Kampus Merdeka Fasilitasi Mahasiswa Belajar di Luar Negeri
Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), salah satu program unggulan Kampus Merdeka ,menyiapkan generasi muda Indonesia menjadi warga global. Mahasiswa berkesempatan kuliah di luar negeri.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengiriman mahasiswa Indonesia belajar ke luar negeri lewat salah satu program Kampus Merdeka, yakni Indonesian International Student Mobility Awards atau IISMA, terus berlanjut. Program ini menjadi salah satu bentuk investasi untuk menghasilkan generasi muda bangsa dengan perubahan pola pikir dan perilaku sebagai warga global dan mampu menjadi duta bangsa yang baik.
Dalam kesempatan pertemuan tingkat menteri pendidikan G20 di Bali, awal September ini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim saat pertemuan bilateral secara daring dengan Menteri Pendidikan Anak Usia Dini dan Menteri Pemuda Australia Anne Aly mendorong agar kedua pihak dapat mengembangkan dan meningkatkan kerja sama bidang pendidikan tinggi, salah satunya peningkatan jumlah penerima IISMA untuk menempuh studi di Australia.
Sementara dalam pertemuan dengan Menteri Pendidikan India Shri Dharmendra Pradhan, Mendikbudristek menyampaikan ketertarikan pada keunggulan India dalam bidang teknologi dan sains. Adapun Pemerintah India menawarkan potensi kerja sama untuk program pelatihan di bidang vokasi dan gelar ganda.
Pemberangkatan rombongan penerima beasiswa IISMA terus berlangsung. Pada Senin (5/9/2022), sebanyak 24 peserta IISMA bertolak ke Irlandia. Selama satu semester, para mahasiswa tersebut ada yang belajar di University College Dublin dan University College Cork. Sebelumnya 15 mahasiswa berangkat untuk belajar di National University of Ireland, Galway.
Seremoni pelepasan dilakukan secara daring dan luring oleh IISMA untuk memberikan arahan langsung kepada para mahasiswa yang hendak berangkat menuju universitas tujuan masing-masing. Pengarahan yang disampaikan dari berbagai pihak diharapkan menjadi salah satu bekal utama dan pegangan bagi para mahasiswa untuk bisa beradaptasi dan menjalani program dengan baik.
Belajar dan promosi budaya
Ketua Program IISMA Rachmat Sriwijaya mengatakan, program IISMA didesain tidak hanya untuk menyiapkan pemimpin nasional, tetapi juga menyiapkan agen-agen perubahan. Peserta diharapkan menjadi kelompok intelektual yang kuat dan mendominasi perkembangan Indonesia Indonesia di masa depan.
”Selain mengikuti kegiatan belajar di perguruan tinggi tujuan, para peserta IISMA diproyeksikan untuk mempromosikan budaya Indonesia di negara tujuan,” kata Rachmat.
Sebelumnya, pelepasan juga dilakukan kepada 20 peserta IISMA menuju Amerika Serikat untuk berkuliah di Boston University Metropolitan College. Ada juga mahasiswa yang menempuh studi di Pennsylvania State University. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York membantu dalam menjalin kemitraan dengan universitas-universitas di wilayah tersebut.
”Diplomasi modern bukan hanya menjadi tugas diplomat, melainkan seluruh warga Indonesia harus terlibat dalam memperkenalkan budaya Indonesia di negara lain,” kata Konsul Penerangan, Sosial, dan Budaya KJRI di New York, Lisdar Fauzan Sudarto.
Peluang mahasiswa Indonesia belajar satu semester di luar negeri semakin beragam pilihan. Pemberangkatan peserta IISMA juga ada yang ke Kanada, Australia, Belanda, Korea Selatan, Ceko, dan Singapura.
Kepala Center for Independent Learning Universitas Indonesia F Astha Ekadiyanto, mewakili Kantor Urusan Internasional saat acara pelepasan 50 peserta IISMA dari 22 perguruan tinggi ke Korea Selatan, mengungkapkan pentingnya pengalaman global untuk generasi muda bangsa. ”Ini merupakan pengalaman yang menarik untuk bisa belajar dan menjalin networking. Kami berharap para awardee bisa membawa pengaruh bagi universitas masing-masing sebagai penghubung dengan para profesor di sana,” kata Astha.
Salah satu peserta IISMA tahun 2022 yang berkuliah di University of Groningen Belanda, Errena, bersyukur mendapatkan kesempatan untuk bisa belajar di luar negeri. Dukungan dari pemerintah, pihak kampus, hingga orangtua menjadi motivasi untuk mengoptimalkan kesempatan belajar dan hidup di luar negeri dengan beasiswa dari pemerintah.