Membayar Rindu Misa Tri Hari Suci Paskah di Gereja
Sejak pandemi Covid-19 merebak pada 2020, segala kegiatan peribadatan umat Kristiani pindah ke layar telepon atau televisi, Perayaan Paskah tahun ini mengobati kerinduan menjalankan ibadah secara langsung meski terbatas.
Oleh
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
·5 menit baca
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Sebanyak 404 anggota jemaat di Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/4/2022), mengikuti Misa Vigili Paskah yang dipimpin Yohanes Setiyawan PR.
Terbayar sudah! Sejak pandemi menyeruak di negeri ini pertengahan Maret 2020, seluruh kegiatan peribadatan berpindah ke layar telepon seluler atau televisi karena mesti dilakukan daring (online). Kerinduan mengikuti misa dari pra-Paskah hingga Paskah tahun ini akhirnya terlaksana.
Di Gereja Katolik Roh Kudus, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Surabaya, Jawa Timut, untuk mengikuti misa secara langsung, umat harus gerak cepat mendaftar secara online. Umat harus sabar menunggu disebarkan tautan pendaftaran oleh ketua lingkungan di 15 wilayah di paroki ini. Meski Kota Surabaya memasuki pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 sejak 4 April 2022, umat yang bisa ikut misa di gereja dibatasi 50 persen atau sebanyak 404 orang dari kapasitas gereja dan balai paroki.
Adapun tautan pendaftaran misa diedarkan ketua lingkungan melalui grup Whatsapp lingkungan rata-rata sepekan sebelum hari-H atau hari misa. Kenyataannya, kursi yang tersedia untuk misa kebanyakan penuh maksimal 60 menit sejak tautan (link) pendaftaran diedarkan.
”Saya memilih siaga jelang jam link pendaftaran misa diedarkan,” kata Fransiska Ima (40), anggota jemaat di lingkungan Bartolomeus, yang rumahnya sekompleks dengan gereja.
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Petugas memeriksa suhu umat yang hendak mengikuti perayaan Misa Vigili Paskah di Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya, Sabtu (16/4/2022).
Menunggu tautan pendaftaran misa sejak pandemi Covid-19 dirasakan umat sebagai penantian paling mendebarkan. Dalam kondisi yang belum sepenuhnya normal sehingga terjadi pembatasan, untuk bisa ikut misa Tri Hari Suci mulai Kamis Putih, Jumat Agung, dan Vigili Paskah (Sabtu Suci), umat mesti beradu cepat mendaftar.
Banyak yang menginformasikan bahwa dirinya bersama keluarga tidak berhasil mendapat kursi untuk ikut misa Tri Hari Suci. ”Begitu cek link pendaftaran, semua sudah habis. Harapan satu-satunya, ada yang batal sehingga bisa ikut misa,” kata Kezia (14) dari tim Mesdos Komsos Paroki Roh Kudus.
Dalam kondisi yang belum sepenuhnya normal sehingga terjadi pembatasan, untuk bisa ikut misa Tri Hari Suci mulai Kamis Putih, Jumat Agung, dan Vigili Paskah (Sabtu Suci), umat mesti beradu cepat mendaftar.
Keluhan dan pertanyaan terkait untuk bisa ikut misa, menurut Kezia, mendominasi isi pesan di Instagram Kosmos eRKa Paroki Roh Kudus Surabaya. Pertanyaan lain, apakah gereja yang dibangun tahun 2001 dengan kapasitas sekitar 10.000 orang tersebut memberi kesempatan bagi umat Katolik selain penduduk di paroki tersebut, semisal mahasiswa atau karyawan yang tengah bertugas di Surabaya.
Meski umat yang bisa hadir saat misa di gereja masih terbatas, panitia adaptasi kebiasaan baru (AKB) Paroki Roh Kudus memberi kesempatan bagi yang bukan umat gereja ini. ”Paroki menyediakan paling tidak 10 kursi untuk umat dari luar paroki ini,” kata Sekretaris Dewan Pastoral Paroki Roh Kudus, Petrus Sekidja, Minggu (17/4/2022).
Daun palma umat diperciki air suci pada perayaan Misa Minggu Palma yang dipimpin Yoseph Jaga Dawan SVD di Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya, Sabtu (9/4/2022) petang.
