Tenaga Kesehatan Jateng Belum Terima Undangan Vaksinasi Penguat Dosis Kedua
Tenaga kesehatan Jateng masih menunggu tiket elektronik sebagai undangan vaksinasi dosis penguat kedua. Sambil menunggu, pendataan terus dilakukan untuk memetakan jumlah kebutuhan vaksin.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pekan lalu, program vaksinasi penguat dosis kedua sudah mulai dilakukan kepada para tenaga kesehatan secara nasional. Di Jawa Tengah, sekalipun ribuan tenaga kesehatan siap menerima vaksin penguat dosis kedua, hal itu belum bisa dilakukan. Penyebabnya, para tenaga kesehatan belum memperoleh tiket elektronik sebagai undangan vaksinasi.
Pemberian vaksinasi dosis penguat kedua untuk para tenaga kesehatan mulai dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada Jumat (29/7/2022). Pelaksanaan diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor 3615 Tahun 2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster Kedua bagi SDM Kesehatan.
Di Kota Semarang, Jateng, pemerintah setempat menargetkan 25.000 tenaga kesehatan akan menjadi sasaran pertama dalam program vaksinasi penguat dosis kedua. Kendati demikian, hingga kini, para tenaga kesehatan belum mendapatkan tiket elektronik untuk menjalani vaksinasi.
”Sampai saat ini di aplikasi Pcare belum muncul e-ticket untuk vaksin dosis penguat keduanya. Sambil menunggu e-ticketnya muncul, kami buat daftar-daftarnya dulu untuk melihat berapa kebutuhannya. Tapi, pada prinsipnya kami siap,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang M Abdul Hakam, Rabu (3/8/2022).
Menurut Hakam, 25.000 tenaga kesehatan di wilayahnya sudah menjalani vaksinasi dosis penguat lebih dari enam bulan lalu. Oleh karena itu, mereka memenuhi kriteria yang disyaratkan untuk menjalani vaksin penguat kedua.
Terkait jenis vaksin yang akan disuntikkan, Hakam belum mendapatkan petunjuk teknisnya. Kendari demikian, pihaknya memastikan jumlah vaksin mencukupi. Jenis vaksin yang tersedia, antara lain Pfizer, Sinovac, Moderna, dan AstraZeneca. Adapun jumlahnya sebanyak 12.412 dosis.
Sementara itu, di Kabupaten Batang, ada sekitar 1.600 tenaga kesehatan yang memenuhi kriteria menjalani vaksinasi penguat dosis kedua. Sama dengan di Kota Semarang, para tenaga kesehatan di Batang juga masih menunggu jadwal penerimaan vaksinasi.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Batang Yuli Suryandaru mengatakan, pemberian vaksin dosis penguat untuk tenaga kesehatan sangat diperlukan. Sebab, para tenaga kesehatan berada di garda terdepan dalam perang melawan Covid-19.
”Tenaga kesehatan diutamakan untuk menerima vaksin booster kedua karena mereka butuh benteng tambahan. Mengingat, di sejumlah daerah sudah ada lonjakan penambahan kasus Covid-19,” ujar Yuli.
Para tenaga kesehatan mengapresiasi adanya program vaksinasi penguat kedua yang bertujuan untuk menguatkan perlindungan terhadap mereka. Dengan vaksin penguat kedua, mereka merasa lebih percaya diri melawan Covid-19.
”Kami sangat mendukung program vaksinasi booster kedua yang akan diselenggarakan pemerintah. Ini semua demi kesehatan kami dan masyarakat. Setelah penyuntikan terhadap para tenaga kesehatan selesai, kami juga siap membantu penyelenggaraan vaksinasi dosis penguat untuk masyarakat umum,” kata Muhammad Riqbal Amrilah, tenaga kesehatan asal Batang.
Berdasarkan data Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Jateng sebesar 93,97 persen dari jumlah sasaran atau sekitar 26.996.008 orang. Sementara itu, capaian vaksinasi dosis kedua sebesar 83,21 persen atau sekitar 23.904.839 orang. Adapun, capaian vaksinasi dosis ketiga sebesar 25,65 persen atau sekitar 7.367.322 orang.
Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yang juga Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari menyampaikan, pemberian dosis penguat kedua dinilai aman dan bermanfaat. Pemberian vaksin penguat dosis kedua ini terutama diperlukan bagi masyarakat yang sudah mendapat vaksin dosis penguat pertama lebih dari enam bulan. ”Perlu diperhatikan pula meski sudah mendapatkan booster kedua, protokol kesehatan amat penting. Vaksinasi bukan senjata pamungkas melawan Covid-19,” ucapnya (Kompas, 29/7).