Warga Pantura Timur Jateng Keluhkan Sulitnya Vaksinasi Covid-19
Di tengah upaya menggencarkan vaksinasi dosis penguat, sejumlah daerah mengalami kekosongan stok vaksin Covid-19, salah satunya di Jepara. Suplai vaksin diharapkan bisa segera dilakukan untuk meningkatkan capaian.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
JEPARA, KOMPAS — Sebagian masyarakat di wilayah pesisir pantai utara bagian timur Jawa Tengah mengeluhkan sulit mendapatkan layanan vaksinasi dosis penguat akibat terhentinya program vaksinasi Covid-19 di fasilitas layanan kesehatan. Penghentian program vaksinasi karena kosongnya stok vaksin. Penyaluran vaksin diharapkan bisa dipercepat agar program vaksinasi segera kembali berjalan.
Beberapa hari terakhir, Kurnia (22), warga Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, mengaku kesulitan mencari vaksinasi dosis ketiga atau vaksin penguat. Kurnia sudah berkeliling ke sejumlah fasilitas layanan kesehatan, mulai dari puskesmas, klinik kesehatan, hingga rumah sakit di wilayahnya. Di tempat-tempat tersebut, dia mendapati stok vaksin kosong.
”Kata petugas, vaksinnya kosong, jadi (saya) tidak bisa divaksin. Saya malah disuruh mencoba vaksin ke Demak, Kudus, ataupun Pati,” kata Kurnia, Senin (3/10/2022).
Pada Jumat, Kurnia mencoba mendatangi sejumlah fasilitas layanan kesehatan di Kudus dan Demak. Namun, hasilnya sama, dia juga tidak bisa divaksinasi karena stok vaksin di tempat-tempat itu pun kosong.
Kurnia mengaku bingung dan tidak tahu harus menjalani vaksinasi di mana. Ia ingin bisa segera divaksin untuk meningkatkan imunitas diri. Selain itu, Kurnia juga memerlukan sertifikat vaksinasi lantaran dirinya akan bepergian ke Makassar, Sulawesi Selatan, pekan ini. ”Kalau naik pesawat katanya harus divaksin. Makanya, ini saya bingung harus bagaimana,” ujarnya.
Jika belum juga mendapatkan vaksinasi jelang keberangkatannya ke Makassar, Kurnia berniat melakukan tes usap atau polymerase chain reaction (PCR). Hasil negatif dari tes usap bisa menjadi pengganti vaksin dosis ketiga untuk memenuhi syarat perjalanan.
Keluhan terkait tidak tersedianya vaksin dosis penguat di wilayahnya juga dikeluhkan Danis (27), warga Kabupaten Demak. Danis mengaku sudah mendatangi sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Demak untuk menjalani vaksinasi, tetapi hasilnya nihil.
”Saya juga datang ke Alun-alun Demak, biasanya di situ ada layanan vaksinasi malam hari. Tapi, hari Sabtu (1/10/2022) malam saya ke sana sudah tidak ada. Katanya vaksinnya lagi kosong,” ujarnya.
Danis kemudian mendapatkan informasi vaksinasi di Stasiun Semarang Tawang di Kota Semarang. Senin sekitar pukul 07.00 Danis sudah berada di Stasiun Semarang Tawang. Padahal, vaksinasi di tempat itu baru dimulai pukul 08.00. ”Saya sengaja datang lebih awal karena katanya vaksinnya terbatas, cuma 10-20 orang per hari,” ucapnya.
Dihubungi pada Senin petang, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Jepara Muh Ali mengakui adanya kekosongan vaksin di wilayahnya. Hal itu membuat program vaksinasi di Kabupaten Jepara berhenti sementara.
Kasihan teman-teman tenaga kesehatan di lapangan, dimarahi masyarakat.
Namun, kondisi itu disebut Ali sudah dikomunikasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng. Kini, pihaknya masih menunggu alokasi vaksin dari Dinas Kesehatan Jateng. ”Kami masih terus menunggu. Kalau dari provinsi ternyata juga kosong, ya, sudah, kami tidak bisa apa-apa lagi,” ujarnya.
Lebih jauh, ia mengatakan, ”Kami disuruh ngoyak-oyak (mengejar-ngejar) masyarakat untuk vaksin. Sekarang masyarakatnya pada kepingin vaksin, tapi vaksinnya kosong. Kasihan teman-teman tenaga kesehatan di lapangan, dimarahi masyarakat.”
Menurut Ali, masyarakat berbondong-bondong menjalani vaksinasi dosis ketiga lantaran sertifikat vaksinasi penguat menjadi syarat pengambilan bantuan sosial. Biasanya, Jepara menggelar vaksinasi di sejumlah fasilitas layanan kesehatan. Selain itu, vaksinasi juga dilakukan di mal, kafe, pusat-pusat keramaian, dan pusat kuliner.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, stok vaksin di Jateng pada Senin sebanyak 182.338 dosis. Dengan rata-rata vaksinasi mingguan sebanyak 8.421 orang, stok itu cukup untuk menenuhi kebutuhan sampai 21 hari ke depan.
Sementara itu, capaian vaksinasi dosis ketiga di Jateng sebesar 25,20 persen atau sekitar 8.067.690 orang. Adapun sasaran vaksinasi Covid-19 di Jateng sebanyak 32.010.100 orang.