Mendekati puncak haji awal Juli 2022, perkemahan di Arafah dan Mina, Arab Saudi, terus disiapkan untuk sejuta jemaah dari berbagai negara. Tenda dilengkapi mesin listrik penyejuk ruangan untuk mengantisipasi suhu panas.
Oleh
ILHAM KHOIRI
·3 menit baca
MEKKAH, KOMPAS — Pengelola haji Arab Saudi terus menyiapkan perkemahan di kawasan Arafah dan Mina, Mekkah, untuk menampung sekitar 1 juta anggota jemaah pada puncak haji awal Juli 2022. Ada beberapa perbaikan fasilitas untuk jemaah, seperti penambahan daya listrik serta penyejuk ruangan listrik yang lebih besar. Alat ini diandalkan untuk meredam suhu ekstrem pada musim panas.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, bersama Media Center Haji (MCH), meninjau perkemahan di Arafah, Mina, serta Muzdalifah, Sabtu (25/6/2022). Hadir pula Kepala Daerah Kerja Mekkah Mukhammad Khanif serta beberapa anggota Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Mekkah.
Rombongan berkeliling memeriksa tenda-tenda perkemahan di Arafah. Sebagian tenda berukuran sekitar 10 x 25 meter dengan dilengkapi mesin listrik penyejuk ruangan (AC) besar. Satu tenda bakal diisi sekitar 200 anggota jemaah. Ada juga tenda lebih kecil berukuran sekitar 7 x 15 meter yang dilengkapi penyejuk ruangan.
Menurut Nurcholis bin Turmudzi, koordinator pembangunan tenda jemaah Indonesia PPIH Mekkah, pada 2022 ini digunakan penyejuk ruangan listrik yang lebih stabil dan mengeluarkan udara dingin. Tahun-tahun sebelumnya, penyejuk ruangan menggunakan mesin kompresor yang lebih banyak mengeluarkan angin ketimbang hawa dingin.
Menjelang kedatangan jemaah, gundukan tanah di dalam tenda dirapikan dan dihampari karpet. Semua perbaikan diperkirakan akan kelar pada tiga hari sebelum puncak haji awal Juli 2022.
Dari Arafah, rombongan memeriksa area pengambilan batu kerikil untuk melempar jumrah di Muzdalifah serta perkemahan jemaah haji di Mina. Tenda-tenda di Mina lebih kecil, tetapi dibangun semipermanen. Lantai tenda ditutup keramik. Penyejuk ruangan juga menggunakan daya listrik. Jumlah toilet diperbanyak.
Abdul Aziz Ahmad mengungkapkan, secara umum, persiapan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. PPIH diminta untuk memeriksa ulang kesiapan perkemahan di Mina beberapa hari sebelum puncak haji. Penyejuk ruangan, misalnya, harus dapat diandalkan karena puncak haji berlangsung pada musim panas dengan suhu udara sekitar 47 derajat celsius. ”Itu hal tidak biasa untuk orang Indonesia. Menjaga kesehatan penting karena cuacanya sangat panas,” katanya.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji, hingga Sabtu (25/6/2022) sore waktu Arab Saudi tercatat 67.697 anggota jemaah dalam 172 kelompok terbang (kloter) telah tiba di Arab Saudi. Sebanyak 22.601 anggota jemaah (58 kloter) mendarat di Jeddah dan 45.096 anggota jemaah (114 kloter) di Madinah. Ada 14 anggota jemaah yang wafat. Sebagian besar akibat masalah jantung.
Jemaah yang tiba di Mekkah saat ini langsung menunaikan umrah wajib sebelum pelaksanaan puncak haji. Mereka mengenakan kain ihram putih-putih sejak dari asrama haji di Indonesia atau dari Bandara King Abdulaziz di Jeddah. Mereka melakukan tawaf di Kabah serta sai di Shafa dan Marwa. Lokasi umrah berada di area Masjidil Haram.
Mukhammad Khanif mengungkapkan, seorang anggota jemaah bernama Sarjaka Ngadiman Nitikrama (63) tertabrak mobil saat menyeberang jalan dari pusat perbelanjaan di kawasan Raudhah, Mekkah, Jumat (24/6/2022) malam. Korban mengalami patah tulang pada bahu depan dan kini dirawat di Rumah Sakit King Faisal. Setelah kondisi membaik, perawatan pasien akan dilanjutkan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekkah.
”Jemaah perlu lebih hati-hati menyeberang jalan,” kata Khanif. Khusus di kawasan Mahbas Jin, Mekkah, disiagakan sejumlah petugas untuk membantu jemaah menyeberang karena area itu tak dilengkapi sarana penyeberangan jalan.
Secara terpisah, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana mengatakan, KKHI didukung 45 tenaga dokter ahli dari Indonesia, dilengkapi peralatan medis, dan obat. KKHI memindai ulang kesehatan seluruh jemaah. Di tengah pandemi yang belum berakhir, jemaah diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.