Kebutuhan talenta digital untuk dunia kerja dan pendidikan semakin tinggi. Karena itu, kolaborasi dalam penyediaan pendidikan digital perlu diperkuat.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
MELATI MEWANGI UNTUK KOMPAS
Suasana Pembelajaran Dunia Teknologi Digital di Binar Academy, di The Breeze, BSD City, Rabu (5/12/2018).
JAKARTA, KOMPAS — Permintaan talenta digital untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan keterampilan digital terus meningkat. Karena itu, pendidikan dan pelatihan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang dapat mengisi permintaan tersebut perlu digenjot agar Indonesia dapat memajukan ekonomi berbasis digital.
Mengacu pada data di laman Linkedln, kini terdapat lebih dari 5.000 lowongan pekerjaan di bidang pemasaran digital di Indonesia. Salah satu kebutuhan tenaga kerja industri teknologi di Indonesia, yakni praktisi pemasaran digital.
Menurut Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Septriana Tangkary, pertumbuhan nilai perdagangan elektronik (e-dagang) di Indonesia mencapai 78 persen, tertinggi di dunia. Hal ini sejalan dengan adanya kebutuhan pemasaran digital yang memainkan peran penting dalam kesuksesan usaha.
Dita Aisyah, Co-Founder Binar Academy, Senin (4/4/2022), mengutarakan, pentingnya pemasaran digital di berbagai industri saat ini. Karena itu, Binar Academy membentuk Digital Marketing Bootcamp sebagai komitmen untuk membantu masyarakat menyediakan akses belajar dengan biaya terjangkau dan bermanfaat tanpa mengurangi mutu.
Binar Bootcamp Digital Marketingadalah kelas yang disiapkan untuk membekali siswa dengan keterampilan terpenting dalam pemasaran digital, dan menyampaikannya dalam bentuk pembelajaran yang mudah dicerna dan menarik. Siswa bisa secara fleksibel memilih waktu kursus dan dapat mengakses materi gratis kapan pun melalui aplikasi dan dapat meneruskan ke kelas intensif yang berlangsung selama empat bulan.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU
Sejumlah siswa.di Jakarta menikmati pembelajaran digital di PGRI Smart Learning Center.
Binar Academy telah meluluskan lebih dari 8.000 talenta digital seperti full stack developer, UI UX researcher, android engineer, dan lain-lain. Binar Academy juga menawarkan materi gratis yang bisa diakses melalui aplikasi mobile.
Pendaftaran kelas intensif juga bisa dilakukan melalui aplikasi Binar Academy dengan syarat sudah menyelesaikan silver course di aplikasi Binar.Kelas ini diperuntukkan bagi siapa pun yang ingin menciptakan dan meningkatkan keterampilan dalam dunia pemasaran digital, terutama career starter, career switcher, dan pelaku usaha mikro kecil, dan menengah atau UMKM.
”Dengan Binar Bootcamp Digital Marketing, para peserta akan mempelajari keterampilan yang harus dimiliki melalui pengalaman belajar yang menarik dan akan membentuk karier serta bisnis di masa depan. Selama pembelajaran, para peserta akan dibekali keterampilan sesuai kebutuhan industri dengan penyampaian mudah dicerna dan menarik. Program ini kami sasar bagi para praktisi yang berencana melakukan pivot karier ke bidang digital marketing,” kata Dita.
Selama pembelajaran, para peserta akan dibekali keterampilan sesuai kebutuhan industri dengan penyampaian mudah dicerna dan menarik.
Dukungan bagi masyarakat untuk mendapatkan keterampilan digital untuk semua kalangan juga dilakukan Google Indonesia. Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menuturkan, Google ingin membantu orang untuk mendapat pekerjaan yang kini banyak dibutuhkan, seperti IT support, data analytics, project management, dan UX design,” kata Randy.
