Calon Mahasiswa Mulai Mengikuti Seleksi PTN Jalur Prestasi
Kuliah di perguruan tinggi negeri masih menjadi tujuan utama lulusan SMA/SMK sederajat. Tiga jalur masuk perguruan tinggi negeri pun diburu, yang dimulai dengan jalur tanpa tes atau seleksi nasional berdasarkan prestasi.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri tahun 2023 dimulai dengan seleksi nasional berdasarkan prestasi atau SNBP. Mulai Senin (9/1/2023), sekolah dan siswa sudah dapat membuat akun seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri.
Seleksi melalui jalur prestasi rapor/bakat dan minat hanya dapat diikuti siswa kelas XII SMA/SMK/MA sederajat lulusan tahun 2023. Jumlah siswa yang dapat didaftarkan sekolah ditetapkan sesuai akreditasi sekolah. Daya tampung tiap PTN untuk menerima calon mahasiswa dari jalur prestasi minimal 20 persen.
Sekolah dengan akreditasi A memiliki kuota 40 persen siswa terbaik di sekolahnya, sedangkan akreditasi B sebanyak 25 persen. Adapun sekolah dengan akreditasi C dan lainnya hanya memiliki kuota 5 persen. Siswa dapat mendaftar jika sekolah mengisi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS).
Setiap peserta dari jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), atau Bahasa diizinkan memilih prodi di PTN.
Namun, hingga saat ini daya tampung perguruan tinggi negeri (PTN) untuk jalur prestasi belum diumumkan. ”PTN baru akan mengisi sistem informasi daya tampung PTN atau Sidata sebelum pendaftaran SNBP,” kata Ketua Pelaksana Eksekutif Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) PTN 2023 Budi Prasetyo Widyobroto.
Setelah pembuatan akun, pendaftaran oleh siswa dimulai pada 14-18 Februari. Adapun pengumuman kelulusan pada 28 Maret. Calon mahasiswa yang dinyatakan lulus SNBP wajib mendaftar ulang di PTN pilihan. Ada sanksi bagi yang tidak mendaftar ulang, yakni tidak bisa mengikuti ujian tulis berbasis komputer (UTBK) yang dibutuhkan untuk dapat mengikuti seleksi jalur tulis ataupun seleksi mandiri.
Mulai tahun 2023, seleksi masuk PTN dilakukan bersama-sama untuk jalur diploma 3, diploma 4 /sarjana terapan, dan sarjana. Berdasarkan informasi, ada 74 institut/universitas,18 perguruan tinggi kegamaan islam negeri (PTKIN), dan 44 politeknik. Khusus untuk SNPB ada tambahan Universitas Terbuka yang hanya ikut di jalur prestasi.
Memilih vokasi dan akademik
Sementara itu, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi SNPMB Mochmad Ashari mengatakan, sejumlah hal baru perlu dicermati dalam SNPMB 2023, yakni di setiap jalur seleksi nasional, baik berdasarkan prestasi maupun tes, peserta dapat memilih program studi (prodi) di jenjang D-3, D-4, ataupun S-1
Hal itu berarti setiap peserta bebas memilih mau mendaftar di jenjang diploma atau sarjana saja atau dicampur. Saat mendaftar, peserta maksimal memilih dua prodi, bisa memilih prodi di vokasi, akademik, atau campuran.
Ashari menambahkan, setiap peserta dari jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), atau Bahasa diizinkan memilih prodi di PTN. ”Prinsipnya merdeka bertanggung jawab,” kata Ashari.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo mengatakan, pada seleksi jalur prestasi, yang dinilai kini semua mata pelajaran, bukan hanya mata pelajaran tertentu. ”Jadi semua mata pelajaran penting. Tapi ada mata pelajaran yang perlu didalami secara khusus oleh tiap calon mahasiswa sesuai aspirasi minat atau kariernya,” kata Anindito.
Secara terpisah, dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) M Abdul Hakim mengatakan, terkait perubahan di jalur prestasi yang memperhitungkan rerata nilai semua mata pelajaran, hal itu bukan sekadar untuk melihat capaian belajar, melainkan sikap belajar. Siswa yang mampu menjaga performa selama 2,5 tahun di pendidikan menengah dan mendapat nilai tinggi di semua mata pelajaran berarti teruji ketangguhannya dan punya sikap belajar positif sehingga bisa survive dan berkembang di PT.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat SMAN 12 Kota Bekasi Tri Wahyuni di Bekasi, beberapa waktu lalu, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa hal untuk membantu para siswa lulus ke perguruan tinggi negeri. Selain pendalaman materi, sekolah melakukan tes minat dan bakat. Sebenarnya tes minat bakat sudah dilakukan sejak di kelas 10, tetapi diulangi kembali di kelas 12.
”Hal ini untuk melihat apakah minat dan bakat anak berubah dan dengan mudah bisa melakukan penjurusan,” kata Tri yang juga guru bimbingan konseling (BK).
Sementara itu, Muhammad Rafi Isnaen (17), siswa kelas XII jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di SMAN 12 Kota Bekasi, mengatakan, butuh penyesuaian dengan sejumlah perubahan dalam SNPMB tahun 2023. ”Sebelumnya, kita (siswa) fokus belajar untuk yang diujikan saja. Sekarang, semua mata pelajaran masuk. Itu aneh. Selain itu untuk seleksi tes, soalnya dibilang akan lebih sulit,” kata Rafi yang berminat masuk Jurusan Teknik Informatika Institut Teknik Surabaya.