Libatkan Swasta untuk Memperluas Akses Pendidikan Seni
Akses pendidikan seni bagi anak perlu diperluas. Hal ini bisa dilakukan dengan melibatkan pihak swasta.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seni bermanfaat bagi perkembangan anak, antara lain untuk mengasah kreativitas, imajinasi, dan sebagai media belajar. Untuk itu, akses pendidikan seni ke seluruh anak perlu diperluas. Swasta dapat berperan untuk mendorong akses tersebut.
Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan, seni berperan penting dalam kehidupan manusia yang menjembatani bahasa dan budaya yang berbeda. Seni juga membantu masyarakat memahami kehidupan manusia pada masa yang berbeda-beda.
”Kami punya perhatian terhadap pendidikan seni, terutama di Asia Tenggara. Pendidikan seni menjadi salah satu cara mengasah kreativitas generasi muda,” kata Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan, di Jakarta, Jumat (9/9/2022).
UOB Indonesia melalui TMRW, platform bank digital yang mereka kembangkan, lantas menyerahkan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) berupa 20 komputer jinjing atau laptop ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kampung Bali 01, Jakarta Pusat. Puluhan siswa SDN Kampung Bali 01 juga diajak berkunjung ke Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara (Macan).
Setidaknya ada 30 siswa kelas VI yang memperoleh kesempatan belajar seni di museum. Mereka diajak membuat kerajinan tangan, lantas membuat karya dari kertas karbon di Ruang Seni Anak berjudul Kembara Biru karya perupa Theresia Agustina Sitompul.
Sekitar 30 siswa kelas VI yang mengelilingi Museum Macan. Mereka diajak melihat pameran seni bertajuk ”The Theater of Me” karya perupa Agus Suwage. Ada sekitar 80 karya seni di pameran yang berlangsung pada 4 Juni-15 Oktober 2022 ini. Karya seni yang ditampilkan mencakup lukisan, instalasi, dan patung yang dikerjakan pada periode 1990-an hingga kini.
Anak-anak dibebaskan untuk bertanya atau mengomentari semua karya seni yang mereka temui di museum. Instalasi berjudul Toys “S” Us termasuk salah satu karya yang dibahas selama tur berlangsung. Instalasi dari kertas foto, pelat seng, dan tali rantai ini unik karena menyerupai orang-orangan yang menggantung seimbang di atas tali.
Pemandu museum pun menjelaskan bahwa yang membuat instalasi ini seimbang adalah pemberat logam di kedua kaki ”orang-orangan” tersebut. Pemandu juga menjelaskan bahwa para siswa bisa berlatih membuat karya serupa dari tusuk sate.
Para siswa juga dimintai pendapatnya saat melewati instalasi berwarna cerah dan serupa tokoh kartun karya Takashi Murakami. Sebagian siswa spontan menjawab, “Lucu!”
Takashi Murakami merupakan perupa Jepang yang menginisiasi gerakan seni Superflat Jepang. Gerakan tersebut tumbuh pada era tahun 2000-an dan dipengaruhi oleh anime maupun manga.
Seni penting untuk membantu proses belajar siswa. Dengan program Merdeka Belajar, pelajaran seni dapat dikombinasikan dengan pelajaran lain.
Mengutip katalog Museum Macan, Superflat mengutamakan kedataran dan permukaan ketimbang kedalaman. Prinsip ini menempatkan budaya ”rendah” pada hierarki yang sama dengan budaya ”tinggi”.
Strategic Communication and Brand Head UOB Indonesia Maya Rizano berharap agar kegiatan ini menambah wawasan seni bagi para siswa. Ia juga berharap agar kesadaran publik terhadap seni meningkat.
Sementara itu, Kepala SDN Kampung Bali 01 Suyoto mengatakan, seni penting untuk membantu proses belajar siswa. Dengan program Merdeka Belajar, pelajaran seni dapat dikombinasikan dengan pelajaran lain. Pekerjaan rumah mereka bisa berupa karya seni yang disesuaikan dengan materi pelajaran.
”Proyek (hasil belajar) siswa disesuaikan dengan pemahaman siswa. Misalnya, siswa kelas IV belajar pecahan dengan memotong lingkaran kertas menjadi beberapa bagian. Ada juga yang belajar perkalian dengan menyanyi. Jadi, seni sangat membantu siswa untuk memahami pelajaran,” kata Suyoto.