logo Kompas.id
HumanioraUdara Panas di Indonesia Bukan...
Iklan

Udara Panas di Indonesia Bukan Termasuk Gelombang Panas

Lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37,2 derajat celsius di Ciputat, pekan lalu hanya terjadi dalam sehari dan kini telah turun. Suhu maksimum di sejumlah lokasi kini terpantau antara 34 hingga 36 derajat celsius.

Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
· 6 menit baca
Citra Satelit Himawari 8, Senin (29/10/2018).
FRANSISKUS WISNU W DANY UNTUK KOMPAS

Citra Satelit Himawari 8, Senin (29/10/2018).

JAKARTA, KOMPAS — Fenomena udara panas di Indonesia tidak termasuk dalam kategori gelombang panas yang melanda daratan Asia selama sepekan terakhir. Lonjakan suhu yang tercatat mencapai 37,2 derajat celsius di Balai Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II, Ciputat, pada Senin (17/4/2023) lalu, kini dilaporkan telah menurun.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dodo Gunawan menyampaikan, Indonesia tidak mengalami fenomena heatwave atau gelombang panas. Fenomena memanasnya suhu di Indonesia disebut sebagai fenomena udara panas.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000