Penggunaan Aplikasi Peduli Lindungi Berpotensi Diperluas
Acara Konferensi Internasional BUMN (SOE International Conference) di Nusa Dua, Badung, Bali, menghasilkan sejumlah perjanjian kesepahaman dan kerja sama. Pemanfaatan teknologi digital berpotensi diperluas.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Penggunaan aplikasi Peduli Lindungi berpotensi diperluas dan memiliki opsi sebagai aplikasi super untuk melayani kebutuhan masyarakat dan pemerintah setelah masa pandemi Covid-19. Pemerintah sedang menggodok dan mendiskusikan pengembangan aplikasi Peduli Lindungi.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, pembahasan mengenai pengembangan aplikasi Peduli Lindungi disiapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang ditugaskan Presiden. ”Ini sedang dirumuskan,” kata Kartika dalam konferensi pers acara State-owned Enterprises International Conference (Konferensi Internasional BUMN) di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (18/10/2022).
Aplikasi Peduli Lindungi yang dikembangkan BUMN bersama Telkom dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sudah diunduh jutaan orang.
Selama masa pandemi Covid-19, terutama pada saat penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia, aplikasi Peduli Lindungi menjadi syarat utama bagi masyarakat agar dapat bepergian atau mendatangi fasilitas umum.
Wamen BUMN Kartika menerangkan, aplikasi Peduli Lindungi masih digunakan dan dikembangkan. Pembahasannya dijalankan Telkom bersama Kementerian Kesehatan dan Kemenkominfo.
Kartika menyebutkan, saat ini terdapat dua potensi pengembangan aplikasi Peduli Lindungi tersebut, yaitu potensi di bidang kesehatan yang akan mengarah pada pelayanan kesehatan berbasis teknologi (telemedicine) dan potensi di bidang pemerintahan secara luas, termasuk pemberian bantuan sosial.
Ini sedang dirumuskan.
Ia mengatakan, hampir semua kementerian saat ini memiliki aplikasi masing-masing. Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah membahas kemungkinan pengembangan aplikasi super (super apps) dengan melihat pemakaian aplikasi Peduli Lindungi yang meluas.
Menurut Kartika, perihal pengembangan aplikasi tersebut sedang dipersiapkan regulasinya.
Kerja sama
Sementara itu, dalam sesi konferensi pers lainnya, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyebutkan, kegiatan Konferensi Internasional BUMN (SOE International Conference) di Bali juga menghasilkan sekitar 16 kesepakatan atau kerja sama, baik antarbadan usaha milik negara (BUMN) maupun antara pihak BUMN dan pihak swasta.
Pahala menyebut dilaksanakannya penandatanganan principal framework agreement (PFA) antara PT PLN (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk serta penandatanganan nota kesepahaman (MOU) tentang transisi energi antara PT PLN (Persero) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Selain itu, disepakati adanya komitmen awal mengenai voluntary carbon credit trading di antara sesama BUMN.
Kerja sama lainnya adalah antara PT Kimia Farma Tbk dan IHH Healthcare Singapore tentang pengembangan pusat diagnostik yang dimiliki Kimia Farma.
Dalam konferensi pers bersama Wamen BUMN Pahala Nugraha, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menerangkan kerja sama antara Bio Farma dan perusahaan farmasi Inggris dalam bentuk pengembangan bersama (co-development) dan transfer teknologi.
Honesti juga menyatakan kesiapan Bio Farma untuk memproduksi vaksin atau farmasi dan produk kesehatan lainnya.
Terkait pembuatan vaksin IndoVac, Honesti mengatakan, Bio Farma tidak mengalami kesulitan memproduksi vaksin Covid-19 tersebut dalam jumlah besar karena kapasitas produksi vaksin yang dimiliki Bio Farma dapat ditingkatkan hingga 120-an juta dosis per tahun.