Sembilan Anggota Jemaah Haji Indonesia Wafat di Arab Saudi
Cuaca panas ekstrem di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi, rentan memicu jemaah sakit, sebagian sakit bawaan dari Tanah Air. Hingga kini ada sembilan anggota jemaah yang wafat di Tanah Suci. Semua diminta menjaga kesehatan.
Oleh
ILHAM KHOIRI
·4 menit baca
KOMPAS/ILHAM KHOIRI
Dua anggota jemaah haji dengan kursi roda bersiap untuk naik ke bus "Sholawat" di Raudah, Mekkah, Arab Saudi, Minggu (19/6/2022). Bus itu akan mengantar jemaah haji ke Masjidil Haram.
MEKKAH, KOMPAS — Hingga Rabu (22/6/2022) siang waktu Arab Saudi, total sembilan anggota jemaah Indonesia wafat. Enam orang meninggal di Madinah, dua di Jeddah, dan satu di Mekkah. Sebagian besar anggota jemaah meninggal karena masalah jantung.
Kepala Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Mukhammad Khanif, di Media Center Haji (MCH) di Mekkah, Rabu, mengungkapkan, satu anggota jemaah yang meninggal di Mekkah atas nama Suharno Muhammad Sudjin dari Embarkasi Jakarta-Pondokgede. Suharno masuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Mekkah pada Selasa (21/6/2022) sekitar pukul 14.30 waktu Arab Saudi dengan komorbid berat. Setelah mengalami henti jantung, pasien dirujuk ke Rumah Sakit Al Noor di Mekkah.
”Setelah upaya maksimal, pasien dinyatakan wafat pada pukul 22.28 waktu Arab Saudi,” kata Khanif. Sampai Rabu siang, panitia masih menunggu surat resmi kematian dan rencana pemulasaraan jenazah.
Sebelumnya, dua anggota jemaah meninggal di kawasan Bandara King Abdulaziz di Jeddah. Keduanya adalah Suhati Rahmat Ali dari Embarkasi Jakarta-Pondokgede dan Muslim Abdul Wahab Salam dari Embarkasi Aceh. Enam anggota jemaah yang meninggal di Madinah adalah Bangun Lubis Wahid (Padang), Bawuk Karso Samirun (Surabaya), Hasbullah bin Burhan (Jakarta-Bekasi), Purnomo Sokariyo Sastro (Solo), Sugiansyah Basuki M Yamin (Banjarmasin), dan Rochma Erviana Prastyawati (jemaah khusus).
Khanif mengingatkan kepada jemaah haji Indonesia untuk selalu menjaga kesehatan di tengah cuaca Arab Saudi yang panas. Di Mekkah, suhu udara rata-rata di atas 40 derajat celsius. ”Diimbau jemaah haji agar selalu menggunakan pelindung dari paparan langsung sinar matahari. Jangan lupa untuk selalu memakai alas kaki dan bawa botol minum. Minum sebelum haus untuk menghindari dehidrasi (tubuh kekurangan cairan),” katanya.
Pantauan wartawan Kompas, selama beberapa hari di Mekkah, suhu udara mulai naik sejak pukul 10.00 pagi waktu setempat dan mencapai puncaknya sekitar pukul 13.00 siang. Suhu baru mereda sekitar pukul 16.00. Saat puncak panas, suhu mencapai 43 derajat celsius. Suhu udara diperkiakan akan terus naik sampai puncak musim panas yang bertepatan dengan puncak haji pada awal Juli 2022 nanti.
Saat para wartawan MCH meninjau Arafah, Muzdalifah, dan Mina, Minggu (19/6/2022), cuaca panas. Saat berada di ruang terbuka di kawasan padang gurun itu, terik matahari langsung menyengat tubuh. Wartawan kesulitan untuk merekam gambar dalam waktu lama karena telepon genggam yang digunakan tak lama kemudian mengalami panas berlebihan sehingga mati secara otomatis. Telepon genggam mesti didinginkan beberapa waktu, baru dapat dioperasikan lagi.
Pada beberapa pertemuan dengan MCH sebelumnya, Kepala Seksi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekkah M Imran menyebutkan, jantung menjadi salah satu penyebab kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi. Selain itu, ada juga keluhan terkait saluran pernapasan, penyakit paru, hipertensi (darah tinggi), dan diabetes miletus (penyakit gula). Penyakit bawaan dari Tanah Air kerap terpicu kembali saat jemaah di Arab Saudi terlalu kelelahan atau mengalami dehirasi di tengah cuaca Arab yang panas.
Imran mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan selama beribadah di Tanah Suci. Jika ada jemaah yang sakit, KKHI di Mekkah siap memberi bantuan rawat jalan atau rawat inap. Jika sakit semakin parah, pasien akan dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi. Saat ini, klinik didukung 145 petugas kesehatan yang meliputi dokter, perawat, apoteker, dan tenaga kesehatan lain.
Beberapa anggota jemaah berusaha beradaptasi dengan cuaca panas Mekkah. Saat pergi dari hotel menuju Masjidil Haram, jemaah mengenakan penutup kepala. Contohnya, Slamet Priyanto (54) dan Pujiati (47) asal Lamongan, Jawa Timur. Pasangan suami istri itu mengaku kepanasan saat melintas di jalan. Keduanya senang saat ada petugas yang membantu jemaah menyeberangkan jalan di halte di kawasan Mahbas Jin di Mekkah. Halte berada di depan Hotel Sofwat Albayt. Dari halte itu, jemaah naik bus menuju Masjidil Haram untuk tawaf di Kabah.
”Cuaca panas, mobil di jalan melaju kencang. Terima kasih ada petugas yang membantu menyeberangkan jalan,” kata Slamet sambil berjalan cepat menuju hotel.
Suasana di Terminal Syib Amir di dekat Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, Senin (13/6/2022) siang. Kota ini tengah memasuki musim panas dengan suhu udara pada siang hari berkisar 44-46 derajat celsius. Puncak panas diperkirakan berlangsung pada awal Juli 2022 dengan suhu sekitar 50 derajat celsius.