Melihat Perkembangan Teknologi Komputer dari Kacamata Gordon Moore
Salah satu pendiri perusahaan teknologi Intel Corporation, Gordon Moore, tutup usia pada 24 Maret 2023. Wawasan dan visi Moore telah menjadi tonggak perkembangan teknologi serta industri komputer saat ini.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·5 menit baca
Bisa jadi, teknologi dan industri komputer saat ini tidak akan berkembang pesat tanpa pemikiran dari Gordon Earle Moore. Setengah abad lalu, pria yang lahir pada 3 Januari 1929 di San Francisco ini memprediksikan, integrated circuit atau cip komputer akan menjadi sebuah teknologi penting sekaligus salah satu kunci dalam era komputerisasi.
Moore meninggal dalam usia 94 tahun pada 24 Maret lalu. Kabar meninggalnya Moore banyak disampaikan oleh berbagai pihak, termasuk perusahaan yang didirikannya, yakni Intel Corporation, serta Yayasan Gordon dan Betty Moore. Melalui situs resminya, Intel mengumumkan bahwa Moore meninggal dikelilingi keluarga di kediamannya di Hawaii.
Moore mulai melihat masa depan yang bertumpu pada teknologi komputer saat mencetuskan hipotesis yang dikenal dengan sebutan ”Hukum Moore” pada 1965. Namun, beberapa pihak lebih menyukai sebutan ”Pengamatan Moore” sebagai istilah yang lebih akurat untuk mendefinisikan pandangan Moore terhadap perkembangan komputerisasi.
Visi Gordon tetap hidup saat kita menggunakan kekuatan teknologi untuk meningkatkan kualitas kehidupan setiap orang di Bumi.
Dalam ”Hukum Moore”, Moore memprediksi bahwa jumlah transistor yang dapat ditempatkan pada cip silikon akan semakin bertambah di masa mendatang. Penambahan jumlah transistor ini akan berdampak terhadap peningkatan kekuatan pemrosesan data komputer secara eksponensial.
Awalnya, Moore memperkirakan bahwa penambahan jumlah transistor dalam cip akan meningkat dua kali lipat setiap tahun. Akan tetapi, pada 1975 pernyataan ini kemudian dia revisi bahwa jumlah transistor dalam cip akan meningkat setiap dua tahun sekali.
Tiga tahun setelah dicetuskannya ”Hukum Moore”, Moore dan rekan lamanya, Robert Noyce, mendirikan Intel pada Juli 1968. Pada awal industri, Intel berfokus pada pembuatan memori berbasis semikonduktor untuk komputer. Pencetusan ”Hukum Moore” dan pendirian Intel juga mendasari industri pesaing lainnya secara agresif berlomba-lomba meningkatkan jumlah transistor ke dalam cip yang dikembangkan masing-masing.
Melansir dari situs resmi Intel, produk awal yang dikembangkan perusahaan ini pada 1969 yakni cip 3101 Schottky TTL bipolar 64-bit static random-access memory (SRAM). Beberapa waktu kemudian, Intel mengembangkan 1101 sebagai cip komersial pertama di dunia yang mengintegrasikan dua teknologi utama, yakni semikonduktor oksida logam dan silicon gate.
Integrasi kedua teknologi utama tersebut membuat Integrated Circuit(IC) yang merupakan gabungan komponen elektronika aktif ini menjadi lebih murah dan efisien, tetapi masih memiliki kualitas tinggi. Pada akhirnya, integrasi dengan produk IC ini akan membuka jalan bagi pengembangan komputer secara massal dengan biaya yang lebih rendah.
Dalam sebuah makalah, Moore menulis bahwa IC akan menghasilkan keajaiban seperti komputer yang dapat dioperasikan di rumah, kontrol otomatis untuk mobil, hinggaperalatan komunikasi portabel pribadi. Makalah ini ia tulis dua dekade sebelum revolusi komputer dan lebih dari 40 tahunsebelum Apple meluncurkan produk iPhone.
