Dihadiri Delegasi 193 Negara, GPDRR di Bali Menerapkan Sistem ”Bubble”
Di tengah pandemi Covid-19, Kebijakan Global untuk Pengurangan Risiko Bencana atau Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022 di Bali akan menerapkan sistem ”bubble”. Delegasi dari 193 negara dijadwalkan hadir.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pertemuan Kebijakan Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (Global Platform for Disaster Risk Reduction/GPDRR) 2022 di Bali akan dihadiri delegasi dari 193 negara. Agenda dua tahunan ini menerapkan sistem bubble atau gelembung untuk membatasi interaksi peserta dengan masyarakat demi mencegah penularan Covid-19.
GPDRR 2022 dijadwalkan digelar di dua tempat di Bali pada 23-28 Mei. Pertemuan ini membahas langkah bersama negara-negara di dunia dalam mengurangi risiko bencana.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, penyelenggaraan GPDRR 2022 akan menerapkan sistem bubble. ”Akan dikawal dari kedatangan di bandara, dalam perjalanan, sampai ke lokasi acara dengan menerapkan protokol kesehatan. Artinya, para delegasi tidak berinteraksi dengan masyarakat banyak di Bali,” ujarnya seusai menghadiri rapat koordinasi tingkat menteri terkait persiapan GPDRR di Bali, Jumat (28/1/2022).
Suharyanto menuturkan, pihaknya menyiapkan tiga skenario untuk menggelar kegiatan itu. Pertama, 4.000 peserta mengikuti acara secara tatap muka dan yang lainnya secara daring. Kedua, 2.000 orang mengikuti acara secara tatap muka dan sisanya daring. Ketiga, peserta tatap muka dibatasi 1.000 orang.
”Untuk menentukan skenario yang dipilih, masih menunggu petunjuk dari Presiden (Joko Widodo). Tentu hal ini berkaitan dengan perkembangan Covid-19 yang melanda pada Mei mendatang,” ujarnya.
Kebijakan kedatangan dari luar negeri tetap mengacu pada Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 3 Tahun 2022. Tidak ada perbedaan perlakuan karantina terhadap orang dari negara dengan kasus Covid-19 varian Omicron yang tinggi.
“Diperlakukan sama, baik warga negara asing maupun Indonesia dengan karantina tujuh hari. Tetapi, jika masuk dalam delegasi (GPDRR), akan menerapkan sistem bubble,” jelasnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, dalam waktu dekat Indonesia akan menerima kunjungan dari utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengurangan risiko bencana, Mami Mizutori. Kunjungan itu untuk memantau persiapan GPDRR pada empat bulan mendatang.
Menurut Muhadjir, pelaksanaan GPDRR 2022 akan menerapkan protokol kesehatan mulai dari kedatangan delegasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Persiapan kegiatan ini juga melibatkan TNI dan Polri untuk menjamin keamanan.
”Agenda ini diharapkan berdampak positif dalam memperkuat diplomasi kemanusiaan serta mendorong komitmen bersama untuk mengurangi risiko bencana. Selain itu, bisa mendukung pemulihan ekonomi dan pariwisata,” ucapnya.
Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, prokes akan diterapkan secara ketat, salah satunya dengan menerapkan tes usap PCR di bandara serta pengawalan hingga ke lokasi acara.
”Terkait keamanan, bersama Panglima (TNI), kami sudah siapkan rangkaiannya. Antisipasi potensi ancaman, mulai dari demonstrasi hingga teror, sudah dilakukan sehingga acara bisa berjalan lancar,” katanya.