Setiap orang perlu peduli pada penyakit kencing manis karena penyakit ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti ginjal, mata, jantung, serta pembuluh darah.
Oleh
SAMSURDJAL DJAUZI
·5 menit baca
ZULIAN FATHA NURIZAL
Seorang pemuda melakukan deteksi dini dalam neoropati perifer dalam acara peringatan Hari Diabetes Sedunia 2022 di Jakarta pada Rabu (9/11/2022). Pada 2021, Indonesia berada pada peringkat lima negara dengan jumlah orang dengan diabetes terbanyak di dunia. Masyarakat diharapkan tidak malu untuk memeriksakan diri jika terdapat gejala agar penanganan dapat dilakukan secara maksimal.
Ayah saya sudah enam tahun ini pensiun. Kegiatan beliau sehari-hari membaca dan berkebun. Sesekali beliau berkunjung ke adik saya, laki-laki 38 tahun dan perempuan 35 tahun, yang dinas tinggal di kota lain. Saya perhatikan berat badan ayah setahun ini menurun. Saya membawa beliau berkonsultasi pada dokter spesialis penyakit dalam. Ternyata beliau didiagnosis kencing manis. Memang ayah beberapa kali mengeluh sering terbangun malam karena ingin berkemih.
Saya tadinya hanya menyangka ini merupakan gejala pada orang berusia lanjut. Pada pemeriksaan lebih lanjut ternyata sudah ada komplikasi jantung dan ginjal. Fungsi ginjal ayah hanya sekitar lima persen. Saya amat khawatir ayah harus menjalani cuci darah, tetapi dokter menjelaskan bahwa fungsi ginjal ini masih dapat dipertahankan dengan mengendalikan kencing manis serta mengatur makanan. Menurut dokter, komplikasi yang terjadi ini menunjukkan sebenarnya ayah sudah lama mengidap kencing manis. Sudah lebih dari 10 tahun. Mungkin karena kesibukan ayah bekerja, beliau jadi kurang peduli pada pemeliharaan kesehatannya. Beliau banyak keluar kota, rapat, serta makan di restoran. Padahal, jika di rumah, ibu selalu menyediakan makanan yang sehat.
Saya kemudian konsultasi pada dokter. Saya sekarang sudah 41 tahun dan badan saya gemuk. Ternyata pada pemeriksaan laboratorium gula darah saya sudah melebihi angka normal. Saya mendapat penjelasan agar menjalani gaya hidup sehat. Saya harus memahami penyakit kencing manis baik perjalanan penyakitnya, pengaturan makan, olahraga, maupun obat penurun gula darah. Setelah mendapat penjelasan singkat dari dokter, saya juga membeli buku tentang penyakit kencing manis untuk memahami secara rinci penyakit yang banyak dijumpai di masyarakat ini.
Kedua adik saya saya anjurkan konsultasi pada dokter dan syukurlah keduanya belum ada kencing manis. Meski tidak ada kencing manis, mereka dianjurkan untuk mengamalkan gaya hidup sehat serta menghindari konsumsi gula. Setelah memahami penyakit kencing manis, saya berusaha melaksanakan gaya hidup sehat, serta badan saya mulai turun. Saya juga mulai jalan kaki sekitar setengah jam pagi hari. Konsumsi gula, garam, dan lemak saya kurangi. Saya mulai jarang makan di luar rumah. Saya merasa lebih segar, tapi tetap dua bulan sekali melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai anjuran dokter. Sekarang ini dokter belum menganjurkan saya minum obat penurun gula darah karena hasil gula darah saya cukup baik. Pertanyaan saya adalah bagaimana mencegah agar kencing manis tidak diketahui terlambat sehingga komplikasinya dapat dicegah? Apakah setiap orang perlu pemeriksaan skrining untuk kencing manis? Terima kasih atas penjelasan Dokter.
B di J
ERIKA KURNIA UNTUK KOMPAS
Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI Samsuridjal Djauzi.
