Ribuan Universitas Berkomitmen Kurangi Dampak Perubahan Iklim
Di Indonesia, terdapat 126 perguruan tinggi yang telah berpartisipasi dalam UI GreenMetric, diikuti dengan 1.050 universitas dari 85 negara.
Oleh
ZULIAN FATHA NURIZAL
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komitmen mengurangi dampak perubahan iklim dilakukan oleh berbagai sektor, tidak terkecuali pendidikan tinggi. Ribuan universitas dari dalam dan luar negeri berlomba menjadi yang terbaik dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Universitas Indonesia menggagas pemeringkatan perguruan tinggi pertama di dunia berbasis komitmen tinggi pada pengelolaan lingkungan hidup kampus bernama UI GreenMetric. Pada tahun ini, jumlah peserta mencapai 1.050 universitas dari 85 negara di dunia, bertambah dari sebelumnya (2021) sebanyak 956 perguruan tinggi dari 80 negara. Di Indonesia, terdapat 126 perguruan tinggi yang telah berpartisipasi dalam UI GreenMetric.
Kepala UI GreenMetric Riri Fitri Sari mengapresiasi antusiasme yang mengikuti kegiatan ini. Menurut dia, kegiatan ini menunjukkan komitmen nyata perguruan tinggi dalam mengurangi dampak perubahan iklim di lingkungan kampus.
”Komitmen itu bisa dilihat dalam penilaian pemeringkatan kampus yang dilandasi atas tiga pilar, yakni lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial. Semua hal ini harus sudah dijalankan di kampus, berkelanjutan dan memengaruhi satu sama lain,” kata Riri dalam acara ”Pengumuman UI GreenMetric Rankings 2022” pada Senin (12/12/2022) di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Riri menjelaskan, bobot indikator penilaian yang terdiri dari Keadaan dan Infrastruktur Kampus (15 persen), Energi dan Perubahan Iklim (21 persen), Pengelolaan Sampah (18 persen), Penggunaan Air (10 persen), Transportasi (18 persen), serta Pendidikan dan Riset (18 persen).
Senada dengan Riri, Sekretaris Universitas Indonesia Agustin Kusumayati mengatakan, yang menjadi fokus di universitas bukan sekadar pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, melainkan juga komitmen pada keberlangsungan Bumi.
”Bagaimana lingkungan dan fasilitas yang baik serta kampus hijau yang menyenangkan pada akhirnya mendorong kinerja dan inovasi dari sivitas akademika,” kata Agustin.
Direktur Jenderal Pengendalian dan Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Laksmi Dhewanti menambahkan, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam konteks jangka menengah dan jangka panjang.
Yang menjadi fokus di universitas bukan sekadar pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, melainkan juga komitmen pada keberlangsungan Bumi.
”Hal ini karena perguruan tinggi menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang menghasilkan inovasi-inovasi, termasuk inovasi teknologi. Selain itu, sumber daya manusia yang ada memiliki kesempatan untuk menerapkan ilmu dan hasil inovasinya baik di kampus maupun di masyarakat,” ucap Laksmi.
UI GreenMetric merupakan inovasi UI yang dikenal luas di dunia internasional sebagai pemeringkatan perguruan tinggi pertama di dunia berbasis komitmen tinggi pada pengelolaan lingkungan hidup kampus. Kini, UI GreenMetric of World Universities semakin mendunia dan semakin banyak diikuti oleh perguruan tinggi di banyak negara.
Partisipasi kampus dunia
Dalam pemeringkatan untuk tingkat nasional, Universitas Indonesia (UI) meraih peringkat pertama predikat Kampus Berkelanjutan Terbaik, disusul Universitas Diponegoro di peringkat ke-2, kemudian Universitas Gadjah Mada di peringkat ke-3. Adapun untuk kategori tingkat internasional, Wageningen University & Research, Belanda, terpilih sebagai peringkat pertama Kampus Berkelanjutan Terbaik di dunia, lalu di peringkat ke-2 adalah Nottingham Trent University, Inggris, dan posisi ke-3 University of Nottingham, Inggris.
Perwakilan dari University of Connecticut, Amerika Serikat, Patrick McKee, mengucapkan terima kasih kepada Universitas Indonesia atas penghargaan ini. Dia mengharapkan acara ini dapat menjadi langkah tepat dalam mencapai pengurangan emisi karbon pada tahun 2030.
”Saya mengapresiasi semua perguruan tinggi dan universitas yang berpartisipasi dalam UI GreenMetric tahun ini. Inovasi, kolaborasi, dan kegigihan akan terus kami tingkatkan demi kemajuan dalam mengatasi tantangan global,” kata McKee.
Selain kategori Kampus Berkelanjutan Terbaik, UI GreenMetric juga memberikan empat penghargaan lainnya bagi perguruan tinggi nasional. Pertama, penghargaan ”The 2022 Most Sustainably Improved University” dianugerahkan pada Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Kedua, ”The 2022 Most Active University in UI Greenmetric World University Rankings Network-Indonesia” diberikan pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Ketiga, ”The 2022 Most Sustainable Innovative University” diberikan pada Universitas Hasanuddin. Terakhir, ”The 2022 Best New Participating University”, diberikan pada Institut Bio Scientia Internasional Indonesia.
Kelas daring
UI GreenMetric telah membangun jejaring internasional yang kuat. Saat ini tercatat 32 koordinator nasional dari 28 negara yang tersebar di Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika. Para koordinator nasional ini mengorganisasi lokakarya UI GreenMetric di negara masing-masing dan membawa peningkatan reputasi UI sebagai pelopor Kampus Berkelanjutan.
”Tahun ini UI GreenMetric berhasil menginisiasi dua kuliah daring. Kuliah ini mendukung gerakan kampus berkelanjutan serta dalam memperhatikan masalah keragaman makhluk hidup flora dan fauna di dunia,” kata Riri.
Kuliah daring internasional adalah hasil kolaborasi tujuh universitas di luar negeri, yaitu Universidade De Sao Paulo, Universitas Indonesia, University of Szeged, El Bosque University, University of Sharjah, ESPOCH, dan University of Sousse.
Sementara itu, modul daring nasional diselenggarakan dengan kerja sama 17 universitas di Indonesia. UI GreenMetric tahun ini juga melaksanakan 15 lokakarya di dalam dan luar negeri.