Setelah Moore menulis makalah tersebut, cip kemudian berkembang menjadi lebih efisien dan murah hingga membantu mendorong kemajuan teknologi dunia selama setengah abad ke depan. Bahkan, teknologi ini tidak hanya menjadi dasar pengembangan komputer pribadi, tetapi juga raksasa internet serta Silicon Valley, seperti Apple, Facebook, dan Google.
”Saya sangat beruntung bisa masuk ke industri semikonduktor pada saat era pertumbuhan. Kami terus berkembang mulai dari saat kami tidak dapat membuat transistor silikon tunggal hingga akhirnya bisa menempatkan 1,7 miliar transistor dalam satu cip. Ini sebuah perjalanan yang fenomenal,” ungkap Moore dalam sebuah wawancara sekitar tahun 2005.
Teknologi kunci
Lebih dari setengah abad setelah pengembangan IC, cip semikonduktor kini menjadi salah satu teknologi kunci dalam setiap perangkat digital, seperti komputer, ponsel, tablet, dan televisi. Khusus untuk ponsel pintar yang berkembang pesat saat ini, cip berfungsi untuk mengatur berbagai tugas komputasi dan menghubungkan beragam perangkat keras.
Cip semikonduktor juga menjadi komponen yang sangat penting bagi industri otomotif. Teknologi ini digunakan untuk mendukung sistem kendaraan seperti kelistrikan, fitur keselamatan, mesin dan transmisi, serta konektivitas dan hiburan.
Harus diakui bahwa Gordon Moore dan ”Hukum Moore” yang dicetuskannya memiliki kontribusi terhadap perkembangan cip selama beberapa dekade ini. Kontribusi Gordon Moore dalam komputerisasi ini juga telah mendorong berbagai pihak untuk terus mengembangkan teknologi terkini yang kian mutakhir yang bertumpu pada cip.
Enam puluh tahun lalu, tercatat hanya empat transistor yang dapat ditampung dalam sebuah cip. Namun, sekarang satu cip dapat menampung 11,8 miliar transistor.
Meski demikian, banyak perusahaan semikonduktor dan para peneliti meyakini bahwa penambahan transistor seperti dalam ”Hukum Moore” sudah tidak relevan saat ini. Sebab, jumlah transistor ini tidak bisa diperbanyak atau diperkecil lagi seiring berjalannya waktu.
Intel pun berusaha menepis pandangan tersebut dengan memperkenalkan beragam strategi dan rencana untuk mengakselerasi pengembangan produk prosesor (CPU) yang mempertahankan ”Hukum Moore”. Salah satu upaya yang dilakukan yakni mengembangkan desain pengemasan transistor terbaru bernama Foveros Direct yang diklaim bisa mengubah struktur kepadatan transistor hingga 10 kali lipat dalam satu paket pengemasan.
Upaya lain yang dilakukan untuk mempertahankan ”Hukum Moore” yaitu dengan memperkenalkan teknologi pemosisian transistor baru berbasis Gallium Nitride (GaN) untuk menghemat tempat. Desain transistor juga akan beralih dari penempatan horizontal menjadi vertikal (CMOS) untuk meningkatkan proses scaling sebanyak 30-50 persen.
Terlepas dari perkembangan cip dan relevansi ”Hukum Moore” saat ini, Chief Executive Officer (CEO) Intel Pat Gelsinger memandang bahwa Gordon Moore telah mendefinisikan industri teknologi melalui wawasan dan visinya. Moore juga dianggap berperan penting dalam mengungkap kekuatan transistor serta menginspirasi para teknolog dan pengusaha.
”Kami di Intel tetap terinspirasi oleh Hukum Moore dan berniat untuk terus mengejar perkembangan cip ini. Visi Gordon tetap hidup saat kita menggunakan kekuatan teknologi untuk meningkatkan kualitas kehidupan setiap orang di Bumi,” ujarnya.