Pergelaran musik jazz di Baturraden akan kembali digelar setelah vakum tiga tahun. Diharapkan BaturraJazz bisa meningkatkan ekonomi desa.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Setelah vakum tiga tahun akibat pandemi Covid-19, pergelaran music jazz di Baturraden atau dikenal dengan BaturraJazz akan kembali digelar pada Agustus 2022 mendatang, Diharapkan ajang ini bisa menjadi oase para musisi sekaligus mengangkat potensi wisata di kawasan sekitar lereng selatan Gunung Slamet ini.
”Salah satu tujuannya adalah menggerakkan ekonomi desa. Kemudian, jazz itu bukan hanya untuk dinikmati oleh kalangan high class, ya, tapi siapa pun bisa menikmati,” kata Slamet Prayitno, salah satu inisiator BaturraJazz di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (16/4/2022).
Prayitno menyampaikan, sebelum acara puncak BaturraJazz yang digelar di Bukit Bintang Baturraden, akan ada serangkaian acara pembuka atau panggung mini di desa dan tempat wisata di sekitar Purwokerto.
”Sebelumnya akan ada Road to Baturrajazz 2022, berupa panggung mini di desa-desa tertentu, seperti di Karangsalam, di Mandala Wisata, Maskumambang, atau di Madhang Maning Park,” paparnya.
Menurut Prayitno, panggung mini itu akan dimeriahkan oleh band-band dan seniman lokal serta kolaborasi musik tradisional khas banyumasan, seperti calung atau kentongan.
Promosi
”Di sana kami juga ingin mempromosikan potensi wisata Banyumas. Desa wisata, misalnya, ada Desa Ketenger, Karangsalam, juga ada Limpakuwus,” ujarnya.
Prayitno menyampaikan, panitia juga akan membuka poling dari masyarakat untuk menentukan siapa artis nasional yang akan dihadirkan dalam Baturrajazz 2022 mendatang.
Petrus Christo (31), drummer dari grup band Jesskidding di Purwokerto, menyambut senang atas rencana pergelaran Baturrajazz 2022 itu. ”Senang banget soalnya sudah lama banget tidak ada acara musik besar karena pandemi,” katanya.
Pergelaran BaturraJazz merupakan ajang tahunan yang digelar sejak 2015. Pada pergelaran BaturraJazz 2017, misalnya, acara berlangsung pada Sabtu (21/10/2017) di Bukit Bintang.
Di sana kami juga ingin mempromosikan potensi wisata Banyumas. Desa wisata, misalnya, Desa Ketenger, Karangsalam, juga ada Limpakuwus. (Slamet Prayitno)
Saat itu, musisi Barry Likumahuwa hadir sebagai bintang tamu untuk menghibur pengunjung (Kompas, 5/11/2017). Diselimuti hawa sejuk lereng Gunung Slamet, saat itu pengunjung bisa menikmati hangatnya sajian jazz sekaligus memandang gemerlap cahaya kota Purwokerto di Bukit Bintang Baturraden.