Perayaan Idul Fitri Bersamaan Diharapkan Tingkatkan Persatuan Umat
Perayaan Idul Fitri bersamaan Senin (2/5/2022) besok diharapkan bisa meningkatkan kebersamaan dan persatuan umat Islam. Hal itu diharapkan bisa menjadi modal bangsa Indonesia untuk mengatasi persoalan yang ada.
Oleh
YOLA SASTRA, HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perayaan Idul Fitri yang akan dilakukan bersamaan Senin (2/5/2022) besok diharapkan bisa meningkatkan kebersamaan dan persatuan umat Islam di Indonesia. Kebersamaan dan persatuan ini diharapkan bisa menjadi modal besar bagi bangsa Indonesia untuk mengatasi persoalan yang ada, termasuk pandemi Covid-19.
Dalam sidang isbat yang digelar Minggu (1/2/2022) malam, pemerintah telah menetapkan hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah jatuh pada Senin (2/5/2022) besok. Dengan penetapan ini, perayaan Idul Fitri tahun ini akan dilakukan secara bersamaan karena Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga menetapkan Idul Fitri jatuh pada Senin besok.
”Mudah-mudahan dengan hasil sidang isbat ini, seluruh umat Islam di Indonesia dapat merasakan Idul Fitri secara bersama-sama. Semoga ini menjadi cerminan kebersamaan umat Islam di Indonesia dan kebersamaan ini mudah-mudahan menjadi wujud dari kebersamaan kita sebagai sesama anak bangsa untuk menatap masa depan bangsa ini lebih baik,” ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas seusai sidang isbat.
Yaqut menjelaskan, dalam penetapan Idul Fitri, Kementerian Agama selalu menggunakan dua metode. Metode pertama adalah hisab atau perhitungan, sementara metode kedua adalah rukyat atau melihat langsung keberadaan hilal.
”Untuk kita pahami bersama, dua metode ini bukanlah dua metode yang dipertentangkan. Keduanya adalah metode yang saling melengkapi satu dengan yang lain karena keduanya sangat penting,” ujar Yaqut.
Yaqut memaparkan, untuk mengonfirmasi hasil hitungan hisab terkait posisi hilal, Kementerian Agama menerjunkan petugas untuk melakukan rukyat di 99 lokasi di 34 provinsi. Berdasarkan pengamatan di 99 titik lokasi rukyat itu, sebagian petugas melaporkan telah melihat hilal. Hasil pengamatan inilah yang menguatkan penetapan Idul Fitri jatuh pada Senin besok.
”Berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk serta laporan hilal yang sudah terlihat, secara mufakat tadi sidang isbat menetapkan bahwa 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada Senin, 2 Mei 2022,” ungkap Yaqut.
Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Abdullah Jaidi mengatakan, Idul Fitri yang dirayakan serentak patut disyukuri. ”Mudah-mudahan semangat kebersamaan dan persatuan kita terus kita pupuk sehingga di kemudian hari kita akan tetap menjalin hubungan baik dalam kebersamaan kita,” katanya.
Selain dengan kegembiraan, Abdullah menyatakan, Idul Fitri juga harus diisi dengan berbagi kasih sayang dalam kehidupan, misalnya dengan menyantuni fakir-miskin dan anak-anak yatim. Selama Ramadhan dan Idul Fitri, umat Islam diharapkan tidak hanya meningkatkan kesalehan beribadah, tetapi juga meningkatkan kesalehan sosial dalam interaksi di kehidupan masyarakat.
”Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah SWT bahwa Ramadhan tahun ini kita diiringi oleh akhir perjalanan pandemi Covid-19. Ini patut kita syukuri. Atas syukur itulah, kita harus mewujudkan kebersamaan kita dalam kehidupan ini,” ujar Abdullah.
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto juga menyambut baik penetapan Idul Fitri serentak pada Senin besok. Dia menyebut, dalam sidang isbat, semua peserta secara bulat sepakat menetapkan Idul Fitri jatuh pada Senin besok.
”Meskipun awal puasa berbeda, ada yang tanggal 2 April, ada yang 3 April, akhirnya bisa bertemu di ujung, 1 Syawal 1443 Hijriyah pada 2 Mei 2022. Ini modal kita untuk sama-sama menjaga silaturahmi dan kekompakan,” kata Yandri seusai sidang isbat di kantor Kementerian Agama, Minggu malam.
Yandri melihat, masyarakat Indonesia sangat antusias menyambut Idul Fitri tahun ini. Hal ini, antara lain, terlihat dari kemacetan yang sempat terjadi di jalur mudik beberapa hari terakhir ini. Menurut dia, kelelahan dalam perjalanan mudik yang dialami masyarakat itu akan terbayar saat bertemu sanak saudara di kampung halaman.
”Pesan kami, tetap jaga protokol kesehatan, kekompakan, persatuan. Saat arus balik, sukseskan arus lalu lintas yang tertib aman dan damai itu kunci kita untuk menghargai sesama,” kata Yandri.
Yandri menambahkan, kekompakan masyarakat menjadi modal bangsa Indonesia agar bisa keluar dari beragam persoalan, termasuk pandemi Covid-19. ”Dengan kita bersama-sama, insya Allah bangsa kita akan keluar dari persoalan sulit apa pun. Momentum Idul Fitri besok jadi energi baru bagi kita membangun masa depan lebih baik,” ujarnya.