Salah satunya, Google memberikan sebanyak 2.000 beasiswa IT Support Certificate untuk mahasiswa, dosen, dan staf terpilih Telkom University di Bandung. Ini menjadikan Telkom University sebagai universitas pertama yang menerima beasiswa tersebut.
Direktur Utama Yayasan Pendidikan Telkom Sindhu Aryanto, menyampaikan misi Google Indonesia sejalan dengan Telkom Group yang ingin membangun talenta digital agar siap menyongsong masa depan. ”Program Google Career Certificates ini sudah ditunggu semua kalangan, baik pendidikan maupun industri. Hal ini dapat mengatasi kesenjangankebutuhan dengan kompetensi yang tersedia,” katanya.
Sementara itu, Rektor Telkom University Adiwijaya, menyampaikan Google Career Certificates Scholarship Program diberikan untuk 2.000 TelUtizen baik mahasiswa, dosen, staf, dan alumni. Itu merupakan jawaban untuk memenuhi kebutuhan talenta digital masa depan. ”Semoga kerja sama ini terus dapat dikembangkan dan memberikan manfaat yang lebih luas bukan hanya untuk Indonesia, tetapi untuk dunia,” kata Adiwijaya.
Platform untuk pendidikan
Dunia pendidikan juga membutuhkan sumber daya manusia (SDM) digital yang mumpuni. Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) bersama BAKTI Kominfo meningkatkan layanan pemanfaatan koneksi internet di daerah tertinggal. Salah satunya melalui penyiapan SDM yang memahami terkait kebijakan layanan akses internet serta mampu menerapkan platform digital untuk pendidikan.
Kepala Pusdati, M Hasan Chabibie mengatakan saat ini kompetensi SDM pendidikan dalam mendayagunakan teknologi dibutuhkan. ”Kami memanggil 170 guru dari seluruh Indonesia yang merupakan Duta Rumah Belajar (DRB) dan Kapten Belajar.id agar mampu mengimplementasikan penggunaan platform digital untuk pendidikan dan mengetahui hasil identifikasi penerapan literasi dan cakap digital dalam proses pendidikan,” kata Hasan pada acara Bimbingan Teknis Literasi Digital untuk Komunitas Belajar, akhir pekan lalu.
Hasan mengatakan kolaborasi ini dapat mengakselerasi program pemerintah, salah satunya adalah digitalisasi sekolah. “Para Duta Rumah Belajar ini tentu akan turut menyukseskan program pemerintah,” tutur Hasan.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU
Pendidikan digital mulai dikembangkan dalam pembelajaran. Pelatihan bagi guru juga dilkukan. Salah satubterlihat kegiatan pembeljaran digital di SMart Lerning Center PGRI di Jakarta.
Pemerintah harus terbuka dan adaptif terhadap pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran, termasuk produk layanan Pusdatin dan kementerian. Beberapa produk layanan itu meliputi antara lain, PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK), Sapa Rumbel, Platform Merdeka Mengajar, Platform Sumber Daya Sekolah (TanyaBOS, ARKAS, SIPLah), Akun Pembelajaran Belajar.id, dan KIHAJAR STEM.
Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah, BAKTI Kominfo Danny Januar Ismawan mengatakan, pada tahun 2022 BAKTI Kominfo mempersiapkan peluncuran Satelit Republik Indonesia (Satria) yang akan mampu menyediakan koneksi internet pita lebar untuk 150.000 titik. ”Setelah terkoneksi, maka diperlukan utilisasi pemanfaatannya untuk pendidikan dalam mendukung e-learning_dan e-administrasi,” kata Danny.
Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Utama, Kemendikbudristek Purwanto mengajak seluruh DRB dan Kapten Belajar.id dapat berkolaborasi bersama pengembang teknologi pembelajaran sebagai agen perubahan. ”Kita harus memahami permasalahan belajar, seperti sistem, suprasistem dan subsistem, filosofi pendidikan, dan sebagainya. DRB dan kapten Belajar.id harus menjadi garda terdepan dalam hal literasi digital,” kata Purwanto.