Kerja ekstra
Tingginya minat umat untuk hadir secara langsung membuat panitia AKB di Paroki Roh Kudus, Surabaya, harus mengukur betul kekuatan petugas baik di dalam maupun luar gereja.
Misa yang dilakukan masing-masing dua kali untuk setiap perayaan dengan jeda waktu dua jam ternyata tak cukup untuk mengurai kemacetan kendaraan ataupun lalu lintas umat dari dalam ataupun luar gereja.
Seperti pada Misa Vigili Paskah yang berlangsung pada Sabtu (16/4/2022) pertama pukul 17.30, misa tersebut diikuti 404 orang. Misa kedua ditetapkan pukul 20.00. Sekitar pukul 18.00, umat yang hendak mengikuti misa kedua sudah mulai berdatangan.
Akibatnya, seluruh jalan di seputaran gereja yang berada di atas lahan 5.000 meter persegi ini menjadi sesak. Bahkan, kendaraan umat yang baru selesai misa tidak bisa beranjak.
Ketika misa pertama selesai sekitar pukul 19.10, umat yang berada di dalam gereja sempat kebingungan ketika akan keluar karena tiga pintu masuk sudah dipadati umat yang hendak mengikuti misa kedua. Akhirnya, panitia memutuskan menunda Misa Vigili Paskah kedua menjadi pukul 20.30. Informasi penundaan misa pun segera beredar di grup Whatsapp seluruh lingkungan. Penundaan setengah jam terpaksa dilakukan karena lalu lintas di sekitar gereja benar-benar terkunci sehingga butuh waktu untuk mengurainya.
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Pada Misa Kamis Putih, Kamis (14/4/2020) malam, Pastor Kepala Paroki Roh Kudus, Surabaya, Dominikus Beda Udjan SVD membasuh kaki 12 perwakilan umat gereja ini.
Meski penuh perjuangan, bisa mengikuti perayaan misa mulai Rabu Abu, Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Vigili Paskah, hingga Minggu Paskah pada tahun ini cukup mengobati kerinduan umat. Selama pandemi Covid-19, perjumpaan tak hanya dibatasi di dalam gereja, tetapi juga di tingkat lingkungan. Doa lingkungan dan kegiatan kerohanian lain umumnya dilakukan secara daring. Bahkan, warga lanjut usia terhitung lebih dari dua tahun tak bisa menyambut tubuh Kristus melalui komuni suci.
Belakangan, di kalangan umat Paroki Roh Kudus muncul saran bagaimana jika dibuat video singkat semacam tutorial bagaimana umat bersikap ketika mengikuti misa di gereja. Alasannya, banyak yang sama sekali tak pernah mengikuti misa di gereja selama pandemi Covid-19. ”Beberapa umat sempat bingung cara menerima komuni. Kan, wajib pakai masker. Maka, perlu dibuat video singkat terkait hal itu,” ujar Vira, pengurus Dewan Pimpinan Paroki Roh Kudus.
Dibukanya pintu gereja untuk menyambut umat merayakan misa setelah Surabaya masuk PPKM level 1 setidaknya memberi kesejukan bagi umat. Bisa ikut misa di gereja benar-benar menjadi pelipur lara bagi umat meski semuanya masih wajib menerapkan protokol kesehatan.
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Persiapan perayaan Misa Vigili Paskah, Sabtu (16/4/2022), yang berlangsung pukul 17.30 di Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya, mendapat pengawalan dari aparat keamanan Polsek Gunung Anyar, Surabaya.
Terlebih, Covid-19 belum benar-benar menyingkir. Untuk itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengingatkan semua warga Kota Surabaya agar jangan langsung lupa diri. Semua bisa menjalankan aktivitas kehidupan secara normal meski masih tetap menjaga jarak dan memakai masker.
Untuk memastikan semua kegiatan keagamaan berlangsung sesuai protokol kesehatan, hampir semua gereja mendapat pengawasan satgas Covid-19 tingkat kecamatan dan kelurahan. Paling penting lagi, semua warga kota terus diajak agar segera mendapat vaksin penguat sebagai salah satu benteng menghadang penularan Covid-19. Selain itu, protokol kesehatan selalu harus dipatuhi dalam pola kehidupan baru. Selamat Paskah.