, terdapat 19 orang Pramuka Indonesia, termasuk Rusdi, yang menyumbang yayasan sebesar 10 ribu dollar AS. Rusdi juga menjadi anggota Yayasan Pramuka Dunia Baden Powell Fellowship dan Korea Scout Foundation untuk seumur hidup.