logo Kompas.id
HumanioraAnak-anak yang Memulung di...
Iklan

Anak-anak yang Memulung di Bekas Hutan

Hutan yang ditebang perusahaan memaksa orang Marind Anim di Kampung Zanegi itu kini menjadi pemulung di tanah ulayatnya sendiri.

Oleh
AHMAD ARIF, SAIFUL RIJAL YUNUS
· 6 menit baca
Seorang anak membawa leles di sekitar bivak di Distrik Animha, Kabupaten Merauke, Papua, Jumat (11/11/2022). Anak-anak terbiasa hidup di bivak dari kecil. Selama enam hari warga berada di bivak untuk mencari dahan dan ranting tebangan hutan yang biasa di sebut leles dan menjualnya kepada perusahaan. Satu kubik tumpukan leles dibeli Rp 80.000.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Seorang anak membawa leles di sekitar bivak di Distrik Animha, Kabupaten Merauke, Papua, Jumat (11/11/2022). Anak-anak terbiasa hidup di bivak dari kecil. Selama enam hari warga berada di bivak untuk mencari dahan dan ranting tebangan hutan yang biasa di sebut leles dan menjualnya kepada perusahaan. Satu kubik tumpukan leles dibeli Rp 80.000.

Proyek lumbung pangan dan energi di Merauke yang dimulai pada 2010 telah mengambil alih lahan dan hutan, yang sebelumnya menjadi sumber hidup orang Marind Anim, lalu diserahkan ke perusahaan. Hutan yang ditebang itu memaksa para pemburu dan peramu menjadi pemulung kayu di tanah ulayat sendiri.

Tanpa alas kaki, Sirilius Jongos Basik-Basik (7), warga Kampung Zanegi, Distrik Animha, sekitar 100 km dari Kota Merauke itu berjalan di hamparan hutan yang baru dibuka dengan alat berat. Matanya awas mencari ranting dan batang kayu berserakan. Dengan sigap, dia kemudian memungut sisa tebangan itu.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000