Penyakit kencing manis memang merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Kekerapannya cenderung meningkat di negeri kita, mungkin, karena perubahan gaya hidup. Dewasa ini masyarakat kurang kesempatan berolahraga, makan makanan dengan karbohidrat, garam, dan lemak tinggi. Pada umumnya makanan dan minuman yang dijual adalah makanan yang lezat, porsinya besar, dan lemaknya juga tinggi. Bahkan, media kita banyak menyajikan acara untuk mengajak masyarakat menikmati makanan lezat di berbagai restoran. Industri kuliner di negeri kita berkembang pesat. Sudah tentu kita mendukung hal tersebut. Namun, hendaknya para penyedia makanan perlu mempertimbangkan agar makanan yang disediakan untuk masyarakat memenuhi persyaratan makanan sehat.
Setiap orang perlu peduli pada penyakit kencing manis karena penyakit ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti ginjal, mata, jantung, serta pembuluh darah. Akibatnya, dapat terjadi komplikasi yang sulit diatasi bahkan dapat menimbulkan kecacatan seperti stroke. Skrining penyakit kencing manis dapat dilakukan secara klinis dan pemeriksaan sederhana, yaitu pemeriksaan gula darah. Mereka yang mempunyai riwayat keluarga penderita kencing manis, mengalami perubahan berat badan, dan gejala kencing manis perlu menjalani skrining. Jika penyakit kencing manis dapat ditemukan pada tahap dini, pengendaliannya menjadi lebih mudah dan belum ada komplikasi. Melalui pengendalian kencing manis, komplikasi dapat dicegah atau timbulnya diperlambat.
Salah satu tonggak pengendalian kencing manis adalah pengaturan makanan. Pada tahap awal memang tak mudah mengubah pola makan terutama bagi mereka yang sering makan di luar rumah. Namun, setelah menjadi kebiasaan makan sehari-hari pada umumnya penderita tak merasakan kesulitan mengamalkan pengaturan pola makan untuk kencing manis. Jumlah kalori harus disesuaikan dengan kegiatan dan tinggi serta berat badan.
Penderita kencing manis tak harus makan makanan khusus, mereka dapat makan bersama keluarga. Namun, jumlah dan komposisi makanan harus disesuaikan dengan anjuran. Ahli gizi dapat membantu penderita kencing manis untuk dapat menjalankan pengaturan makanan dengan mudah. Untuk ukuran makanan dapat digunakan ukuran rumah tangga seperti gelas dan sendok. Apakah penderita kencing manis harus makan bubur atau susu khusus? Tidak, mereka dapat berbaur makan dengan keluarga. Makanan khusus dikonsumsi jika tidak dapat mengonsumsi makanan biasa.
Setiap orang perlu peduli pada penyakit kencing manis karena penyakit ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti ginjal, mata, jantung, serta pembuluh darah.
Saya beberapa kali menganjurkan agar masyarakat berubah dari mengonsumsi makanan lezat menjadi makanan sehat. Makanan lezat yang mengandung tinggi gula, garam, serta lemak jangan dijadikan makanan sehari-hari. Makanan yang kurang sehat dapat mengakibatkan berbagai penyakit: obesitas, penyakit jantung, stroke, diabetes melitus. Kampanye makanan lezat harus disertai penyuluhan makanan sehat.
Generasi kakek dan bapak kita dulu banyak mengonsumsi sayur dan buah dan banyak berjalan kaki. Pada umumnya badan mereka ramping, mereka jarang terkena penyakit jantung. Generasi sekarang banyak yang gemuk dan kurang berolahraga akibatnya terjadi peningkatan berbagai penyakit degeneratif, seperti kencing manis, hipertensi, jantung, stroke, dan ginjal. Saya menghargai kepedulian Anda sekeluarga terhadap penyakit kencing manis. Semoga ayah Anda dapat hidup tenang dalam masa pensiunnya. Kencing manis dan komplikasinya terkendali. Anda dan adik-adik tetap menjalani gaya hidup sehat dan mengajarkan anak-anak menjalani gaya hidup sehat.