"Like & Share" adalah film garapan Gina S Noer yang bercerita tentang perempuan dan kekerasan seksual. Film ini akan tayang pada 8 Desember 2022.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·5 menit baca
Like & Share adalah surat terbuka soal seksualitas perempuan dan kekerasan seksual terhadap perempuan. Saat pembahasan dua topik tersebut belum menemukan ujungnya, teknologi digital hadir sebagai katalis baru yang kian memurukkan perempuan. Sampai kapan ini harus berlanjut?
Bermula dari kisah dua gadis cantik yang bersahabat baik. Mereka adalah Lisa (Aurora Ribero) dan Sarah (Arawinda Kirana). Tak hanya duduk sebangku di SMA, mereka juga membuat proyek bersama sebagai kreator konten yang membuat video ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response).
Dua remaja yang terlihat ceria ini memiliki masalah masing-masing. Ibu Lisa, Ninda (Unique Priscilla), banyak menuntut karena takut gagal dalam rumah tangga barunya. Dengan segala tekanan yang ada di rumah, Lisa tidak betah di rumah sehingga semakin menjauh dari keluarga.
Di sisi lain, Sarah adalah seorang anak orang kaya yang harus kehilangan orangtua akibat kecelakaan. Ia hidup bersama sang kakak laki-laki (Kevin Julio). Ada kalanya Sarah merasa kesepian.
Dalam perjalanan hidup kedua karakter, mereka ibarat anak ayam tak berinduk. Tidak ada tempat untuk curhat hingga berkeluh kesah. Alhasil, mereka mencari jawaban lewat cara masing-masing.
Seperti para remaja umumnya, duo ini mengalami masa pubertas yang menimbulkan rasa penasaran tentang seksualitas. Lisa yang ingin tahu tentang seks menonton film dewasa. Dia pun jadi kecanduan hingga terobsesi dengan Fita (Aulia Sarah), salah satu perempuan dalam video.
Keingintahuan Lisa atas seksualitas tak selalu mendapat pengertian. Meskipun Sarah maklum, orangtua dan kenalan Lisa merasa jijik. Mereka masih menganggap bahwa seksualitas adalah hal tabu untuk dibicarakan secara terbuka.
Sementara itu, Sarah bertemu dengan Devan (Jerome Kurnia) yang berbeda usia hingga satu dekade. Ia mengira telah mendapat sosok yang diandalkan. Sang pacar justru mengambil keuntungan atas kepolosannya.
Sarah diperkosa dan menjadi korban pornografi balas dendam (revenge porn). Sebagai korban, dirinya tidak mendapat perlindungan secara sosial bahkan hukum. Ia sendirian.
Like & Share adalah film kolaborasi dari Starvision dan Wahana Kreator. Sutradara dan penulis Like & Share, Gina S Noer, mengatakan, film ini berbicara tentang kebebasan perempuan dan kebebasan digital. Di Indonesia, terlihat jelas bahwa kebebasan digital ditanggapi masyarakat dengan gagap karena maraknya penyebaran konten pribadi tanpa izin.
Realita lain yang terjadi adalah perempuan selalu berada dalam posisi yang tak mudah dalam situasi tersebut. Orang menjadi terpolarisasi dan melabeli korban kekerasan seksual yang kebanyakan terjadi pada perempuan.
“Lewat film kita melihat ketidaknyamanan dan bagaimana trauma terjadi. Ketika melihat ketidaknyamanan itu, kita bisa sadar untuk membuat sistem baik, menggugat orang yang punya kebijakan; polisi, pendidik, dan orangtua, yang punya kekuatan untuk masalah ini,” kata Gina dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (14/11/2022).
Kejamnya dunia digital tergambar jelas dalam film. Hanya dengan satu ketukan jari pada layar ponsel, informasi tentang Sarah bisa diakses semua orang. Banyak yang tak sadar bahwa mereka sebenarnya berpartisipasi dalam perundungan korban.
Korban ideal
Berdasarkan perspektif konvensional, Sarah bukanlah korban yang ideal. Korban ideal merujuk pada status seseorang sebagai korban yang bisa memeroleh simpati terbanyak dari masyarakat.
Kriminolog Nils Christie dari Norwegia dalam The Ideal Victim (1986) menjelaskan, ada sejumlah stereotipe terkait korban ideal. Atribut itu adalah; korban adalah sosok yang lemah, melakukan hal yang terhormat, tidak berada dalam situasi yang bisa disalahkan, pelakunya besar dan jahat, serta tidak memiliki hubungan personal dengan pelaku.
Sarah tidak memenuhi sebagian dari atribut tersebut. Dia adalah sosok yang kuat dan berada, menempatkan diri dalam situasi yang kompleks, dan memiliki hubungan personal dengan pelaku. Dalam masyarakat konservatif, penampilan Sarah juga bisa dibilang termasuk berani yang sering menimbulkan komentar pahit bahwa dia “mengundang” kejahatan.
Hasilnya jelas terlihat. Alih-alih melindungi, publik justru mengasingkan Sarah. Malahan hukum negara condong menyalahkan dia. Dalam salah satu adegan, pengacara menyatakan Sarah bisa mendapat ancaman hukuman karena dianggap terlibat dalam penyebaran video pornografi karena sudah berusia 18 tahun. Padahal video itu diambil dan disebar tanpa persetujuan dia.
Tekanan besar itu berdampak pada psikologis Sarah. “Mungkin emang gue yang salah. Gue yang goblok mau aja sama dia. Biar kakak yang mutusin, hidup gue udah selesai,” demikian perkataan Sarah.
Kriminolog Christie menggarisbawahi bahwa korban ideal tidak selalu berarti korban yang sebenarnya. Menyadari ada banyak relasi sosial yang kompleks, termasuk perubahan status perempuan, Christie menambahkan satu atribut.
Untuk menjadi korban ideal, orang tersebut perlu memiliki kekuatan, pengaruh, atau simpati yang tepat untuk meraih status korban yang sebenarnya. Yang perlu diingat, ada risiko muncul perlawanan dari kepentingan yang berlawanan. Ini yang dihadapi Sarah ketika dia memutuskan untuk melawan.
Lisa adalah representasi bagaimana seksualitas perempuan masih tabu untuk dibicarakan. Sedangkan Sarah adalah satu dari sekian contoh kasus kekerasan seksual yang sudah sering terjadi di sekitar kita. Di Indonesia, Komnas Perempuan mencatat 2,25 juta kasus kekerasan terjadi terhadap perempuan selama 2012-2021. Itu yang baru tercatat saja.
Beruntung Sarah masih memiliki keluarga, sahabat, dan sumber daya yang mendukungnya bertahan. Pada realitanya, tidak semua korban memiliki daya untuk melakukan perlawanan.
“Like & Share sebagai upaya mengurangi angka kekerasan dalam bentuk apapun. Film ini membahas tentang trauma kekerasan seksual secara mendalam, tetapi tidak ditujukan untuk membuka kembali trauma korban atau penyintas yang belum pulih,” kata Produser Chand Parwez Servia.
Ditujukan untuk penonton berusia 17 tahun ke atas, Like & Share akan mulai tayang di bioskop pada 8 Desember 2022.