Butuh Lebih Banyak Talenta Digital Indonesia untuk Menuju Industri 5.0
Kebutuhan talenta digital Indonesia perlu digenjot untuk mendukung transformasi perusahaan menuju industri 5.0. Dukungan untuk pelatihan dan penyiapan sumber daya manusia talenta digital makin dibutuhkan.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Transformasi sumber daya manusia atau SDM talenta digital untuk perusahaan harus dilihat sebagai investasi jangka panjang agar mampu beradaptasi dengan perubahan menuju Industri 5.0. Untuk itu, Indonesia perlu memiliki banyak talenta digital untuk menghadapi dunia bisnis dengan daya saing digital yang ketat.
Guna mendukung pengembangan talenta digital Indonesia, Binar Academy yang merupakan platform edutech yang fokus pada pengembangan talenta digital merilis whitepaper Akselerasi Talenta Digital.
Whitepaper atau kertas putih ini membahas seputar bagaimana perusahaan seharusnya bersiap menghadapi dan bertahan di era industri digital 5.0. Binar Academy mengumpulkan data yang menjadi pendukung bagaimana seharusnya Indonesia memiliki banyak talenta digital untuk menghadapi dunia bisnis dengan daya saing digital yang ketat.
Founder & CEO Binar Academy Alamanda Shantika di Jakarta, Kamis (9/6/2022), menuturkan, whitepaper ini disusun untuk memberi gambaran transformasi digital dan peluang yang ditimbulkannya. ”Transformasi digital kini merupakan poin kunci yang menjadi concern semua pihak. Semua institusi kini berupaya mendorong transformasi. Kami ingin menghadirkan tantangan dan peluang yang dimiliki oleh transformasi digital,” ujarnya.
Pada whitepaper yang baru dirilis tersebut, Binar Academy mengedepankan tiga hal utama. Pertama, transformasi digital memaksimalkan potensi perusahaan. Makin digital perusahaan, revenue makin naik.
Kedua, meningkatkan keterampilan karyawan untuk memacu daya saing perusahaan. Sebagai penerapan keterlibatan karyawan (employee engagement) di sektor peluang pertumbuhan (growth opportunity), peningkatan keterampilan berkorelasi langsung dengan performa kerja dan loyalitas lebih baik di kalangan karyawan.
Transformasi digital kini merupakan poin kunci yang jadi concern semua pihak. Semua institusi kini berupaya mendorong transformasi. Kami ingin menghadirkan tantangan dan peluang yang dimiliki oleh transformasi digital.
Transformasi digital kini merupakan poin kunci yang menjadi concern semua pihak. Semua institusi kini berupaya mendorong transformasi. Kami ingin menghadirkan tantangan dan peluang yang dimiliki oleh transformasi digital.
Ketiga, kegigihan dan pola pikir bertumbuh (grit & growth mindset) menciptakan karyawan adaptif dan tangguh. Menurut NeuroLeadership Institute (2019), sebanyak 56 perusahaan global memakai metode grit & growthmindset untuk meningkatkan kinerja karyawannya. Sekitar 60 persen pekerja di perusahaan global butuh kritik dan saran dari atasannya untuk membuatnya lebih termotivasi.
Masih kesulitan
Alamanda memaparkan, dari studi terbaru firma hukum global Baker McKenzie (2021) disebutkan hanya 34 persen entitas perusahaan Indonesia yang sukses melakukan transformasi digital dan mampu memonetisasinya. Mayoritas perusahaan masih kesulitan dan tetap menjalankan bisnis secara konvensional.
Salah satu faktor perusahaan Indonesia kesulitan menaklukkan industri 5.0, yakni minimnya ketersediaan talenta digital yang mumpuni. Saat ini, Indonesia baru memiliki 1,1 juta talenta digital. Padahal, menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, dibutuhkan sekitar 9 juta orang untuk bisa layak transformasi digital.
”Solusinya yakni transformasi SDM. Perusahaan Indonesia perlu melakukan strategi reskilling dan upskilling teknologi karyawan secepatnya jika ingin tetap eksis dan relevan dalam persaingan. Di samping perlu mengasah kemampuan grit & growth mindset karyawan,” kata Alamanda.
Sementara itu, Co-Founder dan Direktur Bisnis Binar Academy Dita Aisyah menuturkan, pihaknya bersiap mendukung terjadinya perubahan dengan menghadirkan solusi sesuai kebutuhan terkini. Whitepaper ini juga sekaligus menjadi pengingat untuk menghadirkan produk dan layanan sesuai kebutuhan.
”Kami ingin membagikan temuan-temuan baru ini kepada khalayak serta segenap rekanan agar bisa mengingatkan semua pihak akan pentingnya transformasi digital. Binar Academy siap hadir sebagai mitra dalam mengimplementasikan transformasi digital bagi segenap institusi,” katanya.
Pembentukan talenta digital, lanjut Dita, harus memperhatikan nilai kerja sama. Talenta digital dalam level individu bukan perkara keahlian teknis saja, melainkan perlu diimbangi dengan kemampuan mental skills, seperti grit & growth mindset, agar seimbang otak dan hati. Adapun pada tataran kelompok, talenta digital harus mampu berkolaborasi, berinisiatif, dan berkontribusi.