Omicron Ditemukan di Kalsel, Tempat Tidur di Rumah Sakit Ditambah
Kasus Covid-19 varian Omicron telah ditemukan di Banjarmasin dan beberapa daerah lain di Kalimantan Selatan. Pemerintah daerah mulai waspada dengan kembali menyiapkan tempat perawatan dan memperketat protokol kesehatan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Kasus Covid-19 varian Omicron ditemukan di Banjarmasin dan beberapa daerah lain di Kalimantan Selatan seiring melonjaknya kasus positif Covid-19. Pemerintah daerah mulai waspada dengan kembali menyiapkan tempat perawatan dan memperketat protokol kesehatan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi menyampaikan, penambahan kasus positif Covid-19 sangat signifikan dalam sepekan terakhir. Kasus aktif sampai Senin (7/2/2022) mencapai 895 kasus. Sebanyak 48 kasus di antaranya dirawat di rumah sakit, sedangkan 847 kasus lainnya menjalani isolasi mandiri.
Berdasarkan surat hasil pemeriksaan terhadap 17 sampel pasien Covid-19 yang dikirim Dinkes Kalsel ke Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Jakarta, sudah dikonfirmasi Covid-19 varian Omicron di Banjarmasin dan beberapa daerah lain di Kalsel.
”Dari 17 sampel, ada 9 sampel positif Omicron. Sebagian di antaranya di Banjarmasin. Ini tentunya membuat kita harus meningkatkan kewaspadaan,” kata Machli di Banjarmasin, Selasa (8/2/2022).
Menurut Machli, pihaknya telah melakukan tes, pelacakan, dan pengobatan atau 3T (testing, tracing, treatment) terhadap temuan kasus Covid-19 varian Omicron di Banjarmasin. Mereka yang terinfeksi Omicron dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik.
”Penyebaran Omicron itu sangat cepat, lima kali lebih cepat daripada varian Delta. Meskipun gejalanya relatif lebih ringan, harus tetap diantisipasi jangan sampai Omicron menyerang warga lansia dan orang yang punya komorbid,” katanya.
Untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Machli mengatakan, Pemerintah Kota Banjarmasin kembali merekrut sukarelawan yang pernah ditugaskan merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Suriansyah. Jumlah sukarelawan yang direkrut kembali sebanyak 15 orang.
Pada RSUD Sultan Suriansyah, yang merupakan milik Pemkot Banjarmasin, juga dilakukan penambahan tempat tidur. Sebanyak 25 tempat tidur pasien Covid-19 yang tersedia saat ini ditambah menjadi 100 tempat tidur. Pihak rumah sakit juga telah mempersiapkan obat-obatan dan oksigen.
”Kami menyiapkan kembali tempat perawatan pasien Covid-19 seperti beberapa waktu lalu setelah hampir tiga bulan zero kasus (rawat inap) di Banjarmasin,” katanya.
Di samping menyiapkan perawatan, Pemkot Banjarmasin bersama TNI dan Polri akan kembali memperkuat edukasi tentang protokol kesehatan kepada masyarakat serta mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Pembatasan atau pengetatan akan kembali dilakukan di Banjarmasin, misalnya razia kepada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan.
”Masyarakat jangan panik, tetapi juga jangan lengah. Kewaspadaan harus ditingkatkan dalam upaya melindungi kelompok rentan,” kata Machli.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melalui Surat Edaran Nomor 443.33/612/Dinkes/2022 tentang Peningkatan Upaya Pengendalian Covid-19 menginstruksikan kepada bupati dan wali kota di Kalsel untuk melakukan langkah-langkah antisipasi dan pengendalian. Hal ini untuk mencegah penularan Covid-19 varian Omicron dari transmisi lokal.
Pemerintah kabupaten/kota diinstruksikan, antara lain mengawasi pemanfaatan aplikasi Peduli Lindungi dan pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat di tempat-tempat kegiatan masyarakat, seperti pusat perbelanjaan, tempat wisata, fasilitas umum, tempat ibadah, dan berbagai acara masyarakat.
Sahbirin juga minta agar pemda memperketat pemeriksaan terhadap pelaku perjalanan di pintu masuk provinsi Kalsel, seperti di bandara, pelabuhan, dan perbatasan darat antarprovinsi, serta kegiatan berpotensi kerumunan. Kemudian, menyiapkan dan mengaktifkan kembali isolasi terpusat di wilayah masing-masing.
”Cakupan vaksinasi juga harus terus ditingkatkan dengan mengoptimalkan stok vaksin yang tersedia dengan menjangkau sasaran secara efektif, khususnya sasaran lansia dan anak,” kata Sahbirin.